Bagian 1

9 1 0
                                    

Namaku Kanaya Putri Nabila, seorang anak yang memiliki cita-cita tinggi.Entah bisakah aku meriahnya dengan usahaku ini.Hanya doà dan usaha yang biea aku lalukan .

Pagi yang masih redup dengan suasana dingin pegunungan ,aku mulai bersiap untuk pergi menuntut ilmu.Dengan perut masih kosong, itu sudah biasa kujalanani.Aku mulai bersalaman dengan kedua orangtuaku dengan berharap doanya akan menyertaiku.

''Dok iki sangumu 500 yaa...''

''Enggeh mak...gak popo.Assalamualaikum.......''

''Waalaikumsallam....''.Jawab keduaorangtuaku serentak.

''Mugo-mugo...anakku pinter,penak nangkep plajarane ,sukses dunyo akhirate.''Suatu kata-kata yang selalu diucapkan bapakku ketika aku berpamitan.

Langkah demi langkah aku mulai menjauhi rumah joglo tua tempat biasa aku rehat.Dalam langkahku aku berharap masa depanku akan cerah seperti harapan orang tuaku yang bermimpi aku menjadi seorang yang akan jaya.Taklama kemudian aku sampai disebuah gedung hijau bercanpur warna krem, Mts Ar Rahman Banjaran,itulah tempatku menuntut ilmu untuk meraih cita-citaku.Suasananya masih sunyi hanya tukang kebun yang sedang bersih-bersih halaman kantor.

Dari pintu gerbang bercatsuci gangsatu ruangan ada sebuah ruangan yang sangat indah aku pandang, itumenurutku aku hanya berusaha membuat suasana hati ini senang.Didalam kelas aku menunggu waktu masuk kelas sambil baca novel kesukaanku yang bercerita romantisme hidup.Dan aku mulai terjeda dan mengingat bahwasannya aku ini sudah kelas tiga dan akan menempuh ujian dan memikirkan kelanjutan hidupku nanti,akankah aku sekolah atau berhenti.Tiba-tiba.......

''JEDOOOOORRRRR........'' Suara meja digedor.

''Astagfirrullah.....'' Dengan nada orang yang kekagetan.

''Hahahaha...kagetya,kasihan...''sambil mengejek ke aku.

''Jengkel deh kamu....''

''iya..maaf.''

Itulah sedikit hiburan untuk menghilangkan pikiranku.Teman?teman itu penting bagiku mereka adalah penyemangat yang tak nampak tapi berkesan.Sekarang adalah waktuku untuk serius dalam belajar karena itu adalah penentu ku dimana aku harus melanjutkan pendidikanku.Setiap sore kegiatan sekolahku bertambah seperti les tambahan belajar.SMANSABA dan MA HA Bangsri sekolah yang aku dambakan ,tapi perlu banyak biaya untukku bisa masuk kesekolah itu.Uang tabungankulah yang bisa aku andalkan,dengan mulai menabung sejak kelas 7 sampai kelas 9 dan terkumpul 517 ribu, lumayan bisa bantu orangtuaku.Uang itu ku kumpulkan dari hasil uang saku yang ku sisihkan.Puasa Senin Kamispun ku lakukan, setidaknya bisa ngurangin konsumsiku.

Tak terasa besok adalah hari yang suram atau hari penentuku yaitu ujian nasional tingkat Mts/SMP.Malam sunyi dengan lampu kuning memancariku ini, aku belajar untuk bekalku esok. Tiga hari UN bapak dan mamakku sering memberiku semangat dengan perhatiannya yang lebih ke aku dibanding 3 saudaraku. Terkadang saudaraku yang ke 3 merasa cemburu dengan diriku ini.Dengan sabarnya ia mengalah dariku.
Dan tiga hari pun berlalu,tinggal menunggu hasilny.Hasil itu akan keluar saat perpisahan kelasku.
Di hari minggu yang cerah inilah hasil akan keluar, dan acara akan dimulai jam 07:00 dengan dimulai grup drumband dari Bangsri.Acara demi acarapun telah berlalu.Dan akhirnya pembacaan hasil UN pun dibacakan oleh kepala sekolahku. Hati ini mulai takut akankah hasilnya sememuaskan apa yang aku kira.Dan hasilnya rangking satu persatu dari rangking tiga namaku belum tersebut.Dan yang kedua ini pun belum juga disebut. Akupun mulai hilang harapan karena mana mungkin aku yang akan dapat rangking satu itu.
"Dan yang meraih rangking pertama adalah........Kanaya Putri Nabila"
Takku sangka diriku bisa meraihnya, dengan segala kesusahan yang telah aku lewati. Karna usaha tidak akan membohongi hasil,hal itu tergantung kita yang menyikapinya dengan sabar dan syukur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SyukurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang