Minju yang sudah sampai di depan rumahnya Chenle melambaikan tangan kepada Ryujin dan Hitomi sambil berterima kasih kepada Ryujin yang sudah memberikan tumpangan. Ryujin dan Hitomi membalas dengan melambaikan tangan tak kalah heboh. Ryujin bahkan masih sempat berteriak, "malam ini harus udah lo kirim ke email gue ya!!!"
Minju hanya tertawa mendengar peringatan yang kesekian kali dari Ryujin pun balas teriak, "Siap, bu!!"Minju yang sudah dikenal baik oleh pak penjaga rumahnya Chenle langsung dipersilakan masuk melewati gerbang. Minju yang juga sudah mengenal seluk beluk rumah nya Chenle langsung berjalan menuju kamar Chenle sambil menyapa para pekerja yang berseliweran. Lagu Simon Says milik NCT 127 langsung bergema ketika Minju membuka pintu, tanda Chenle sudah di kamar.
Minju berjalan menuju ruang khusus belajar di dalam kamar Chenle dan duduk manis di "pojok Minju". Kamar Chenle yang luas memiliki ruang belajar khusus dengan jendela besar di sudut yang memberi pemandangan kota di bawah kaki bukit. Terdapat rak buku yang juga berfungsi sebagai tempat duduk di bawah jendela nya, dan dari pertama kali Minju main ke kamar Chenle, Minju sudah menetapkan wilayah jendela dan sekitarnya itu adalah miliknya. Salah satu gitarnya Minju bahkan sengaja ditinggalkan disitu untuk Minju mainkan jika Minju bosan menunggui Chenle main game.
Selain gitar nya Minju di pojok Minju ada rak buku yang memuat novel dan koleksi DVD blu-ray nya Chenle. di pojok yang lain ada komputer termutakhir untuk Chenle bermain game. Terdapat sofa biru dongker yang menyesuaikan dengan koordinasi warna keseluruhan kamar Chenle di dekat komputer, dan rak yang penuh dengan Figure di samping sofa. Di pojok yang lain yang juga berhadapan dengan jendela terdapat piano hitam ukuran sedang, (Grand Piano nya ada di bawah, dekat ruang tamu).
Minju biasa belajar lesehan di lantai, dimana dekat "pojok Minju" ada meja belajar bulat biru dongker dengan karpet bulu lembut berwarna putih di bawahnya. Bukannya kamar nya sendiri tidak bisa digunakan untuk belajar, tapi Minju lebih betah belajar di kamarnya Chenle, mungkin karena lebih rapi? Pokoknya lebih nyaman lah, menurut Minju sih.
Setelah lagu Simon Says berganti menjadi lagu BOSS nya NCT U, Chenle baru muncul dan akhirnya duduk di karpet. "Mana bagian yang harus kamu kerjain?" katanya sambil menaruh ponsel iphone terbaru nya di meja lalu menggulung lengan kaos lengan panjang hitamnya.
Minju yang memerhatikan Chenle yang mulai serius itu pun segera duduk khidmat di depan Chenle, membuka tas dan mengeluarkan buku cetak Geografi dan buku catatannya.
Chenle pun memberikan instruksi kepada Minju untuk mencari topik-topik yang sesuai untuk bagiannya Minju, lalu membiarkan Minju memakai macbooknya untuk browsing lebih lanjut. Segera setelah Minju berkonsentrasi mengerjakan pekerjaan rumahnya itu, Chenle mengganti lagu latar menjadi musik akustik yang menenangkan untuk belajar.
Selagi Minju tenggelam dalam mengerjakan tugasnya dan Chenle berfokus pada game ponsel, ponsel Minju berdenting oleh notifikasi pesan WA. Minju yang segera mengambil ponsel lalu melihat sekilas hanya mengernyit tak suka dan langsung menaruhnya kembali. Semenit kemudian notifikasi nya menjadi denting yang tak berhenti.
Minju melihat kembali ponselnya dan menggeram kesal, "ih, apa banget sih ni orang, gaje." katanya dengan cepat menaruh kembali ponsel setelah melihat 20 pesan baru yang datang beruntun.
Chenle yang juga merasa terganggu dengan bunyi berisik notifikasi menghentikan permainan nya, mengambil ponsel Minju dan terbelalak melihat isi pesan di layar.
"Kangmin?" tanya Chenle memastikan nomor yang tak disimpan Minju dan sekarang sedang memborbardir ponsel Minju dengan P itu adalah Kangmin, mantannya Minju.
Belum juga Minju menjawab, Chenle sudah bertanya lagi, "dia ganggu kamu lagi? Blok aja langsung napa?"
"aku udah blok nomor dia yang sebelum ini, tapi dianya malah ganti nomor lagi, aku nya yang jadi capek ngeblok, jadi kubiarin aja." Jelas Minju pelan. "Belum kamu read kan? Jangan di read, biarin aja." tanyanya panik.
Chenle hanya memutar bola matanya, temen kecilnya yang ini memang terlalu baik. "dari kapan dia ngechat gaje gini? Liburan kemaren?"
Minju hanya mengangguk.
"kamu beli nomor baru lah. Jangan kayak orang susah. Apa perlu aku beliin hape baru sekalian sama nomor baru??" Tanya Chenle geregetan.
Minju belum menanggapi Chenle, ketika Chenle kembali angkat bicara, "ah, lama kalo kayak gitu mah. Aku bales nih, ya." kata Chenle sambil membuka aplikasi chat itu.
Minju segera mengambil ponselnya dari tangan Chenle. "biarin ajalah. Ntar aku blok deh, beneran. Kalo diladenin ntar dianya kesenengan kalo kamunya kesel begini."
Chenle balas merebut ponsel nya Minju, "biarin aja dia kesenengan," katanya. Dengan cepat Chenle menekan tombol panggil. Membuat Minju urung berusaha mengambil kembali ponselnya. Dia sudah hapal bahwa sekalinya Chenle sudah menetapkan sesuatu, tidak akan mudah merubah keputusannya.
"gak suka aku dia mulai deketin kamu kayak gini." katanya pelan. Yang membuat Minju hampir merasa salah dengar. Ketika Minju ingin menanyakan maksudnya, Chenle sudah meladeni Kangmin yang sudah menjawab di ujung panggilan.
"Ya, Halo. Kangmin, ini Chenle. Sekali lagi kamu ngechat Minju, aku gak akan diem aja." kata Chenle dengan intonasi mengancam. Belum juga Kangmin merespon, Chenle memutuskan panggilan, tidak membiarkan Kangmin menanggapi.
Minju hanya bisa tertawa terbahak-bahak melihat Chenle yang dengan ekspresi puas memberikan kembali ponselnya. Tawa Minju semakin keras membayangkan ekspresi ketakutan dan terkejut nya Kangmin di suatu tempat mendengar ancaman Chenle. Teman kecilnya ini memang hanya ada satu di dunia, dan Minju mensyukurinya sepenuh hati.
Chenle yang melihat Minju tertawa, ikut tertawa geli. Gelak tawa Chenle pun semakin kencang ketika Minju memperlihatkan riwayat chat yang sudah Kangmin tarik.
"kalo dia ganggu lagi, bilang." kata Chenle lembut sambil memberi nya gestur untuk tos.
"siap Komandan!" jawab Minju sambil menghormat lalu dengan cepat membalas tos Chenle.
Yeeeyyyyyy
![](https://img.wattpad.com/cover/205220576-288-k330057.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Zone: Apa bedanya ama Friendzone?
Fanfiction[Hanya cerita percobaan, tapi berdasarkan cerita nyata (hilih) karena ku bete kalo nyekrip bae] Chenle dan Minju temenan dari kandungan. Ultahnya aja deketan. Dari TK sampe sekarang SMA satu sekolah mulu. Temen deket yang tau bobrok nya masing-masin...