Kunjungan dalam mimpi

38 9 9
                                    

Berawal dari mimpi aneh yang kerap mendatangi Stella.

"Hahh!"

Stella tersentak bangun dari tidurnya ketika mimpi itu kembali datang.

Mimpi yang menurut Stella sangat aneh. Sudah tiga hari berturut-turut, mimpi aneh ini datang menghantui Stella. Bahkan-- ini keempat kalinya Stella mendapat mimpi misterius itu. Mimpi yang mungkin mengandung pesan tersendiri untuk Stella.

Stella melirik jam dinding yang menempel di dinding kamarnya. Jam menunjukkan pukul 17.45. Stella bergegas bangkit dari kasurnya . Ia berjalan memasuki kamar mandinya untuk mencuci muka dan menggosok giginya.

Setelah itu, ia keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang makan. Disana-- anggota keluarga Stella sudah bersiap untuk makan malam bersama.

"Kebiasaan, lama," ujar Shienna-- kakak Stella mencibir.

"Iya, maaf. Aku kan baru bangun tidur."

Stella mendudukkan dirinya di kursi sebelah Shienna. Ia mengambil makanannya dan mulai melahapnya.

"Gimana kuliah kamu? lancar?" tanya Ayah Stella.

Perbincangan mereka berlanjut membahas kuliah Stella dan pekerjaan Shienna.

👻👻

Stella menjalankan kebiasaan rutinnya setelah makan malam. Yaitu berendam air hangat didalam bathup.

Stella mulai memasukkan tubuhnya ke dalam bathup yang telah terisi air hangat.

Ingatannya memutar kembali mimpi-mimpi yang-- entahlah. Stella sendiri juga bingung saat membayangkannya.

Dalam mimpi itu, Stella bertemu dengan seorang wanita yang memiliki paras cantik. Bahkan Stella iri saat melihatnya.

Wanita yang selalu mengenakan gaun putih dengan panjang se-mata kaki. Rambut hitam lurusnya selalu tergerai indah. Senyuman wanita itu sangat manis. Siapapun laki-laki yang melihatnya-- pasti akan terpesona.

Sayangnya, dalam mimpi Stella, wajah wanita itu dapat berubah menjadi pucat pasi dalam sepersekian detik.

Daripada memikirkan hal ini, Stella memilih untuk memejamkan matanya sejenak.

POV Stella.

Entahlah, mimpi tidak jelas itu selalu datang padaku. Sebenarnya aku tidak terlalu memikirkan mimpi ini. Hanya saja, setiap aku memejamkan mataku, wajah wanita berparas bak bidadari itu selalu terbayang-bayang.

Fiuhh!

Aku menghembuskan nafasku pelan. Saat aku membuka mata-- aku ada di ruang tamu?!

Keadaan rumahku kosong, sepi, seperti tak berpenghuni. Ya tuhan, apa ini mimpi? Tapi ini terasa nyata.

Aku menolehkan kepalaku ke kanan dan ke kiri. Hingga aku menemukan lorong yang sangat gelap. Sepertinya itu lorong menuju kamarku. Tapi-- mengapa gelap? Biasanya lorong ini yang paling terang daripada lorong menuju kamar Kak Shienna.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Book Of A Scary Stories [REVISI] -IND-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang