Aku melangakah perlahan melewati setiap Koridor sekolah, pandanganku terhenti, ketika sosok seorang yang kulihat Keringannya berkecucuran, matanya menyipit seperti tak ikhlas harus di sinari matahari secara langsung, Tangannya yang lurus Harus memberi tanda hormat kepada Sangsaka Merah Putih.
Lalu Aku beranjak Menuju kantin untuk membeli tissu dan air mineral.
"Nih buat lu!! "Aku menyodorkan Air dan tissu padanya
Dia tak mengambil Air Mineral Dan tissu yang kukasih tadi.
"Lu nolak? eh woii Nyaut dong jangan kek patung gini! "
"Ga usah"Jawabnya ketus
"Dasar Manusia Dikasih malah nolak ga ngehargain sama sekali"ujar ku
"OH"
Anjirt nih cowok Gua udah ngomong panjang lebar eh bales" oh "yak kali kalau gua dapet cowok kayak kutub gini.
"Noh Tissu sama Air mineralnya gua tarok situ mungkin lu gengsi nerima yang gratisan. kalau lu butuh minum,minum aja nanti kalau ga yaudah tarok situ aja!"
Ooo
"Yan Riski Mana sih ga keliatan dari tadi"
"Mana Gua tau kan lu pacarnya bukan gua"
"Nah Tuh lu taiiiiiiik, Kan luh Sahabatnya"
"kagak Tau gua"
"payah ama lu"
Author:
Hana Sibuk mencari keberadaan riski dia bingung kemana Riski seharian ini, Di kasih kabar tak ada satu pun yang dia bales, Memang Akhir akhir ini Hana sering ngerasa Kalau Riski sangat Jauh berbeda Dengan Riski yang ia kenal dulu.
"Hana, Na ,Hana!"Ara ngosngossan berlari kearah ku
"Apaan?"
"Tadi Gua ngeliat Riski D seberang Jalan sekolah"
"Seriussan?"
"iyaa, gua ngeliat dia lagi Ama temenya2 gitu dan"Ucapan Ara terpotong
"Dan apa Ra? "
"Hmm, Gua liat Dia ama Jesi Na"
"Oh Biarin! Gapapa biarin ajaa pergi Ama Jesi kek mau ama Amanda Rawles kek atau Shelena Gomesh kek, gua ga peduli Ra"
Hana berusaha tidak terlihat cemburu dengan penuturan Ara tadi, dia tak ingin di katain lemah,Bagi Hana tak ada air mata buat cowok.Tapi itu hanya omongan bulshitnya Hana, Ara sebagai Sahabat Yang udah kenal Hana semenjak masuk sekolah Dia mengerti sekali dengan ekspresi sahabatnya itu.
"Iyaaa Na gua ngerti Lu yang S yah"
"S apaan? "
"Sabar Na"
"Ya allah punya sahabat gini amat, iya2 gua sabar kok, Nanti gua wawancara dia,ngpain dia Sama Jesi?"
"Gitu dong, Kantin yuk!! "
"Ga ah Males gua, gua mau kekelas dulu"
"Yaudah gua kantin yah"
"Yoi"
"Daaa Hana Kupret"
Hana hanya membalas dengan senyum tipisnya, tak bisa hana pungkari hatinya sangat kecewa hari ini, Semalaman dia nemenin Riski main futsal, dia juga ga bisa jemput Hana tadi pagi trus Hana Telat lagi karna terlalu capek semalam.sekarang Hana harus denger Kalau Riski ga masuk Hari ini,Tambah lagi Riski perginya Sama Jesi itu sangat Tak masuk akal untuk Hana.
Segera Hana berlari ingin masuk ke kelas, tiba tiba seseorang memangil namanya Dia sangat paham dengan sura itu, suara yang Slalu dia tunggu di kala malam dan Di kala pagi
"Na Hana Berhenti Na! "
Hana Berhenti sedetik itu juga Hana membalikan badanya Dia ingin menatap Cowok Yang sudah hampir 6 bulan ini bersamanya.
"Apa Ki? "
"Kok Apa sih Na? "
"Haaa, Apa gua ga salah denger? "
"Heran gua samalu"
"Udah ah jangan ngambek ngambek gini, Nanti cantiknya hilang lo"
"Ga usah ngerayu gua! "
"iyaa de Na gua minta maaf, Karna gua udah ga ngasih kabar ama lu trus kalau sama Jesi gua ga pergi berdua kok, bnyak yang lain pada ikutan juga! "
"Ga peduli gua"
"ih Hana,Maafin yah Pliss"
"Oke tapi awas yah kalau lu pergi ama Jesi lagi!"
"Siap Ndan"
"Muhammad Riski"