1

199 29 9
                                    

Asap rokok menyeruak liar mencari udara segar di tengah kesesakan gudang terbengkalai belakang sekolah. Dalam hitungan detik, gas berbahaya tanpa filter menyelimuti area sekitar disertai keluarga debu yang melayang ria bersama angin ataupun yang bertengger di kumpulan benda-benda usang. Udara sayup-sayup mulai terkontaminasi dan membobol pertahanan saringan pernapasan. Namun gadis itu dengan santainya menduduki bangku reyot tanpa memedulikan kondisi tempat yang sangat memprihatinkan.

Gadis dengan potongan rambut hitam sebahu itu duduk sembarang seorang diri di antara furnitur yang sudah tak terpakai lagi. Setelan seragam yang dikenakannya tampak kusut karena tak terawat dengan baik. Sepotong pakaian disampirkannya ke bahu dan dua kancing kemeja atas terbuka menampilkan sedikit kulit putihnya yang menawan. Gayanya yang seakan mengikuti preman di pelosok gang terpencil diperlihatkannya dengan jelas. Tak lupa pula kedua jarinya mencengkeram sepuntung rokok yang meluapkan asap yang tak terkontrol.

Tidak dipungkiri lagi ia telah tercap sebagai salah satu siswi yang bermasalah di sekolah dan menjadi si pembuat onar.

Gadis yang disebut-sebut itu ialah (full name). (Name) si gadis anggun yang cukup populer di kalangan murid-murid akan paras cantiknya serta kepribadiannya yang sama sekali tidak dapat dikaitkan dengan kata "elegan". Ia adalah orang yang bisa disebut 'sempurna', tetapi di sisi lain ia adalah orang yang sulit sekali untuk disebut 'sempurna'.

(Name) adalah definisi dari 'gadis barbar' sendiri. Sifatnya yang kekanak-kanakkan, selalu mencoba hal yang berbahaya, cukup kasar bagi ukuran perempuan, dan mengutamakan diri sendiri. Intinya ia merupakan tipe manusia yang tidak disukai banyak orang. Tetapi selalu ada saja satu atau dua orang yang peduli pada kehidupan (name).

Derapan langkah kaki yang tergesa-gesa terdengar hingga ke dalam gudang yang menimbulkan suara gemerisik. Perlahan suara tersebut semakin mendekat seiring (name) menghela napas sebal seakan sudah mengetahui siapa yang akan datang. Langkah itu terhenti dan serentak pintu kayu itu didobrak hingga engsel pintu yang reyot hampir terlepas. Tampak sesosok lelaki dengan napas sedikit terengah memasang wajah khawatir meski raut mukanya entah mengekspresikan kejengkelannya saat itu.

"(Name)-san, sekali lagi kau melarikan diri dari detensi, aku tidak akan memberikan alasan omong kosong lagi untuk menutupimu," tukas Akaashi seraya menenangkan diri dan bersikap lebih sabar menghadapi gadis di hadapannya itu.

"Dan tolong matikan rokok itu secepatnya."

(Name) mendecakkan lidahnya dan dengan terpaksa ia menjatuhkan rokok yang tengah dihisapnya itu ke lantai gudang. Sertamerta ia bangkit berdiri dan mengentakkan kakinya pada puntung rokok untuk memadamkan api kecil yang masih menyala. Kemudian (name) menyibakkan rambut pendeknya ke belakang untuk mengikatnya asal-asalan sambil menatap Akaashi yang masih berdiri menghalangi satu-satunya jalan keluar masuk gudang.

Ia menyilangkan kedua tangan sebelum melayangkan protes, "Ugh, Kei-kun, kau terlalu kaku dan selalu saja mengomel kayak ibu-ibu. Aku bukan anakmu dan setiap perbuatan yang kulakukan, kan tidak menyangkut denganmu. Lagipula, sensei yang memberikanku detensi itu adalah bajingan yang suka mengintip ruang ganti perempuan dan aku hanya melakukan hal yang benar saat memergokinya barusan."

"Tapi paling tidak kau bisa melaporkannya ke bagian pengawasan dan tidak mengeksposnya di depan umum," ujar Akaashi tidak habis pikir akan (name) yang selalu merepotkannya.

(Name) lantas cemberut. "Oh, sekarang Kei-kun lebih memilih untuk membela bajingan itu daripada aku?"

Ugh, sisi (name) yang ini kadang menyebalkan, pikir Akaashi.

"Lebih baik kita tidak membahasnya lagi. Guru pengawas ingin menemuimu sekarang." Akaashi memilih melarikan diri dengan mengganti topik baru. (Name) yang menyadarinya membalas dengan gumaman sumpah serapah tak terima. Akaashi hanya bisa menggeleng dalam imajinasinya ketika mendengar lontaran sekarung kata kasar yang diucapkan lewat bibir mungil (name).

barbaric girlfriend. (a. keiji)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang