RPH: JADI BODO AMAT ITU SUSAH!!

9 1 0
                                    

Ini tentangku yang mencoba tidak perduli tentang apa pun. Yang orang selalu bilang,"Enak ya, jadi kamu. Bisa gak mikirin hal kayak gini yang bahkan bikin orang stress."

Kalian harus tau, tentang aku, si manusia bodo amat ini, yang selalu kalian anggap gak punya masalah hidup dan hidup dalam ketenangan. Maaf, semua penilaian kalian adalah sesuatu yang salah, kutekankan sekali lagi, SALAH.

Aku mungkin bisa berkata," udahlah males mikirin masalah kayak gitu! Gak guna banget!" Atau,  "apaan? Gak perduli juga, gak ngaruh sama hidupku!" Tahu tidak kalau sebenarnya itu hanya ucapan agar masalah yang terjadi tidak tambah merepotkan dan malah semakin besar dan tidak terkendali.

Aku mencoba tidak perduli agar aku dapat berpikir dengan baik dan menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada. Terkadang, malah sampai terbawa mimpi hingga tak dapat istirahat dengan tenang. Sebuah masalah sepele yang terkadang bisa berakibat fatal terhadap mentalku. Aku mencoba tidak perduli, tapi itu tetap saja mengganggu pikiranku. Semakin kucoba untuk menghilangkannya, semakin kuat ia bertahan.

"Jadi bodo amat kayak kamu gimana sih! Enak banget, gak perlu capek mikir!"

Maaf, tapi serius, ini gak semudah yang kamu pikirkan. Perkataan dan hati sering tak sejalan. Kadang bisa merusak pola hidup dan fisik kita juga.

Aku, adalah seseorang yang terkena anxiety disorder, yaitu sebuah kelainan mental dimana penderitanya mengalami kekhawatiran berlebihan. Hampir 2 juta manusia memilikinya namun dalam bentuk yang berbeda, milikku adalah generalic anxiety disorder. Dimana penyakit ini sering timbul akibat masalah sepele yang membuatku paranoid sendiri.
(Penjelasan ada dibawah)

Kuberi satu contoh, seperti waktu itu, aku benar-benar kesal dengan salah satu guruku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuberi satu contoh, seperti waktu itu, aku benar-benar kesal dengan salah satu guruku. Bagaimana tidak, hasil kerja kerasku ia hina dengan mudahnya tanpa sedikit pun menghargainya. Aku benar-benar sakit hati. Mungkin teman-temanku tidak merasakannya hingga mereka dengan mudah mengatakan, "sudahlah, tak apa, ayo kita antarkan lagi."

Tapi sungguh, aku benar-benar terluka terhadap perkataannya. Hingga akhirnya, aku memilih tidak mengumpulkan tugasku sama sekali hingga PAS (penilaian akhir semester) tiba. Orang-orang mungkin berpikir bahwa aku tidak perduli dengan nilai akhirku karena tidak mengumpulkan tugas tersebut.

Namun kenyataannya, aku masih perduli tentang itu. Aku khawatir nilaiku jatuh hanya karena masalah itu. Kekhawatiranku mencapai batas maksimal hingga pikiran-pikiran negatif sering sekali muncul. Aku ketakutan dengan banyak perkiraan-perkiraan buruk yang akan terjadi, tapi aku tetap tidak mengumpulkan tugasku. Aku berusaha tetap tidak perduli. Namun itu terus saja menggangguku, masuk ke dalam alam mimpiku, menghantuiku seperti itu adalah masalah yang sangat serius. Aku menjadi sangat cemas dan membuatku menjadi murung.

Kau tau, emosiku yang buruk benar-benar berdampak negatif terhadap lingkunganku. Itu mempengaruhi emosi ibuku juga. Dan ya, situasi menjadi semakin kacau. Emosi ibuku yang memburuk membuatnya mudah marah, kesalahan sekecil apa pun dapat membangkitkan kemarahannya.

Aku lelah dengan semua kekhawatiran yang aku sendiri tak tau alasannya. Aku mencoba berpikir positif dan menghentikan kecemasanku. Namun semuanya tidak berhasil.

Kau tau bagian paling parahnya, ya, aku memimpikan wajah guru itu tujuh malam berturut-turut. Ini benar-benar kacau. Dan kecemasanku semakin menjadi.

Sampai aku mengetikkan ini, aku belum menemukan jalan keluarnya. Entahlah aku gak tau harus bagaimana.

Anxiety adalah kelainan yang benar-benar sepele, namun sangat tidak nyaman. Aku jadi tidak bisa berpikir dengan jernih, sering ketakutan, mudah lelah dan parahnya tubuhku mengalami penurunan kesehatan. Ya, anxiety dapat mengakibatkan stress berkepanjangan untukku. Kuharap kalian tidak mengalaminya.

Dan yah, sampai sekarang aku benar-benar kehabisan cara untuk mengatasinya.

Dari ceritaku di atas, kalian bisa memahami, kan? Bahwa orang yang terlihat tidak perduli sebenarnya tidak benar-benar tidak perduli. Dia hanya sedang mencoba meminimalisir masalah dan mencari solusi termudah.

Mulai sekarang, tolong jangan menilai seseorang dengan sepele. Mengatakan Ia baik-baik saja. Tidak, tidak satu pun manusia di dunia ini baik-baik saja. Semua punya masalahnya sendiri. Namun, masalah yang mereka hadapi bukan berarti dapat menghalangi mereka bahagia,kan?

Tolong, jadilah manusia yang menghargai orang lain. Dan cintai dirimu sendiri. Lebih banyak mengenal tentang dirimu dan pelajari apa yang kamu inginkan. Setidaknya, demi kebaikanmu jangan katakan hal buruk tentang orang lain.

Jadi, bertindak bodo amat itu gak mudah ya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rangkaian Prakata HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang