02.

7 1 0
                                    

Alarm di nakas berdering keras membuat makhluk yang bergelung dengan selimut tersebut menggeliat bangun.Tangannya mencoba menggapai alarm dengan matanya yang menyipit.

Masih jam lima pagi,masih terlalu pagi untuk memulai aktivitasnya yang kini berubah drastis.Hanna mendudukan dirinya di pinggiran ranjang.Menatap sebingkai foto yang terpajang di samping alarm Doraemonnya.

"Dasar mantan!baru putus dah punya monyet baru dia"

Hanna mendecih saat Reon 'mantannya' itu menguploud fotonya dengan gadis lain di Instagram.

"Huhuhu biasanya jam segini kan Reon ngajak jalan huwaaaaa"rengeknya mencak-mencak diatas ranjang mirip Tarzan yang lagi kerasukan.

Hp disamping bantal tidurnya bergetar membuat Hanna mau tak mau membuyarkan pikirannya yang bernostaligia ria dengan mantan lalu bergegas mengangkatnya.Tadinya ia berharap nama Reon tertera dilayarnya tapi yang ada nama Echa sahabatnya yang namanya tertera dilayar hpnya.

Siapa tau Reon gamon sama dia terus tiba-tiba telpon minta balikan terus bilang'Sepertinya kita memang ditakdirkan untuk bersama' atau kalau nggak'Hati ini memang ditakdirkan untuk berlabuh dihatimu,balikan kuy'

"Hallo semada~!"

Hanna terjingat saat mendengar suara cempreng Echa diseberang sana"Apaan sih lo pakai teriak-teriak emang di kira gue tuli apa?!sorry yah ini bukan hutan!"balasnya ketus melipat tangan satunya didada.

"Dih pagi-pagi ketus nanti jodohnya dipatok ayam".

Yang mendengarnya hanya memutar bola matanya malas"Kan masih ada Kak Hazel Hihya Mahitala"ucapnya santai sambil tertawa mendengar Echa yang berdecak kesal.

"Lo niat mau begal cowok orang?"

"Hah apa?begal cowok lo?sejak kapan lo pacaran sama kak Hazel yang dominan anak  populer disekolah apalagi pinter anaknya"

"Udah deh bilang aja lo iri sama gue yang berapa kali dilirik sama kak Hazel"

Hanna yang mendengarnya tertawa keras,untungnya kamarnya diatas sendiri dan ia tinggal sendirian dirumahnya"Kan fans hahaha"

"Biarin!udah deh nggak usah iri masih ada Kak Han"

Ia mengrenyit mendengar nama seseorang yang disebut Echa"Kak Han?"

"Eh maksudnya Kak Hanif"

"Maksud lo Kak Al?"

Kini giliran Echa yang tak mengerti dengan maksud Hanna"Kak Al?siapa?"

Hanna menepuk jidatnya"Maksudnya Kak Al itu kak Hanif Syahban Alata"

"Aciee punya sebutan nama spesial nih?"

Hanna meloto kecil"Dih apanya?siapa yang mau sama kakak kelas yang cuek kek gitu apalagi umurnya beda sama gue.Ngomongnya ngawur banget"

"Eh dodol gue nggak nanya lo mau apa nggak!lagian juga cuma beda satu tahun aja udah kayak perawan mau di nikahin om-om!"

Hanna melangkah membuka pintu kamarnya,ia sendirian dirumah ini hanya ditemani Bi Sari pembantunya"Terserah lo"

Terdengar kekehan disebelah sana,Hanna yakin sekarang Echa tertawa menang darinya"Eh enak loh kalau lo jadian sama Kak Han kita bakal double ngedate.Secara kan kak Han temennya Kak Hazel kkkk"

"Mulai nggak waras lo!"

"Dih biarin Echa git-"

Sambungan telpon Hanna matikan begitu saja saat mendengar suara gebrakan pintu dari lantai bawah.Firasatnya memburuk pasti ada pertengkaran sebentar lagi disini.

"Hanna Anindya!!"

Hanna menghelah nafas lalu melangkah cepat turun dari tangga'Sehari aja bisa nggak tenang?'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alumni HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang