Terlihat sangat rapuh, namun sangat kuat, sangat indah, dan memiliki arti yang dalam. Kuat menentang angin, terbang tinggi dan menjelajah angkasa, dan akhirnya hingga di suatu tempat untuk tumbuh menjadi kehidupan baru.”
Dandelion memang tak secantik edelweiss, dimana tak sembarangan tangan mampu membawanya pulang. Juga tak seanggun teratai yang ada ditengah danau. Untuk mendapatkannya harus rela berbasah-basahan dulu. Bunga ini tampak sederhana.
Namun kau tahu?
Dandelion itu harus berjuang sendiri. Menunggu setetes hujan yang mampu untuk membuatnya bergeliat. Menyambut hari-hari berikutnya yang penuh dengan ujian. Dari setetes hujan itulah akan tumbuh tunas baru sebagai bukti ketangguhan perjuangan hidupnya. Tunas itupun harus siap untuk menghadapi teriknya matahari, kerasnya hembusan angin, dan derasnya hujan. Ia harus bertahan sendiri, tanpa ada tanaman lain mengayominya. Tanpa ada tanaman induk sebagai pelindungnya.
~Ayra Adiba~
Dengan paras yang sederhana dan turur kata nya yang lembut, membuat seorang Ayra Adiba disukai banyak orang. Kehidupan keluarga yang begitu harmonis dilengkapi dengan kasih sayang kedua orang tuanya, membuat Ayra bersyukur dengan nikmat Allah yang diberikan kepadanya.Namun kebahagiaan itu sirna sudah ketika ia mendapat kabar bahwa pesawat yang ditumpangi kedua orang tuanya hilang kontak dan dinyatakan jatuh di laut saat akan mendarat ke Indonesia setelah melaksanakan Ibadah Haji. Seketika tubuh Ayra limbung mendengar kabar itu. Bagaikan disambar petir kabar itu membuat hati Ayra merasa sesak. Baru sesaat ia merasa bersyukur memiliki keduanya saat ini Allah mengambil semuanya. Kebahagiaan yang baru Ayra syukuri kini berubah menjadi sebuah kesedihan yang mendalam. Apalagi Ayra merupakan anak tunggal. Semua terasa mimpi, ia ingin ini semua hanya mimpi tapi apalah daya Ayra, ketentuan Allah tidak bisa dirubah. Ayra mencoba tabah, dan kuat menjalani cobaan ini.
Ayra termenung, menangis sesenggukan saat pemakaman orang tuanya. Ayra begitu terpukul terhadap apa yang telah menimpanya.
"Sudahlah non, ibu dan tuan pasti sudah bahagia disana."
Ayra tak mampu menjawab, ia lalu menghamburkan tubuhnya kepelukan bibi. Ayra sekarang tak mempunyai siapa siapa, ia hanya mempunyai bibi yang selalu ada untuknya.
Allah berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
"Kullunafsin dzaa'i khotulmauti tsumma'ilainaaturja'una"
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan” [al-‘Ankabût/29:57]
"Jadi, setiap yang bernyawa di muka bumi ini baik manusia, jin maupun hewan, akan mati dan tidak ada yang dijadikan hidup abadi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tanpa terkacuali kita juga akan mati."
"Non yang tabah ya menjalani ini semua ada bibi yang selalu ada untuk non. Non harus kuat harus jangan berlarut larut dalam kesedihan ini, tuan dan nyonya pasti juga ga bahagia melihat non seperti ini." Tutur bibi
"Iya bi, makasih ya sudah selalu ada untuk Ayra." Jawab Ayra sambil memaksa tersenyum.
"Yaudah sekarang kita pulang ke rumah yuk." ajak bibi
Tanpa di ketahui ada seorang laki laki yang megamati Ayra dari jauh. Lelaki tampan yang juga sedang kepemakaman neneknya. Lelaki itu memperhatikan Ayra dan sepertinya laki-laki itu tertarik dengan Ayra.
Lalu Ayra pulang dengan masih membawa kesedihannya. Mereka manaiki mobil yang di bawa oleh Pak Tarmin. Kediaman Ayra mulai sepi, sanak saudara dan tetangga pun sudah mulai pulang dan menjalankan aktivitasnya kembali. Dan tinggalah Ayra dan bibi seorang diri. Sesampinya di depan rumah tiba tiba Ayra menemukan buket bunga Dandelion dan sebuah surat. Ayra bingung dari manakah kiriman buket tersebut."Ini dari siapa bi"tanya Ayra
"Bibi juga nggak tau, kan bibi bareng non dari tadi" jawab bibi
"Mungkin penggemar rahasia non kali" tutur bibi
"Mana mungkin aku punya penggemar bi, emangnya aku artis" jawab Ayra sambil terkekeh.
Ayra membawa buket dan surat tersebut kekamarnya dan menaruhnya di nakas. Ayra bersih bersih lalu bersandar ditempat tidurnya. Ia mengehela lalu memgambil foto kedua orang tuanya semua kejadian yang terjadi masih terasa mimpi untuk Ayra. Ayra kembali menangis setetes demi setetes akhirnya air mata Ayra jatuh lagi. Dilihatnya bunga Dandelion dan surat tersebut, Ayra mengambil dan membaca surat tersebut.
Dandelion
Ayra jadilah wanita yang kuat seperti Bungan Dandelion ini. Terlihat sangat rapuh, namun sangat kuat, sangat indah, dan memiliki arti yang dalam. Kuat menentang angin, terbang tinggi dan menjelajah angkasa, dan akhirnya hingga di suatu tempat untuk tumbuh menjadi kehidupan baru.
Setelah Ayra membaca surat itu hati Ayra menghangat, senyumnya pun terukir. Tak memikirkan siapa pengirimnya Ayra pun tertidur sambil memeluk foto kedua orang tunya.
Halo readers kalian pasti penasaran kan siapa yang ngirim bunga tersebut , jagan lupa vote komen nya ya biar semangat akunya kalo nulis. Vote komen kalian sangat berharga. Thanks😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasbih Cinta Ayra
Paranormal~Ayra Adiba~ "Wanita dengan paras yang sederhana dan turur katanya yang lembut" ~Fahri Maulana~ Dengan parasnya yang tampan, mampukah ia mendapatkan sesosok Ayra dengan parasnya yang sederhana? Langsung lanjut bacanya yaaaa.......