Kai And His Mess Day.

939 99 1
                                    

"maaf sajang-nim, rapatnya harus di undur"

"aku sudah di sini dan rapatnya di undur?"

"se-sekretaris lee baru menghubungi kalau sajang mereka belum sampai kantor" kai menekan keningnya malas. Inilah alasan dia tidak suka meeting di tempat patnernya.

"katakan pada mereka tidak udah ada meeting-meeting lagi. Cabut saham dari perusahan ini" sekretarisnya cukup terkejut.

"aku tidak mau bekerja sama dengan perusahan yang pemimpinnya tidak tahu jadwal kerja" kai berdiri dari kursi yang sudah dia tempati hampir 15 menit. Dia tidak bisa menunggu lebih dari itu. Tidak akan pernah mau.

"baik sajang nim" sekretarisnya pergi meninggalkannya sebentar, memberi kabar pemutusan hubungan kerja.

Kai sudah di lobby saat sekretarisnya berlari ke arahnya.

"aku mau sarapan" ucapnya tanpa peduli apa yang sudah sekretarisnya lakukan.

"baik sajang nim. Apa sajang nim mau di antar ke kantor dulu?"

"aku mau sarapan di restoran dekat sini saja. Mereka bilang ada tempat makan yang enak" kai menunjuk resepsionis yang masih memandangnya dengan wajah kagum.

Sekretarisnya berjalan ke arah resepsionis, beniat menanyakan tempat makan yang dimaksud.

Kai tidak biasa berpergian seperti ini. Biasanya dia hanya akan duduk di depan mejanya membaca berkas, meeting di ruangan yang masih di dalam gedungnya, melakukan pengawasan di setiap cabang-cabangnya.

Pergi meeting dengan salah satu patner, bukan hal yang dia lakukan. Wakilnya yang biasa menjalani itu. Tapi hari ini, wakilnya yang menjabat sahabatnya itu sedang dalam perjalan bisnis ke Busan. Mereka beniat membuka cabang baru di sana.

"sajang-nim, mereka bilang tidak jauh dari sini. Sajang nim bisa menunggu sebentar, saya akan ambilkan mobil."

"aku mau jalan kaki. sekretaris Yun bisa menyusul nanti" wajah sekretarisnya terlihat tidak yakin

"kau bisa mengikutiku kalau kau mau" dengan begitu kai menitipkan jasnya lalu meninggalkannya. Dia mau berjalan kaki menikmati pagi, rapat sialan itu di cancel, tentu dia harus mengisi waktu sebelum kembali ke dokumen dokumen yang membuatnya suntuk.

Saat sedang asik berjalan, dirinya ditabrak oleh sekumpulan anak gadis yang memakai seragam sekolah. Sepertinya sedang membolos.

"apaan sih ajusshi!" teriak gadis itu. Namun teriakan nya hilang saat menatap kai.

"o-oppa. Berikan nomor mu" ucapnya centil. Kai menatapnya jengah. Lalu mengacuhkannya.

Kai bisa mrndengar tertawaan dari teman teman grup nya karena dia ditolak, dan kai bisa mendengar gadis itu berteriak ke arahnya. Dia acuhkan saja. Sampai tangannya ditarik.

"kau menolak ku? Kau berani menolakku?" teriaknya. Gadis tidak tau malu.

Kai menepis tangannya. Tapi gadis itu tidak menyerah.
"lihat aku baik-baik. Aku cantik. Aku yang paling cantik di sekolah. Kau tidak boleh menolakku" kai memijit keningnya. Pusingnya bertambah. Dia berjalan kaki bukan untuk menambah pikirian.

Gadis itu semakin agresif. Sia menarik kerah kai, entah apa yang dipikirkannya yang pasti kau mau muntah. Anak itu memakai make up yang seharusnya bukan seumurnya pakai.

Sebelum terjadi apa apa, gadis itu didorong dengan tidak sopan oleh sekretarisnya. Untung saja dia datang tepat waktu.

"anda tidak apa-apa sajang-nim?" terdengar decihan dari bibir kai. Dia sudah tidak ingin makan.

SKYSOO F'INSTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang