01 - Han Jisung

735 63 1
                                    

Kamis, 6 Mei 2021

Kring. . .

"Jisung kapan kapan mampir loh ya. . . Hiks"

ucap seorang wanita sambil menyeka air matanya dan melambaikan tangan kepada seorang pria yang baru saja keluar dari sebuah kafe dan hanya di balas dengan senyuman serta lambaian tangan dari luar kafe tersebut.

Han Jisung, anak tunggal dari keluarga Han berumur 21 tahun, baru saja di pecat dari sebuah kafe tempat ia bekerja.

"Argghhh bisa stress gw kalo gini terus" gerutunya sambil berjalan menatap langit yang sudah mulai menampakan awan hitam.

"Harus cepet cepet sampe apartemen" ujar Jisung dalam hati.

Selama perjalanan menuju ke apartemennya ia terus terusan merasa kesal kepada dirinya sendiri sambil sesekali menendang nendangkan kakinya ke arah depan.

Sebelum pulang ke apartemen, Jisung memutuskan untuk jalan jalan di taman dekat apartemennya untuk refreshing dan mengosongkan pikirannya.

"Kudu bilang gimana ke papah sama mamah kalo gw dipecat? Pasti dimarahin abis abisan nih, mana di Osaka sendirian doang pula. Haduh nasib"

keluh Jisung sekali lagi sambil melempar botol minumnya ke sembarang arah, dan malah mendarat  di bagian belakang kepala seseorang yang sedang duduk di bangku taman.

"EH MAMPUS" latah Jisung melihat botol yang ia lempar mendarat di kepala seseorang.

Matanya membulat dan kedua tangannya menutupi mulutnya yang terbuka lebar, badannya mematung di tempat

"HMPH OHOK OHOK HKH"

*Crrrr

mata Jisung semakin membulat ketika mendengar sesuatu mengucur ke tanah dari mulut dan hidung orang tersebut. Berwarna merah agak pekat dan sedikit kental.

"EH MUNTAH DARAH?!"

"cabut jangan cabut jangan cabut jangan cabut jangan?! Haduh gimana iniiiiiii?!"

"OHOK KHK OHOK" suara batuk dari orang tersebut semakin menjadi jadi dan terus bercucuran cairan berwarna merah dari mulut nya.

Jisung yang merasa bersalah dan panik langsung menghampiri orang tersebut.

"ANDA TIDAK APA APA?!" Teriak Jisung sambil menunduk melihat kondisi orang tersebut. ia melirik ke arah muntahan orang tersebut karena baunya yang tidak asing dan manis.

"Lah ini mah jus buah naga, bikin panik aja" ucap Jisung lega dalam hati karena itu bukan darah.

Tapi orang itu tidak berhenti batuk sambil mencengkram kuat lengan Jisung entah sejak kapan. Jisung membantu menenangkan orang tersebut dengan mengelus elus punggungnya pelan dan memberinya tissue untuk membersihkan sisa sisa jus buah naga yang ada di mulut, wajah, leher, serta baju orang itu.

3 menit berlalu, akhirnya orang itu berhenti batuk batuk dan mulai tenang. Matanya berkaca kaca dan wajah nya berubah menjadi merah padam karena tidak bisa bernapas dengan benar. Jisung langsung memberikan sebotol air kepada orang tersebut dan menyuruhnya untuk minum agar tenggorokannya tidak terlalu sakit.

Dear Osaka - Minsung [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang