part 15. illness & unknown causes

401 73 41
                                    


-- --
p.s. if u wish, u can listen to the video that I have included on mulmed, bcs I made this part while listening to this cover version of Heather, thankiess.
-- 🎠 --

pagi ini jungwon secara terang-terangan ditanyai langsung oleh beberapa temannya tentang haruto-jay, yang menurutnya tak ada sangkut-pautnya dengan dirinya.

seperti kali ini, lagi-lagi bangku belakang kantin terus menerus menyebutkan namanya disetiap obrolan. padahal mereka tau, kalau jungwon tak suka namanya dibawa-bawa.

"jungwon udah tau belum sih, santai banget kayanya?" bisik-bisik siswa.

salah satu dari kerumunan siswa itu menatap jungwon penuh rasa ingin tau, "iya ya-- won!" panggilnya.

"apa?" kata jungwon, ketus.

"lo udah tau?"

jungwon mengangkat alisnya heran. "tau apa?"

"jay ribut sama haruto."

"terus?" sahut jungwon lagi, masih bingung dengan teman-temannya.

"haruto minta nomor teteh lo, kan? ya jay ini pacarnya teh ningning, masa lo nggak tau?"

mendengar penjelasan itu, barulam jungwon merasa tak enak pada haruto dan jay. "eh, masa sih?"

tapi, haruto kan memang mengatakan hal yang bukan-bukan terhadap kakaknya. lalu, kenapa jungwon harus merasa tak enak pada haruto?

enak saja!

--

pulang sekolah ini, jay yang awalnya sedang asyik nongkrong dengan teman-temannya yang tergabung dalam club enhypen, langsung pergi begitu saja saat ponselnya menerima panggilan masuk dari seseorang, yang tak lain adalah yiyang.

jam menunjukkan pukul 18.35 WIB. yang membuat jay bingung, kenapa yiyang memintanya untuk datang ke mall?

dengan perasaan yang bercampur aduk, jay terus mengendarai sepeda motornya menuju tempat yang diminta oleh yiyang.

sesampainya didepan pintu masuk mall, jay terus mencari keberadaan sosok yang sedang dicarinya-- sampai-sampai atensinya beralih pada seorang gadis dengan seragam sekolah yang serupa dengan yang kini dipakainya, sudah basah kuyup diterpa hujan di lapangan parkir.

melihat itu jay dengan motornya buru-buru mendekati gadis itu. dan benar jasa, ketika jay memberhentikan motornya didepan gadis itu, ia langsung bisa melihat ujung bibir dan kulit wajah gadis itu mulai pucat, jay yang baru saja turun dari motornya langsung membuka box motor dan meraih jaket denimnya.

jay mendekati yiyang dan memakaikan jaketnya pada gadis itu. setelah itu, jay menarik paksa gadis itu untuk naik ke atas motornya dan berteduh didepan sebuah ruko. "lo ngapain hujan-hujanan disitu, sih? kenapa nggak neduh?" sungut jay disepanjang perjalanan menuju ruko.

"jay, kepalaku pusing." jawab yiyang, yang kemudian bersandar pada punggung jay.

author be like ; kalo aku jadi jay dah kubilang gini, "jedotin aja biar makin pusing👍" canda pusing, hahaha.

jay yang menyadari yiyang yang kini bersandar pada punggungnya itu menghela nafas panjang. "lain kali, kalo lo mau kemana-mana bilang aja. daripada ujung-ujungnya ngerepotin gue gini."

dibalik punggung jay, yiyang tersenyum manis sambil mengangguk antusias.

"hhh, emang gaada yang bisa memiliki jay selain gue. karena bagaimanapun, jay emang ditakdirkan jadi milik gue seutuhnya."

[1] teman pulang  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang