02. Alya dan naya

11 5 4
                                    

Hari rabu yang cerah, matahari muncul dengan sinarnya yang menyejukkan hati. Alya turun dari boncengan laki laki yang sangat dekat dengannya, sebut saja namanya rayyan malik zidane atau sering di panggil rayyan.

Setelah mengucapkan terima kasih kepada rayyan, gadis itu hendak pergi menuju kelasnya. Namun tangan rayyan buru buru untuk menahan alya.

"Napa lagi si kambing,"tanya alya, rayyan terkekeh.

"Cuma mau ingetin lo, gue hari ini basket. Jangan pulang deluan kaya kemarin,gue geplak lo sampe pulang deluan!"

"Iya ray iya,udah seribu kali lo ngomong itu."

"Alay lo, gue aja baru ngomong 7 kali kok lo bilang udah seribu kali"kata rayyan lalu terkekeh.

"Bacot lo"

Alya segera pergi meninggalkan rayyan yang masih berdiam diri diparkiran, mungkin sedang menunggu kedua temannya datang.

Sedangkan alya sudah berjalan menuju kelasnya, dia lupa jika ada pr yang belum ia kerjakan. Alhasil sekarang dia ingin cepat cepat menuju kelasnya agar sempat menyalin pr yang belum ia selesaikan.

Sampai di kelas, alya langsung berjalan ketempat duduknya dan langsung tersenyum manis kepada naya--sahabatnya. Naya yang sudah hapal benar tabiat temannya ini, pun hanya memutar bola matanya malas lalu mengeluarkan buku bersampul coklat dari dalam tasnya.

"Traktir gue mie ayam yah badak"kata naya, yang diangguki alya. "Gampang itu mah,"

Alya pun segera menyalin pr milik naya, sedangkan naya, gadis itu hanya duduk di bangkunya sambil mendengarkan musik kesukannya.

"Btw, nanti lo nunggu ken selesai basket juga?"tanya alya tiba tiba,

Naya menggeleng, "males ah, mending gue minta jemput supir"

"Naik angkot yuk, udah lama nih kita gak naik angkot. Lo gak kangen apa?"ucap alya yang diangguki oleh naya

"Yaudah deh terserah lo aja, gue ngikut bae"

"Okedeh, memang lu sahabat gue yang palinggg pengertiaan banget deh!!"

"Kan kan, muncul lagi jiwa ke-alayannya"ucap naya yang auto dapat tabokan dari alya.

•||•

Jam istirahat telah berbunyi, para siswa pun tanpa menunggu lama segera bergegas ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong. Sama seperti lainnya, ketiga sekawan ini juga sama sama melangkahkan kakinya menuju kantin.

"Lo nanti basket kan?"tanya kenzi--sahabat terbangsat rayyan.

"Iya,kenapa emang?"

"Alya gimana, lo nganter dia dulu apa lo nyuruh nunggu?"ucap kenzi sambil memperbaiki tatanan rambutnya.

"Gue suruh nunggu, lagian bukannya naya juga nungguin lo yah?"

"Gak, naya tadi pc gue. Katanya mau pulang deluan aja"ucap kenzi

"Ada neyva kok, dia bilang mau nungguin gue basket"ucap revan--sahabat ray dan juga ken.

"Yaudah bagus deh, biar si alya gak sendirian nunggunya"

"Sebenarnya, lo sama alya itu statusnya apaan sih? Lo gantungin mulu anak orang, kasian bego!"kata kenzi tiba tiba, entah apa yang merasuki kenzi sehingga berkata seperti itu.

"Just a friend"kata rayyan dengan tenang.

"Just a friend, halah taii"kata revan mengikuti ucapan rayyan barusan.

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang