Dekat

5 2 0
                                    

"Vi gw antar pulang ya?"

"Eh.. ngg.."

"Iya gapapa Brian. Anter via pulang.."

"Maaf vi gw gak bisa anter lo pulang karena mama gw minta jemput di bandara" lanjut chia

"Mama udah pulang? Cepet banget"

"Tau tuh.. katanya gak betah di sana.. pengen cepet cepet pulang"

"Yaudah gw pergi dulu ya.. Brian gw titip via ya!" ucap chia yang sudah menjauh

"E..eh tapi.."

"Gpp vi.. biar gw anter pulang aja" via mengangguk tapi dia tak berani untuk menatap mata Brian.

Via menggenggam erat kedua tali tasnya. Seolah olah takut sesuatu akan menimpa dirinya seperti dulu. Via dan brian berjalan menuju parkiran.

"Gausah takut sama gw vi.. gw gak bakal nyakitin lo kok.." via mengangguk namun masih tak berani menatap mata brian

"Rumah lo di daerah mana vi?" brian menyetir sambil sesekali melihat ke arah via

"Kompleks garden blok D" ucap via dengan suara yang bisa di bilang seperti bisikan, tapi ubtungnya brian masih bisa mendengarnya.

"Wah deket dong vi sama rumah gw.. rumah gw di blok F.. kapan kapan gw ke rumah lo gapapa?" Via mengangguk tanpa sadar. Via menggeleng lagi ketika menyadari itu.

"Gw gak boleh main ke rumah lo?" tanya brian. wanita itu pun mengangguk

"Yaudah deh gpp.. tapi gw harap lo bisa anggep gw sebagai temen vi.. kalau lo ada apa apa bilang gw ya. gw bakal langsung dateng ke rumah lo"

Entah mengapa brian mengatakan seperti itu. Meskipun brian tidak tau masa lalu yang menimpa cewek itu, tapi entah kenapa brian sangat ingin menjadi orang pertama yang akan menolong via saat cewek itu berada dalam bahaya.

Lagi lagi perasaan ini menguasai dirinya. Brian tidak tau mengapa dirinya begitu ingin menjadi teman cewek ini. Bahkan dulu waktu di sma nya yang lama, ia tak pernah sekalipun menghuraukan cewek cewek yang mendekati nya. Mencoba untuk menjadi temannya, namun brian menolak. Tapi entah kenapa, baru kali ini dia merasa ingin menjadi teman via dan menjadi cowok yang siap melindungi cewek itu dari bahaya yang akan menimpa. Dia tak pernah merasakan hal yang seperti ini, selain pada mamanya. Perasaan ingin melindungi, perasaan yang sama ketika ia bersama mamanya.

'Aneh. apakah ini yang dinamakan cinta? apakah gw jatuh cinta sama  cewe yang baru gw kenal?' Batin brian sambil mencuri pandangan ke arah via.

Tak terasa mereka pun sampai di depan rumah via.

"M.. makasih udah nganter gw pulang" ucap via sambil menunduk

"Hm.. besok gw jemput lagi. Kita berangkat bareng." brian mengusak  rambut via.

"Hati hati" brian tersenyum dan mengangguk. via pun masuk kedalam rumah.

Via bingung sekalipun kaget dengan perlakuan nya kepada brian. Via spontan mengatakan kata kata itu. Kata kata yang tak pernah keluar dari bibirnya. Via tak pernah mengatakan itu ke orang lain selain kepada chia dan Ziyan, kakak laki lakinya.

Pertanyaan nya adalah, apakah via pernah di antar oleh cowok selain kakaknya? jawabannya adalah, pernah. Dia seringkali pulang di antar oleh teman kakaknya, pandu. Namun dia tidak pernah mengatakan kata kata itu pada pandu. Via akan mengatakan terima kasih dan langsung masuk ke rumah.

Tapi saat ia bersama brian, dia spontan mengucapkan kata kata itu. Entah kenapa dia berlaku seperti itu hanya kepada brian. Apakah karena brian berlaku baik padanya? pandu pun sering beelaku baik pada via  namun via tak peenah merespon itu. Entahlah, via bingung dengan dirinya sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Introvert GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang