Hari sudah malam, namun Putra belum kembali. Nayya berada di rumah sendiri, Bunda? Bunda sedang ada rapat mendadak di luar kota selama 3 hari ke delan.
Nayya = Huft.. pusingg
Nayya tidak tahu harus bagaimana, ia memilih untuk membuka handphonenya.
Ia melihat status Abun, "Bosen di rumah". Nayya membalas status tersebut, dan mengajak Abun ke rumah.
Abun menyetujui ajakan Nayya, Nayya bersiap untuk ke bawah, saat sudah berada di ruang keluarga, pintu terbuka.
Putra memasuki rumah, dan melepas sepatunya di rak depan.
Putra = Udah sembuh?
Nayya = Mungkin
Putra = Kenapa gak tidur?
Nayya = Mm.. Abun mau datang
Putra = Oo
Putra berjalan menuju kamar Nayya, ets kamar Putra juga.
Bel rumah berbunyi, menandakan Abun sudah di depan rumah.
Nayya = Ayo masuk
Abun = Nih gue bawain makanan
Nayya = Eh makasihh
Abun = Sama sama
Mereka berdua berjalan menuju ruang keluarga, untuk menonton film yang sudah Abun persiapkan.
Skip
Nayya = Udah malem, gk balik?
Abun = Ngusir neng?
Nayya = Eh bukan gituu
Abun = Iya tau, nggak baikkan cowok malem malem di rumah cewek
Nayya = Heem
Abun = Yaudah, aku balik dulu
Nayya = Hati hati
Abun = Siap
Setelah Nayya mengunci pintu, ia bergegas ke atas dan membawa makanannya.
Saat membuka pintu kamar, sedang dilihatnya Putra asik memainkan gamenya, entah apa Nayya tidak tahu itu.
Nayya = Put
Putra = Hm
Nayya = Udah makan?
Putra = Belum
Nayya = Sini makan bareng
Putra = Makan aja
Nayya = Yaudah gue juga enggak
Putra = Makan sono! Nanti lo sakit, gue yang repot
Nayya = Yaudah makanya ke sinii!
Putra menuruti ucapan Nayya dengan malas. Ia duduk di bawah bersama Nayya.
Nayya tersenyum, walaupun Putra masih terlihat berubah, setidaknya Putra perhatian.
Nayya = Buruan makann
Putra = Gak gak bisaa, nanti gue kalah, pangkat gue turun.
Sebuah sendok berada di depan mulut Putra, yaps Nayya menyuapi Putra.
Nayya = Buka mulutt
Putra membuka mulutnyaa, dan Nayya menyodorkan sendok ke dalam mulut Putra.
Putra tersenyum.
Putra = Tumben akur
Nayya tersenyum.
Nayya = Put.. maaf, maaf gue terlalu egois untuk semua ini, gue terlalu mentingin diri gue dimata orang lain, sampe gue ngelampiasin semua kesalahan ke lo
Putra = Udah gak apa
Nayya = Maaff
Nayya memeluk Putra dari samping, kepalanya disandarkan di dada putra yang menurutnya adalah zona ternyaman saat ini.
Putra membalas pelukan Nayya, ia menaruh handphonenya, dan mengusap pucuk kepala Nayya.
Putra = Kok jadi mellow gini sihh, hahaha
Nayya = Gue sedih saat lo berubah, kaya ada yang hilang dari gue
Putra = Ciee, kangen nihh
Nayya mencubit lengan Putra, karena malu
Putra = Aw aw sakittt nay
Nayya = Makanya jangan genit
Putra = Genit sama istri sendiri gak boleh?
Nayya = Gak
Putra = Yaudah, cewek lain aja
Nayya = Ish
Putra = Hahaha
Nayya melepaskan pelukannya.
Nayya = Gimana Parsya?
Putra = Gimana apanya?
Nayya = Katanya lagi deket?
Putra = Iya
Nayya cemberut.
Putra mencubit pipi Nayya karena gemas melihat ekspresi Nayya.
Nayya = Sakit putt
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Dini
RandomHai semua- selamat membaca, jangan lupa tinggalkan jejak, semoga suka.