OO5. Diriku tak sama dengan dirinya

5 1 0
                                    

“Ya, dirinya sama seperti dirimu. Sama-sama pengertian. Namun, dia bisa mengerti apa yang aku inginkan.” ucapnya dengan santainya.

Dia dengan santainya berbicara seperti itu, sedangkan aku hanya dapat menahan sesak yang tertanam didalam hati. Dan aku sedang berfikir untuk menjawab pernyataan nya dengan telak.

“Lalu? Dia adalah dia, dan aku adalah aku. Jangan samakan aku dengan dirinya. Karena jelas jelas aku dan dia berbeda.” Jawabku dengan nada yang kubuat setenang mungkin dan dengan ekspresi wajah yang kubuat tenang juga.

Dia menatapku dengan tatapan yang tidak bisa ku artikan. Hingga saat ini.

“Ya, dia memang berbeda dengan dirimu yang tak pernah bisa mengikuti apa yang aku mau.” Ujar nya dengan nada menantang. Ah, aku suka nada menantang ini, baiklah akan ku tunjukkan siapa diriku.

“Aku tidak mau mengikuti apa yang kau inginkan, karena apa yang kau minta tak pernah masuk akal. Dia mengikuti apa yang kamu minta? Ck, turun sudah harga diri wanita dengan itu.” Kataku dengan sarkastik. Aku tidak peduli, toh dia tidak memperdulikan diriku juga.

“Apa kamu bilang?” Tanya nya sambil menahan emosi yang bergemuruh di dalam dirinya. Dia tetap sama, gampang terbawa emosi. Menyebalkan.

“Aku bilang, wanita yang menjadi kekasihmu saat ini mengikuti apa yang kamu minta bukan? Berarti dia rela harga dirinya hancur didepan seorang lelaki.” Jawabku sembari meninggalkan dirinya yang masih saja mengepalkan tangannya tanda dia benar benar marah.

Namun, langkah ku terhenti saat dia berbicara kembali. “Artinya, harga dirimu juga hancur bukan karena pernah sekali mengikuti apa yang aku mau? Benar begitu?” katanya dengan senyuman sinis nya itu.

Aku berbalik menatap dirinya dengan tatapan meremehkan. “Ah, setidaknya aku menghindari itu terjadi kembali. Setidaknya aku masih mempunyai fikiran untuk menyudahi hal yang menurutku sia-sia begitu saja di masa yang akan mendatang.”

Lalu aku kembali berjalan meninggalkan dirinya. Aku sudah tidak peduli lagi dengan dirinya. Toh, dia tidak pernah peduli dengan diriku juga.

❆Karangan Rasa

Karangan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang