1. SI PENCARI MASALAH.

57 4 0
                                    


[SELAMAT MEMBACA]

1. SI PENCARI MASALAH.


"KENAPA MAMAH GA BANGUNIN AKU!?"

"Kamu yang kebo dibanguninnya"

Gadis tersebut menyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, karena ia maraton drakor hingga larut jadi ia baru tertidur setelah drakor yang ia tonton selesai. "Hehehe maaf ya mah dah teriak teriak di pagi hari yang cerah ini."

Wanita paru baya itu menggelengkan kepalanya, "Iya iya, yasudah nih cepat sarapan dikit lagi kamu telat." Ucap Rani sambil memberikan anaknya itu roti yang sudah diberi selai cokelat.

"KAMILL!" Seorang pemuda dengan pakaian yang sudah rapih berjalan menuju meja makan dengan memasang wajah yang serius.

"Nama gue bukan kamil Wijay! Nama gue tuh cakep! KAMILAH AGITA SHEINA!" Ucapnya dengan penuh penekanan di akhir kalimat.

"Nama gue juga bukan Wijay! tapi Wijaya Apriansyah!" Ucapnya tak mau kalah.

"Sudah sudah kalian berdua ini masih pagi sudah ribut! Makan dulu sarapannya." Lerai wanita paru baya itu-Rani agar kedua anaknya berhenti bertengkar.

"Si Kamil ngambil uang simpenan aku tuh mah." Ucap Wijaya, Kamilah yang sedang mengunyah rotinya langsung membelalakkan matanya.

"HEH! enak aja lo kalo ngomong! gak mah dia bohong aku gak pernah ngambil uang dia, itu kan sama aja nyolong trus kan kata mamah itu perbuatan jelek." Jelas Kamilah.

"Trus siapa lagi kalo bukan lo yang ngambil dirumah ini? ga mungkin papa atau mamah kan?"

"Sembarangan kamu Jaya kalo ngomong! kamu juga dapat uang dari mamah dan papa kan? Makanya kamu kalau naruh uang yang bener." Ucap Rani kesal karena merasa dituding oleh anaknya secara tersirat.

"Hehe ampun mah Jaya bercanda"

Kamilah melihat jam tangannya dan waktu sudah menunjukkan pukul 06.45, "Kamilah berangkat mah." Ucap Kamilah lalu menyalami punggung tangan abang dan mamahnya itu, setelah itu ia pergi ke depan dan memakai sepatunya.

"Gila lo Mil! Baru berangkat jam segini? Mau jadi anak apaan lo?" Ujar Wijaya. Kamilah yang sudah memasang sepatunya menoleh ke arah dalam rumahnya.

"Bodoamat, ASSALAMUALAIKUM."

Kamilah mengambil tasnya yang ada di ambang pintu lalu menggendongnya, setelah itu ia langsung mengeluarkan motor kesayangannya dari dalam garasi dan langsung pergi menuju ke sekolahnya.

Waktu menunjukkan pukul 06.55 Wib. Tersisa lima menit lagi ia bisa sampai ke sekolah. Kamilah membawa motornya dengan laju yang kencang karena ia tidak ingin terkena hukuman, menyesal sekali ia mengikuti kemauan teman temannya.

Barusaja ia sampai di pintu parkiran tiba tiba saja ada sebuah mobil yang menyalipnya dari samping, membuat Kamilah hampir hilang kendali. Untung gak jatoh gue..

"Bawa mobilnya yang bener dong!"

Empat orang siswa dengan seragam yang tidak rapih keluar dari mobil tersebut, Kamilah tercengang melihat empat cowok tersebut. "Mampus gue" gumamnya.

Cowok dengan mulut yang sedang mengunyah jalan menghampiri Kamilah, "Ngomong apa lo tadi?"

Kamilah menelan ludahnya dengan susah payah lalu menyengir, "Cuman mau ingetin kalo bawa mobil yang bener." Ucapnya lalu langsung membawa motornya menuju parkiran khusus motor.

= = = =

Kamilah saat ini sedang duduk di bangkunya dengan wajah yang malas, "Katanya datang jam segini tapi kenapa pada belum datang coba, dikira nunggu itu enak apa."

STAY WITH ME [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang