01

13 2 0
                                    

Gadis berpita pink dirambut sebahunya baru saja keluar dari ruang guru dengan setumpuk kertas formulir ditangan kirinya.

"Han"

Gadis itu tersentak mendengar namanya dipanggil,lalu berbalik ke arah kiri koridor guru mendapati gadis berkuncir satu berlari kearahnya.

"Apaan?"alis Hanna terangkat sebelah menatap Echa yang memanggilnya tadi kini berdiri disampingnya.

"Gue ikut"ucapnya sambil tersenyum lebar.

Hanna yang melihatnya hanya diam lalu menarik gadis disampingnya untuk mengikuti dirinya.Ia selaku wakil kelas pengganti Brian si ketua kelas yang hari ini nggak masuk.Aslinya ini tugasnya Brian yang disuruh Bu Widya buat ngasih formulir ke anak-anak kelas sebelas.

Padahal juga ada anak-anak OSIS yang turun serta buat classmeet besok.Panitianya Bu Widya wali kelas sendiri,jadi yah dengan suka rela Hanna membantu meskipun agak jengkel dengan Brian yang tiba-tiba nggak masuk.

Kedua gadis itu tidak masuk ke kelas 11 IPA 1,tadi ketemu Riena ketua kelas tersebut jadi yah dititipin.Tujuan mereka selanjutnya ke kelas 11 IPA 2.Langkah Hanna semakin malas,membuat Echa disampingnya hanya menahan tawa.Gadis itu sadar kenapa sahabatnya tersebut melangkah malas.Alasannya cuma satu,yaitu karena tujuan kelas selanjutnya adalah kelas mantan Hanna.

"Aduh Cha lo sendiri aja yah!males gue"keluh Hanna yang dibalas pelototan mata sama Echa yang membuat nyali Hanna menciut.Sahabatnya itu kalau marah bakal jadi Kyubi ekor sembilan.Nyakar mah nyakar,asal camplok gitu aja kek kadal.

"Eh enggak deh,ayo!"kata Hanna semangat.Pura-pura aja,padahal nggak mau berurusan sama Echa kalau gadis itu marah.

Sesampainya dipinggir pintu kelas 11 IPA 1,Hanna berbalik mundur dibelakang Echa"Hehehe lo duluan"

Echa menatap sahabatnya itu malas,masa cuma ke kelas mantan takut.

"Assalamualaikum permisi"tangan Echa mengetuk pintu izin,didalamnya lagi pelajaran Matematika.Serius banget diem,anteng gitu nggak kayak kelas nya yang ramai banget.

Baru Hanna melangkahkan kakinya masuk mengikuti Echa suara sorakan laknat menyapa telinganya.

"Wiihh Reon ada mantan lo itu!sapa dong njir!Hai mantan!"sorakan dari salah satu cowok yang duduk di pojok belakang sendiri sontak membuat anak-anak ketawa keras.

Muka Hanna udah merah nahan malu,dalam hati gadis itu sudah memaki cowok yang tadi menyorakinya.

"Reon di jemput tuh buat ke kantin!"teriak salah satu cewek yang Hanna kenal itu Aribi.

Hanna senyum-senyum ke gurunya sambil ngangguk"Bangkir tuh dua orang!belum tau aja kalau gue marah,gue jungkir balik tau rasa lo!"

"I-ini B-bu mau ngasih formulir classmeet besok"

"Aciiiee gugup nih!mantan lo gugup Broo!"suara anak cowok lagi-lagi menyorakinya membuat Hanna yang udah malu setengah mati pingin ngejambak satu-satu kalau nggak inget ada Bu Yeni.

"Ini nanti formulirnya di kasih ke ruang OSIS kalau udah di isi siapa yang mau berpatisipasi"terang Hanna yang diangguki Bu Yeni.

"Reon katanya berpatisipasi buat ngelupain mantan katanya Han!"

Hanna udah nggak kuat lagi mulutnya udah gatel ingin ngebungkam mulut kayak mereka"Ya udah sih kalau mau berpatisipasi yah ikut aja,nggak usah banyak ngomong!"

Anak-anak pada cengo denger omelan Hanna sicewek pendiem yang dapat mantan kayak Reon.

"Ih galak pantes Reon nggak tahan"celetuk Aribi membuat Hanna melotot kesal.Echa yang melihatnya langsung pamit keluar menarik lengan Hanna pergi.

"Ya Ampun Cha itu kenapa lambeh turah kek mereka masih sehat aja sih!kenapa nggak bisul aja coba?!"pekik Hanna pelan saat diluar kelas 11 IPA 2.

Echa hanya mampu mengusap punggung sahabatnya,mengkode buat Hanna diam eh tapi malah nyerocos"Gini yah Cha mereka tuh ibaratnya kayak selepan daging,nggak punya bahan apa sampai gue di jadiin bahan sorakan?!duh nih gara-gara formulir sama Brian!seandainya Brian masuk gue nggak bakal bagiin ini formulir!dan gue nggak bakal masuk kelas ini!"cerocos Hanna panjang membuat Echa disampingnya pusing.Hanna itu kalau kesal ngomongnya udah kayak Rapper,cepet gitu ngalahin Mark Lee.

"Udah diem!gitu-gitu Reon mantan lo"kata Echa menarik tangan Hanna pergi.

"Idiih amit-amit punya mantan kek Reon!moh nganggep dia mantan!"gerutu Hanna.


Alumni HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang