0 2

73 6 2
                                    


" maaf Tae aku lambat "

sampuk seseorang membuatkan kami bertiga memandang ke arahnya.

" tak mengapa, aku juga baru duduk bersama mereka " jawab Tae.

dia tundukkan badannya pada aku dan Jinie. aku hadiahkan satu senyuman padanya. " silakan duduk " ucapku sambil menunjukkan ke arah kerusi di sebelahku.

" oh baiklah " balasnya lantas duduk di sebelahku.

selepas itu kami borak dalam beberapa minit. dalam beberapa minit itu juga suasana sepi kembali kecuali suara Jinie dan Tae. aku hanya menongkat dagu kebosanan. hujung mata memandang kawan Tae di sebelah. dia juga kelihatan bosan.

" boleh aku tahu nama kau siapa? " soalku padanya perlahan supaya tak mengganggu pasangan merpati di depan.

dia yang perasan terus mengalihkan muka memandangku, " Jeon Jungkook, panggil Jungkook "

" oh " mulut aku membulat o.

" dan... nama kau siapa? " soalnya pula.

" Park Jimin, panggil Jimin je " balasku.

" apa kau dah lama kawan dengan Tae? " tanyaku.

dia angguk kepala perlahan, " lama, aku dan dia kawan sejak sekolah rendah "

" hmm... bagaimana jumpa Jinie? " tanyaku lagi.

" kami bertiga course yang sama di universiti. Tae tertarik dengan dia pun kerana Jinie peramah orangnya. jadi Tae luahkan perasaanya dan Jinie terima " terangnya panjang lebar.

" oh begitu... kau pula? " tanyaku ingin tahu lagi.

dia ketawa " maksud kau apa? "

" kau tak ada teman wanita? " tanyaku straight to the point.

" masih tak ada yang tertarik... kau pula? " dia menyoalku pula.

" entah, tak pernah terfikir " balasku dengan sebaris senyuman.

" kau anak kepada syarikat besar di sini kan? apa nama syarikat nya... mmm ha Syarikat High? kan? " soalnya.

aku angguk kepala mengiakan, " ya "

" aku selalu dengar pasal kau tapi tak pernah pula lihat muka depan depan " katanya.

" kau dengar dari mana? mesti banyak benda buruk mereka cakap tentang aku kan? " muka aku mula risau.

dia ketawa mengekek, " kau gila? yang mereka cakap kau pelabur paling pandai melabur dan kau juga baik orang nya adalah "

muka aku sudah merah sedikit " mana ada " aku sedikit malu bila dia kata begitu.

" tch kau pemalu rupanya " katanya dengan sebaris senyuman.

" mmm ya " aku sudah bermain dengan hujung baju.

" bagaimana? "

soalnya tiba tiba buat aku tidak faham, " bagaimana apa? "

" bagaimana Tae pada kau? " soalnya.

aku yang faham dengan kata katanya terus memandang Tae. dia sibuk bercerita dengan Jinie sehingga buat Jinie ketawa riang. " aku tak kisah janji dia boleh jaga dan buat Jinie ketawa sama seperti bila aku bersama Jinie"

" untunglah " kata dia sambil mencebik.

" untung apa? " soalku tidak faham.

" untunglah Tae dapat keluarga baru yang baik seperti kau " balasnya.

" baik apa nya aku ni jahat juga tahu " kataku dengan tawa di akhirnya. dia juga sambut kata kataku dengan tawa juga.

" Jim " panggil Jinie membuatkan aku pandang ke arahnya.

War of HeartsWhere stories live. Discover now