saling merindukan, saling cemburu, tapi gengsi untuk jujur, terlalu takut. Saling mencintai namun tetap bungkam, dan hanya bisa saling menunggu satu sama lain, giliran tidak saling memberi kabar, sama-sama sedih, tapi terlalu malu untuk memulai.
Semuanya berawal dari salah kirim. Ferdy dan Firda sebenarnya satu sekolah, akan tetapi mereka tidak pernah saling bicara satu sama lain, jangankan bicara menyapa saja tidak pernah, cuma sekedar papasan lalu lewat begitu saja, bagaikan angin.
****
Firda punya kebiasaan yang aneh, dia suka memperhatikan orang-orang yang ia temui, katanya sih walaupun gak tau nama setidaknya kenal muka. Kebetulan kelas mereka berdekatan dan sama-sama anak IPS. Tanpa sepengetahuan Ferdy, Firda sebenarnya sering memperhatikannya dari kejauhan saat bermain volly dilapangan, karena kebetulan Ferdy adalah anggota volly disekolah. Ferdy juga pernah tanpa sengaja bertemu Firda saat les ekonomi bersama dengan wali kelasnya. Disitulah Firda mulai sering menatapnya.
****
Awalnya mereka memang orang asing, yang berniat untuk dekat, karena ternyata Ferdypun sering memerhatikan Firda. Suatu hari Ferdy mengucapkan selamat ulang tahun lewat akun facebook mereka.
Disitu mereka belum saling kenal, hanya tahu wajah masing-masing dan masih cuek didunia nyata.muk. Sampai suatu hari Firda mengirim gambar ke dua pukuh temannya di sosmed. Hari itu Firda dikirimi gambar oleh seseorang, tanpa sadar Firda asal kirim saja gambar itu, main pilih-pilih saja tanpa melihat nama atau orangnya dan yah gambar itu membawanya untuk dekat dengan Ferdy.
Ponsel Ferdy berdering, dengan malas dia mengambilnya dari atas nakas, kebetulan dia tengah tidur.
"kirim ke 20 kontak kamu asma Allah ini, jika tidak, berarti kamu lebih sayang pacar dari pada Allah"
Ferdy mengernyitkan dahinya, dan membalas seadanya.
Ferdi : maaf saya tidak berpacaran
Ponsel Firda juga berdering, diapun tertawa keras, dia tidak membaca tulisan digambarnya dan langsung mengirimnya.
Firda : Ups, maaf saya gak tau, hehe, saya juga cuma dikirimi, dan asal kirim saja, and kita senasib
Firda meletakkan ponselnya diatas nakas kembali dan melanjutkan pelajarannya.
Ponsel Ferdy berdering lagi, dia sedikit tersenyum lalu membalas pesan itu.
Ferdi : begitu yah
Ponsel Firda kembali berdering, dia menghembuskan nafas panjang, salahnya juga tidak mematikan notifikasi. Diapun membalas pesan itu singkat.
Firda: iya
Ferdy : kayaknya aku kenal sama kakak"
Firda : mungkin
Ferdy : alumni SMAN 1 kan?
Firda : Iya, kok tau?
Ferdy : Kita satu sekolah kak
Firda : iyakah?, tunggu kuperhatikan