"yang nyata terkadang dianggap halusinasi, yang asli sering kali tertukar dengan fantasi"
*Rivan Malik*
"Rivan" panggil rosi (mama Rivan) pelan."apppoa siy mmma" tanya Rivan tidak jelas karna mulutnya penuh dengan makanan.
"telan dulu makannya sayang"
"apa ma" tanya Rivan lagi setelah menghabiskan makanan di mulutnya
"abis ini kita ke rumah teman mama yah"
"ngapain"
"silaturrahmi sayang"
"mama ajalah malas aku"
"mama maunya bareng kamu"
"pak budikan ada"
"sama kamu titik" setelah mengatakan itu rosi pergi begitu saja tanpa berbalik mengindahkan panggilan putranya
"hais, dasar emmak-emmak hobinya nyusahin"
"MAMA DENGER YAH" teriak rosi dari arah ruang tamu yang lumayan jauh dari dapur
"lah buset" heran Rivan sambil menggaruk kepalanya bingung.
'apa emmak gue titisan kelelawar yak tajam banget tuh telinga'
**
"assalamualaikum" panggil rosi sopan
"waalaikum salam, eh ros masuk masuk"
"assalamualaikum tante" ujar Rivan sambil menyalimi tangan teman mamanya.
"eh, Rivan?"
"iya tante"
"waduh makin ganteng aja"
'jelas' balasnya dalam hati.
"makasih tante"
"yaudah masuk yuk"
"nah Rivan kamu duduk dulu yah, tante sama mama kamu mau kedapur dulu" tunjuk mona (teman rosi)kearah sofa.
"iya tante" Rivan berjalan menuju tempat yang tadi ditunjukkan teman mamanya
Sekitar 10 menit kedua ibu-ibu itu tidak kunjung kembali, Rivan heran mereka itu mau nyuguhin makanan atau bikin kerajaan ribuan pasukan, lama amat.
"MAAAA" panggil seorang gadis yang tak asing ditelinga Rivan, ia kemudian berbalik dan menemukan seorang gadis lengkap dengan baju tidurnya. Dasar kebo udah jam 10 baru bangun.
Tapi tunggu, apa yang dilakukan gadis itu disini?.
"lo"
"hay"
Teriak mereka bersamaan.
"ngapain lo disini"
"siapa" tanya Rivan polos
"elo, buntut cumi"
"aduh makin manis aja, cumi mana ada buntut sih sayang"
"apaan lo sayang sayang"
"cie udah manggil gue sayang" tunjuk Rivan jail sambil berdiri menghampiri gadis yang tengah asik berdiri dianak tangga.
"otak lo nggak pernah disekolahin apa"
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH SEJAK SMA
Novela Juvenil"kata siapa senja itu indah, kau tak paham hadirnya mengisyaratkan kejadian kelam hidup dunia nyata, dimana keindahan hanya berlaku sementara dan setelahnya kegelapan lebih mendominan" ...