7 | Hidoi ssu!

2.5K 351 16
                                    

Kagami sama sekali tidak bicara pada (Name) setelah kejadian tadi pagi. Bahkan Kuroko yang menyadari suasana antara Kagami dan (Name), tidak ingin ikut campur dengan masalah yang mereka hadapi. Walau dalam hatinya dia ingin membantu karena dia tidak suka melihat wajah (Name) yang murung seharian.

Di sisi (Name) sendiri, dia juga merasa tidak nyaman dengan hawa berat yang ada disekitar Kagami. Dengan tangan ragu, (Name) menarik ujung baju Kagami sebelum dia pergi meninggalkan kelas duluan.

"Taiga-chan..?"

"Hm?" Kagami sedikit melirik ke belakang dan terdengar nada bosan yang dikeluarkannya.

"Taiga-chan kenapa tiba-tiba jadi pendiam?" tanya (Name) dengan tatapan mata yang sudah memunculkan air karena sedih yang dirasakannya.

Kagami yang menyadari sikapnya tadi dan wajah (Name) yang ingin menangis itu membuat dirinya merasa bersalah. Kagami menghela nafasnya lelah lalu tangan besarnya mengusap-usap rambut (hair color) (Name) penuh kasih.

"Maaf atas kelakuanku tadi. Aku minta maaf, (Name)."

(Name) memberikan senyuman kecil, dalam hati dia bersyukur lega karena Kagami menyadari tingkahnya. "Tidak apa-apa, Taiga-chan. Aku hanya khawatir padamu."

"Terima kasih sudah mengkhawatirkanku." Kagami menepuk pucuk kepala (Name) lembut yang membuat (Name) nyaman dengan tangan Kagami yang hangat.

"(Last Name)-san?"

"ACKK!!"

"Uh..?! Ada apa Kuroko-kun?"

Kuroko mengedipkan kedua matanya tanpa menunjukan ekspresi. "Kita bertiga jadi makan siang?"

(Name) menganggukkan kepalanya pelan dengan rona pipi memerah. "Tentu saja. Maaf membuat Kuroko-kun menunggu."

"Tidak. Aku tidak merasa terganggu."

Kagami memutar bola matanya kesal. Jujur, dia tidak suka (Name) di dekati pemuda lain. Mungkin bagus bagi (Name) karena dia sudah mulai terbuka dan berani untuk bicara pada orang lain.

"Ayo, Taiga-chan."

Suara (Name) membuat lamunan Kagami buyar dan dia mengikuti (Name) serta Kuroko ke kantin.

Dia berharap, hari ini tidak separah saat tadi pagi. Si Aomine itu berhasil membuat kesabaran Kagami runtuh dan (Name) menjadi khawatir karena dirinya. Kagami merasa dirinya menyedihkan.

"(Last Name)-cchi~!"

Kise berjalan mendekati (Name) dengan aura cerah dan berbunga-bunga namun di belakang Kise banyak fansnya yang merasa kesal karena ada nama gadis yang menarik idola mereka.

"Kise-kun. Mohon jaga jarak dengan (Last Name)-san," ucap Kuroko yang sudah berdiri di depan (Name) sebagai benteng dan (Name) yang di belakang berkedip kebingungan.

"Heh?!! Kenapa ssu? Aku ingin memberikan (Last Name)-cchi pelukan hangat!" balas Kise dengan tangan yang memeluk dirinya sendiri.

Kagami yang melihat suasana di depannya hanya mengeluarkan nafas pasrah lalu menarik lengan (Name) lembut untuk menjauhi Kuroko dan Kise.

"Umm.. Taiga-chan, bagaimana de―"

"Jangan pedulikan mereka. Lagipula Kuroko bisa kabur dari Kise dengan hawa tipisnya itu," potong Kagami. Dia menemukan meja kosong dan memutuskan untuk makan di sana.

Tak lama kemudian, Kuroko ikut duduk bersama (Name) dan Kagami. Ketiganya mengeluarkan bento mereka dan melakukan doa sebelum makan. Sesaat (Name) akan mengambil satu suap bentonya, ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang dan berhasil membuat (Name) terkejut.

𝐁𝐥𝐨𝐨𝐦𝐢𝐧𝐠 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭𝐬 | KISEKI NO SEDAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang