pregnant (- dialog)

134 3 0
                                        

Hari ini aku sedang berada di salah satu ruang tunggu di rumah sakit bersama kedua orang tuaku. Sejak awal memasuki area rumah sakit aku terus menunduk dan tidak berani sedikitpun mengangkat kepalaku.

Aku sangat malu akibat kelakuanku akhirnya aku harus berakhir di rumah sakit atau lebih tepatnya memeriksa apakah aku benar hamil seperti hasil testpack.

Hingga tiba namaku dipanggil, aku sangat takut hingga dokter menyatakan bahwa aku positif hamil dan usia kandunganku 2 minggu. Rasanya duniaku hancur, aku merasa sangat hancur hingga rasanya lebih baik aku menghilang saja. Mereka pasti sangat kecewa padaku tapi aku sangat berterima kasih kepada mereka karena masih mau menerimaku dan kandunganku.

Aku tidak tau harus apa lagi, aku sangat frustasi akan kehamilanku dan untungnya orang tuaku selalu memberiku semangat dan dukungan sehingga aku tidak merasa sendiri.

Jika kalian bertanya kemana ayah bayi dikandunganku?
Aku juga tidak tahu kemana ia sekarang dan itu salah satu yang membuat tambah stress. Aku selalu berpikir bagaimana jadinya saat anakku lahir tanpa ayahnya. Aku harus bilang apa saat ia merindukan ayahnya.

Hari demi hari aku mulai melupakannya dan ingin memulai hidup baru bersama anakku. Tapi tanpa diduga ia datang saat aku sedang berjalan-jalan taman. Aku sangat kaget saat ia tiba-tiba bungkuk di depanku lalu meminta maaf atas perbuatannya dan akan menerima bayi dikandunganku walaupun aku sedikit bingung bagaimana bisa ia mengetahui bahwa aku sedang hamil.

Sejak saat itu aku merasa bebanku sedikit ringan walau sikapnya yang terkadang tidak perduli hingga tidak menganggap ku. Padahal aku sangat berharap ia bisa selalu disampingku menemani hari-hariku tanpa harapan tetap harapan.

Tidak terasa kandunganku sudah memasuki usia 2 bulan. Aku sedang duduk dibangku depan rumahku dengan harapan ia akan datang menemaniku karena hari ini aku harus memeriksa kehamilanku. Setelah menunggu cukup lama tapi ia tidak juga datang dengan terpaksa aku pergi sendiri dan aku tidak ingin mengganggu pekerjaan orang tuaku.

Setelah sampai dirumah sakit aku langsung memasuki ruangan karena aku memang sudah membuat janji dengan dokter kandungan dan juga karena hari ini tidak ada atau mungkin belum ada yang datang.

Setelah pemeriksaan aku selalu tersenyum dan sanagt senang saat dokter mengatakan ada baby twins didalam perutku, dokter juga mengingatkanku untuk tidak beraktivitas berlebihan mengingat kandunganku yang masih muda juga diusiaku kehamilan sangat rentan keguguran.

Saat sampai dirumah orang tuaku menanyakan kenapa aku terlihat sangat bahagia dan aku mengatakan bahwa mereka akan memiliki cucu kembar dapat ku lihat raut ku wajah senang dan mama sudah menitikkan air matanya dan langsung memelukku sambil membisikkan rasa syukur dan kalimat penyemangatnya untukku.

Hari ini ia tidak datang lagi padahal aku sanagt ingin memberitahukan kabar gembira. Aku selalu menunggunya mau ditelpon ia tidak angkat apalagi hanya sebuah pesan singkat jangankan balas dibaca saja aku sudah senang walau aku rasa itu tidak mungkin. Ia sangat sulit untuk di temui dan orang tuaku tidak terlalu mempermasalahkan hal itu asalkan aku dan calon cucu mereka sehat selalu.

seperti hari-hari sebelumnya tetap sama sangat membosankan dan saat sebuah pesan dari mama menyuruku bersiap dan berkemas untuk liburan dan ia juga akan ikut dengan segera aku menyiapkan semua kebutuhan dan menunggu mereka di ruang tamu hingga beberapa saat aku terlelap.

Saat terbangun aku sudah ada dipenginapan sendirian entah kemana semua orang dsaat aku berbalik kekanan aku melihat makanan diatas nampan karena lapar aku langsung mengangkatnya dan memakannya hingga tandas. Setelah makan aku merasa ingin tidur lagi mungkin ini salah satu faktor kehamilan.

Besoknya aku terbangun dan lagi lagi aku sendiri atau aku memang sudah ditakdirkan selalu sendiri. Aku berjalan menuju balkon dan melihat ia sedang duduk bersama temannya tapi aku tidak ingat ada yang mengatakan padaku bahwa temannya juga ikut.

Aku beejalan menghampirinya sambil sesekali mengelus perutku dan tersenyum setiap mengingat perkataan dokter. Setelah aku sampai ia langsung berdiri berjalan menjauh dengan segera aku memanggilnya mendekat sebelum ia pergi lagi.

Setelah ia berdiri di hadapanku, aku meraih salah satu tangannya untuk dan ingin mengarahkannya ke perutku tepi dengan segera ia menarik tangannya dan berjalan menjauhiku. Aku terus berteriak memanggil namanya tapi ia tidak menghiraukan panggilanku.

Aku duduk terdiam dengan rasa sakit di hatiku. Bukan karna ia yang langsung pergi tapi karena raut wajah yang menunjukkan ketidaksukaan dan keengganan yang membuatku sakit hati.

Akhirnya aku tahu bagaimana rasanya saat seseorang secara tidak langsung menolakku dan kehamilanku walau ia pernah meminta maaf dan berjanji akan menerima kami. Rasanya lebih sakit dari membawa novel, rasanya lebih sakit saat aku merasa sendiri.

Entah sudah berapa lama aku duduk sambil melamun di tempat yang sama setelah orang tuaku berkata akan pulang duluan karena ada urusan. Rasanya seluruh indraku mati yang terasa hanya kekosongan dan tidak menyadari seseorang sedang duduk disebelahku.

Aku tersentak saat merasakan seseorang menyentuh pundakku dan saat tahu siap pelakunya aku langsung mengalihkan pandanganku karena enggan untuk melihatnya.

Hal selanjutnya yang dilakukannya justru membuat dengan mudahnya luluh. Ia menrikku lebih dekat padanya dan memelukku dari belakang sambil mengusap perutku. Ia mulai menanyakan banyak hal tentang kandunganku dan aku memberitahukan semuanya termasuk bayi yang aku kandung itu kembar.

Perubahan moodku sangat cepat karena pelakuan kecilnya. Aku sangat senang dan aku tidak berhenti tersenyum. Aku mulai bangkit dari dudukku dan berjalan tapi aku terjatuh.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sungguh mengecewakan saat aku merasa bahagia ternyata itu semua hanyalah sebuah mimpi. Saat mengingat mimpi itu lagi aku berdegik ngeri membayangkan jika itu benar-benar terjadi.

Halo
Ini cerita maksudnya gimana sih bingung bacanya walaupun aku yang buat tetap pusing juga sih.

Cerita ini real mimpi aku dan masih ada lagi cerita-cerita yang tidak logis dan itu mimpi aku yang aku tulis dalam buku sehingga aku selalu ingat.

Beri saran dong😁😁

I'm Pregnant (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang