"Gue bikin mampus lo sekarang!".
Pukulan yang entah sudah keberapa kali itu tepat mendarat di wajah Bintang, dengan sekuat tenaga dia mencoba menghentikan tangan kekar El memukulnya untuk yang kesekian kalinya.
"El, udah, mending sekarang kita pergi sebelum lo dipanggil keruangan ketua yayasan lagi," ucap Gio mencoba melerai perkelahian tersebut.
"Lo sensitif banget perasaan hari ini, El" tambah Dirga mencoba membantu Gio, tapi dengan cara yang berbeda.
Hari ini mood El benar-benar hancur, dimulai sejak pagi tadi, benar-benar El membutuhkan pelampiasan.
Dan saat Bintang, siswa kelas IPA-5 tidak sengaja menabraknya saat selesai upacara tadi, El mempunyai alasan untuk melampiaskannya ke Bintang.
"Bro, udah." Cegat Gio, frustasi lantaran El tidak menghiraukannya sama sekali.
"Percuma, Yo. Lo lerai sampe kapanpun, kalo emang emosi El belum reda, dia gak akan berhenti," ucap Dirga prihatin. Kasihan Bintang, dalam hatinya.
Siswa yang lainnya memilih menjauh, takut menjadi sasaran kedua bagi El.
Karena itulah El.
Si penguasa di SMA Satu, selain statusnya sebagai cucu pemilik yayasan sekolah, El juga jago beladiri, membuat siswa makin enggan untuk berurusan dengannya.
Bug.
Napas El tidak beraturan, dia merasa puas sekarang melihat Bintang tidak berdaya, hampir pingsan.
El bangkit lalu berjalan menjauh, keluar lingkungan sekolah dengan diikuti kedua temannya.
---
#30DWC #30DWCJilid21 #Day1
