•2

130 11 13
                                    

Setelah menyelesaikan hukumannya Dira berniat untuk membeli minum dan beristirahat.Namun,langkahnya terhenti ketika selembar kertas yang entah muncul dari mana dan kini ada dihadapannya yang membuat ia kaget kertas kecil berisi pesan itu untuknya.

To:adhira pradita

semoga tepat sasaran,

gue tunggu di belakang sekolah sekarang!kalo mau tau siapa gue,ya pirasat gue si bilang ga mau,tapi kali ini bener" penting karena ini akhir dari penderitaan hidup lo Dir.

penderitaan?apa maksud dari kertas ini?kenapa harus dhira?dari sekian banyak siswa Dira harus curiga ke siapa?dan tanpa fikir panjang ia langsung menuju tempat si orang misterius.Sepi sunyi tak ada seorang pun di sana hanya pepohonan yang bergoyang karena tertiup angin,lalu mana orang itu?

Namun,sepi itu berganti karena salah seorang dateng dan duduk tanpa permisi di sampingnya.Dan yang membuat Dira kaget ialah orang yang mengirim kertas itu.

"Kenapa?kaget liat gue?" Wildan yang tahu isi dari otak dhira

"Kalo tau orangnya elo gaakan repot-repot gue kesini"umpat dhira karena kesal telah di kerjai oleh wildan

"Ya karena cuman cara ini lo mau nyamperin gue,"

"ada yang gue mau omongin,boleh?"tanya wildan dengan senyum manis.

"Kalo gue jawab nggak pun lo akan tetep ngomong kan?jadi percuma minta ijin,"ujar dhira

"Tau ae ni mba nya.Dhir...jujur boleh?tapi sebelumnya makasih."

"Maaf juga untuk rasa cinta yang selama ini hadir dan tumbuh tanpa diminta,gue tau gue emang jelek,tolol,ga sederajat sama lo.maaf ya karena sudah lancang mencintai wanita sepertimu Adhira" rasa yang selama ini wildan pendam,akhirnya tercurahkan

"gitu doang?ga penting banget sumpah,gua pamit."ketus Dhira bersama tubuh yang segera bangkit namun tertahan oleh tangan kekar seseorang.

"Mau kemana?kan udah janji bakal dengarin semuanya,gua janji ko kali ini aja ngerepotin waktu lo,besok-besok mah nggak lagi.kan gue nya bakal hilang hahaha gaya euy"ucap wildan seraya menyuruh Dira duduk kembali

"Duduk manis dan dengerin curhatan hati gue.susah banget ya Dir buat ada di hati lo?gue suka ngehalu bisa deket dan ketawa bareng lo tanpa ada jarak,ada di samping lo kapanpun lo mau dan butuh,walau ga berstatus setidaknya rasa ini juga pengen ada balasan.Nyerah terus mundur dan lupain lo itu yang gua usahain banget tapi hasilnya gabisa anjir.Tapi untuk kali ini cara yang gue ambil supaya lupain lo dan ga ganggu kehidupan lo pasti berhasil,jangan kangen ya kalo gue nya udah ga ada?haha mimpi banget,huhuu" kata demi kata yang tercurah pun mulai sunyi tanpa balasan seseorang,Dira mendengarkan semuanya kah?

"emang lo mau kemana?ko ngomong gitu?," Tanya Dira hati2 terdengar seperti tak merelakan

"Ga akan kemana-mana ko,tenang aja.Tapi yang jelas jaga diri baik-baik saat gue ga bisa hadir dan selalu ada untuk lo,oke?."jawab Wildan tersenyum kecut
ga tega,ya tapi mau gimana gue ga bisa memaksa hati yang ga mau meneduh seditik pun disini,maaf...

"Yaudah,ga peduli juga kalo lo sampe ilang,"ucap Dira bangkit lalu pergi entah kemana,meninggalkan wildan dengan perasaan yang benar2 hancur.

Dan untuk kali ini pilihan yang dipilih wildan rasanya sangat tepat,berawal ia yang masih ragu dan berharap sikap Dira akan mengurungkan niatnya namun nyatanya tidak.Malah Dira nampak tidak peduli,bahkan menginginkan Wildan pergi selamanya.Wildan yang hanya memandang punggung gadis yang amat di cintai sejak 2tahun lalu sembari senyum manis namun kalian tidak tahu betapa pahit hati yang ia rasakan,apakah harus berhenti sampai disini?tuhan...beri wildan keadilan saat ini.

●●●

Setelah kejadian beberapa jam lalu di taman belakang,dan pristiwa aneh yang dialami Dira saat Wildan mengutarakan isi hatinya,mengapa rasa bersalah muncul?biasanya Dira akan bersikap biasa saja saat Wildan berdrama akan hilang atau minta di perhatikan,tapi untuk kali ini mengapa rasanya berbeda?apakah ia sudah ada rasa?ahk tidak mungkin! Tidak! Tidak boleh terjadi!.

"AHHH SHIT! LO SIALAN WILDAN,BISA PECAH OTAK GUE KALO ISINYA LO SEMUA!!"umpat dhira sembari melemparkan bantal kesembarang tempat.

"Apa gue salah?sekejam itu kah gue?anjir apaan si,ga gue ga kejam,lagian siapa suruh suka sama orang yang jelas2 ga suka dia,ewh bodoh!," omel Dira dan langsung mematikan lampu tidur dan berharap ia bisa mimpi indah bertemu pria tampan dan melupakan semua tentang Wildan untuk hari ini esok dan selamanya.

●●●


PAGI hari seperti biasa Dira bangun lalu bersiap-siap sekolah,sarapan,dan berangkat.Beberapa menit berlalu akhirnya Dira sampai disekolah,hari ini hari dan sudah pasti banyak siswa yang datang lebih pagi agar tidak telat dan berakhir kena hukuman.Dira berjalan dengan semangat 45 entah mengapa padahal kebanyakan siswa akan malas dengan adanya hari senin dan upacaran.

"PAGI SEMUA!APA KABAR?KANGEN GUE GA OY?"semngat Dira yang tersalur dengan teriakan

"etdah anjing,brisik amat jenab,"jawab ucup terganggu karena tengah menyalin pr milik sisil

"Ais babang ucup galak nih,Dira ga suka ah" canda Dira seperti anak kecil,memang seperti ini sifat Dira terhadap temannya tidak membeda2kan mau cewe atau pun cowo.Sama-sama asik pokonya

"Dir...,"panggil fani

"Ya?kenapa lesu amat muka lo fan,"

"Tau kalo Wildan pindah sekolah?"tanya fani to the point

DUARR.

rasa nya sesak saat mendengar bahwa Wildan pindah sekolah,loh?ko gini?harusnya kan Dira senang penganggu hidup nya hilang.huft tapi kenapa hati kecil ngerasa kehilangan?

"Kenapa diem?baru nyadar sama kehadiran Wildan saat orangnya gaada?haha lucu Dir,gue yang berusaha buat dapetin perhatian Wildan dan saat gue tau Wildan maunya sama lo walaupun lo anggap dia ada aja ngga.Kalo tau gini,ga akan gue mundur cuman buat jaga perasaan lo tapi gaada balesan apa2 dari lo,gue udah coba buat lo anggap wildan dan rasa gue hilang tapi nyatanya lo batu dan sikap lo yang kaya gitu malah buat rasa gue ke wildan semakin besar,maaf baru kasih tau isi hati gue sekarang Dir gue muak dengan sikap lo yang kekanak-kanakan."Murka Fani dengan mata yang sudah berkaca-kaca

"Fan kenapa baru bilang sekarang?maaf gue ga tau kalo lo ada rasa sama orang yang bahwa gue pun ga mau sama dia,maaf fan gue emang bodoh dan bocah," Dira yang sadar akan semua kesalahannya

"Ga guna minta maaf ke gue Dir,yang banyak ngerasain rasa sakit tuh Wildan bukan gue.Gue udah relain Wildan ko sama lo Serius lo kan tau gue lagi deket sama Oji.Gue ga naif rasa suka ke wildan emang masih ada tapi dengan seiring nya waktu pasti ilang ko gue yakin.Dan yang sekarang gue mau lo kejar Wildan Dir udah cukup lo yang berpura2 ga ada rasa,padahal ada lo nya aja yang buta akan hal itu"Dukung Fani,

"Hmm,kalo gitu gue harus apa?Orangnya udah ga ada,terus gue harus gimana Fan?ah shit gue emang ga suka tapi sakit saat dia tiba2 hilang fan,"jawab Dira dan langsung memeluk Fani mencurahkan hati yang entah Dira pun tak mengerti rasa apa ini, Lo dimana Dan?lo brengsek udah buat gue nangis

Kamu dimana?cepat kembali...dan tanggung jawab atas rasa yang telah ada
-Adhirapradita

#semoga suka:*
#rizraaa_fllw bole la
#maapin klo gaje bat uncj
#lanjut ndak?


WILDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang