Puisi - Purnama Di Secangkir Kopiku

6 1 0
                                    

Purnama di Secangkir Kopiku
Oleh : Hendro W.

Semalam lingkar cinta menyempurna
Air kaca engkau curahi mata gundah gulana
Apa yang terlihat sesekali kujejali jeli
Pada cangkir lurik ini purnama sedang terjadi

Tanpa ragu kepada gumam semesta
Tak ku temui dosa terkecuali rasa bersalah
Mendaratlah kecupan hangat kali pertama
Tuntas dibibir cangkir terlumat cahayanya

Pabila langit tibatiba berkahi tangis
Sinarnya tiada pernah terbenam pun habis
Umpama rembulanku apatis, jengahmu akan terkikis!
Syukur akan gencar keseluruh guratan nadir

Bersit bungkam pengakuan malu
Golongan yang kuanggap baik masih tercela oleh kelompokmu
Taburi saja benih benah menuju benar
Dasar kopiku
:mekar mewangi purnamamu

Meraung-raung gejolak di cangkir lurikku
Malaikat terpingkal mendengarnya
Lantas berbisik
"Mohon kabulkanku teruntuk pendo'a yang bukan tentang dirinya semata !"

Salah,  hikmah,  pun purnama segera kuteguk tak bersisa
Tanpa ampun akui rona salah
Wahai,  kopiku akan purnama lagi esok hari
Tunggulah!


Surabaya,  22 Mei 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Puisi - Purnama Di Secangkir KopikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang