JEALOUSY

3K 214 114
                                    

Hola,

Peraya Rangers kembali dengan fan fiction keempat. Kali ini kami membawakan kisah yang diperuntukkan untuk kalian yang sudah dewasa. Bagi makhluk-makhluk Tuhan yang masih berada di bawah usia 21 tahun, silakan mundur. Ini bukan lapak kalian. Kalau kalian nekat, tanggung sendiri resikonya.

Baiklah saudara-saudara. Mari menuju cerita selengkapnya.

Oh iya, perlu diingat genre cerita kali ini: family, mature, NC 21+, fluffy

Credit;
Cover by Wishila
Editing dan proof-reading by hotaru88 dan saingannyaattaphan
Judul by 101silverlady

#######

Ting!!

Terdengar suara pesan masuk di pagi hari. Lengan putih Arthit terulur mengambil benda persegi berwarna hitam itu hingga pupil matanya melebar saat melihat nama siapa yang tertera di layar yang kini tertangkap oleh indera penglihatannya

"Namtan?" gumamnya pelan.

Arthit terkesiap dan langsung bangun tidurnya. Sudah sejak kapan komunikasi terakhirnya dengan Namtan? Arthit bahkan sudah lupa kapan itu. Diliriknya seseorang yang ada di sampingnya yang masih menutup mata. Jari-jarinya pun mulai mengetikan sesuatu, membalas pesan tersebut. Tak berapa lama terasa pergerakan dari sampingnya dan dapat ia rasakan jika seseorang di sampingnya itu bergerak memeluk pinggangnya.

"Phi sudah bangun?" suara serak Kongpob terdengar.

"Siapa phi...? Pagi-pagi begini ada sms...?" Kongbop mengeratkan pelukannya pada Arthit, mengajaknya untuk tidur kembali.

"Teman kerja...." Entah mengapa Arthit tidak bisa berterus terang kepada Kongpob.

"Kembalilah tidur, Kong, jika masih mengantuk," ujar Arthit lagi yang hanya dijawab dengan kepala yang bergerak mendekat ke belakang lehernya.

"Kaumasuk jam berapa hari ini, Kong?" tanya Arthit sambil memiringkan kepalanya, mencium ujung kepala Kongpob ringan.

"Hari ini libur.... Aku ingin menghabiskan waktu bersamamu," ujar Kongbop sambil mencium punggung Arthit.

"Kau yakin? Bukankah hari ini kau harusnya ada meeting dengan klien?" tanya Arthit.

*Drrtt drrtt drtt*

Ponsel Kongpob bergetar menandakan panggilan masuk, lengan Kongpob yang tadinya sedang asik memeluk Arthit pun harus melepaskannya dengan tak rela.

"Siapa yang mengganggu pagi-pagi begini?!" gumam Kongpob merasa kesal.

Arthit yang melihat jika pasangannya itu kesal hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Halo?"

"(....)"

"Apa?! Ahh... baiklah, aku akan ke sana." Terdengar jika suara pemuda tampan itu sangat lesu, membuat Arthit mengerutkan keningnya.

JEALOUSY || warn NC 18+ ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang