Disini,
Dibuku ini,
Diantara lembar - lembar buku ini.
Kutemukan kerangka alur cerita yang sudah rapuh.
Berhamburan bersama kelopak bunga yang kering dan kusuh.
Serta kupu - kupu mati yang segera jadi abu bila disentuh.Di lembar - lembar berikutnya,
Terselip namamu yang selalu disebut.
Entah kenapa ? Ternyata kau adalah tokoh utama pada buku tersebut.
Kulihat pada setiap jalan halamanku, ada kisahmu yang selalu bergelut.
Memberi warna, walaupun akhirnya usang dan berkabut.Bolehkah ku lanjutkan ceritamu wahai tokoh utama yang selalu kudambakan ? Untuk apa ? Untuk mengingatkanku pada suatu kisah yang penuh dengan bau mawar liar di jendela.
Sesekali terdengar kepak sayap dari merpati yang membawakan setangkai mawar ataupun duri mawar yang terselip di sayapnya.Di lembar lain terjepit tawa yang menggambar lukamu.
Seolah seperti tawa yang seringan bulu dari anak - anak yang berlari menerbangkam layang - layang.
Hanya aku sang penulis bodoh yang tanpa sadar tidak memahami karaktermu.
Hingga akhirnya aku tahu bahwa tokoh utamaku sama sepertiku .....