Nayya dan Putra telah kembali dari kegiatan jalan - jalannya.
"Capek banget" ucap Nayya seraya mendudukkan dirinya ke sofa, setelah menata bahan - bahan makanan yang sempat ia beli tadi.
Ceklek
Putra keluar dari kamar mandi, lengkap dengan handuk yang di sampirkan di bahunya.
Ia berjalan mendekati sofa, dan duduk di samping Nayya yang sibuk bermain handphone, Ia memilih menyalakan televisi, memencet beberapa kali mencari siaran kesukaannya.
Ia melirik jam yang berada di dinding, yang menunjukkan pukul 11 malam.
"Ganti baju, trus tidur sono, udah malem"
"Ih gak mau gue mau begadang"
"Ganti baju dulu. Cuci kaki, cuci muka, sikat gigi"
"Mager tauuu"
Putra menarik Nayya agar bangkit dari kursi, menariknya hingga berada di depan pintu kamar mandi.
"Masuk gak?"
"Nanti"
"Kalo lo gak masuk sekarang, gue iikutan masuk"
"Eh-"
Nayya berlari memasuki kamar mandi, menutup pintunya rapat.
Putra tersenyum menggelengkan kepalanya. Ia kembali duduk di sofa.
°°
"Putraaa!! Bangun"
"PUTRAAAA!!"
Putra mengerjapkan matanya berkali - kali setelah mendengar suara panggilan dari dunia nyata.
"Apaansi?"
"Buruan bangun, udah jam 8, bentar lagi mereka kesini"
"Kurang 1 jam nay"
Putra menarik selimutnya dan menutupi sekujur tubuhnya.
"Ihhh, bangunnnnn!"
Nayya menarik selimut dengan sekali tarikan. Namun, Putra tetap memejamkan matanya, dan tertidur lelap.
Nayya menarik rambut Putra, mau tak mau Putra terduduk mengikuti tarikan Nayya.
"Aww, sakit bego"
"Yaudah makanya bangun"
"Durhaka lo sama suami"
"Bodo!"
"Rese banget, gue mau tidur bangunnya nanti aja"
"Ih jadi cowok males amat"
Putra terdiam masih dengan posisi meringkuknya.
"Putraaaa ih, makanya lain kali gausah begadang!!!" Putra menutup telinganya dengan bantal, suara Nayya benar - benar akan membuat kupingnya sakit.
Nayya melangkahkan kakinya keluar, ia capek dengan Putra, ia tak tahu harus membangunkannya dengan cara apalagi.
Nayya kembali masuk ke dalam kamar.
"Dalam dua detik lo gak bangun, lo bakal tahu akibatnya, satu.."
Putra menghempaskan selimutnya dengan kasar, memasuki kamar mandi, dan membersihkan diri.
Putra turun ke bawah. Ia melihat Nayya duduk di meja makan,dengan sesekali melihat ponselnya.
"Ekhem, makanan gue mana"
"Sekarang jam setengah Sembilan, gausah makan, nanti aja, buruan keluar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Dini
RandomHai semua- selamat membaca, jangan lupa tinggalkan jejak, semoga suka.