perjalanan awalku

153 1 0
                                    

Aku berlari sekencang-kencangnya agar tidak tertangkap oleh Mamih Eli dan anak buahnya. aku sudah muak dengan kehidupan yang kelam hitam ini. aku ingin hidup normal layaknya yang lainnya. setelah aku merasa aman dari kejaran orang-orang biadab itu akupun berhenti dan mencari tempat istirahat. entah ini hanya kebetulan saja atau memang takdir Tuhan akupun tidak paham. aku melihat ada sebuah Masjid yang bersih, hatiku terasa teriris-iris melihat Masjid tersebut, sebab aku teringat akan triliunan dosa yang telah aku lakukan selama ini. entah sudah berapa lama aku meninggalkan Tuhanku dan tak mau mengingatnya.
Akupun berjalan menuju serambi Masjid tersebut. aku rindu singgah di tempat damai itu, aku ingat dulu waktu kecil aku sering berangkat mengaji dan berjamah bersama Malik, setiap hari dia tak pernah lelah untuk menjemputku ke rumah. padahal jarak rumah kita lumayan jauh. ah...masa-masa itu, masa di mana aku masih suci dan lugu, masa yang begitu menyenangkan, namun masa itu tiba-tiba lenyap semenjak Malik menghilang tanpa kabar setelah kita SMP, dan dari situ kisah kelamku di mulai.

Pada saat aku terdiam mengigat masa lalu sambil menikmati kedamain yang tercipta, tiba-tiba telingaku mendengar lantunan ayat al quran yang di kumandangkan dengan indahnya. suara dari seorang lelaki yang tak mampu aku lihat wajahnya, sebab dia membelakangiku. entah sejak jam berapa dia di dalam, sebab pada saat aku datang dia sedang melakukan solat malam. sungguh..aku terkesima dengan bacannya, suarnya sangat indah dan mampu menyentuh hati seorang pendosa sepertiku. tidak terasa air mata ini meleleh dengan sendiriny. entah kapan terahir aku mendengar dan membaca ayat-ayat ini. ya Allah masihkah engkau sedikan satu jalan pulang yang baik untukku?

Begitu nikmatnya bacan lelaki itu sampai-sampai menghipnotis diriku sehingga aku tak sadar jika waktu subuh sudah hampir datang. ah...ini sudah saatnya pulang, semoga Mami tadi tidak mencariku ke rumah supaya aku tak dapat siksaan dari Ibu tiriku yang biadab.

💋💋💋💋💋💋💋💋💋💋💋

" Bagus ya sekarang kamu sudah berani kabur dan tidak mau bekerja lagi!!" terika Ibu di dekat telingaku sambil menjambak rambutku.

" Kamu pikir tanpa kamu bekerja kita bisa makan ha?? Lihat bapakmu saja sekarang sudah sekarat di atas kasur. dia sudah tidak bisa apa-apa lagi. dan aku tidak mau memberi makan pada kalian jika kamu tidak setor uang padaku, paham kamu!! tadi pagi Mami datang ke sini dan dia mengancam jika kamu nanti malam kabur lagi, maka rumah kita akan di sita, aku tidak mau jadai gelandangan, paham!!" bdanku pun di dorong hingga jatuh ke lantai.

Aku hanya bisa menangis di pojok rumah. aku tidak tahu lagi bagamana untuk mengahiri mimpi buruk ini. jika tidak karena bapak aku sudah pergi dari neraka jahanam ini.

Pada saat aku tengah meratapi nasib tiba-tiba aku mendengar suara bapak seperti memanggilku, akupun langsung menghampirinya di kamar.

" Ada apa, Pak? Bapaka haus?" dia mengangguk, akupun mengambilkan air untuknya. setelah memberi minum Beliau aku melihat matanya yang ternyata basah oleh linangan air mata.

" Bapak kenapa menangis?apa yang membuat Bapak sedih?"

" Maafkan Bapak ya, nak. karena Bapak hidupmu kini menderita," jawabnya sambil terbata-bata.

"Ini bukan salah Bapak. tapi ini memang sudah takdir dari Allah. aku ihlas menerima semu perlakuan Ibu asal bukan Bapak yang di sakiti. aku tidak akan biarkan siapapun menyakiti Bapak termasuk, Ibu," kataku sambil berderai air mata dan mencium beliau.

" Sekarang Bapak lebih baik istirahat saja ya. Bapak tidak usah hawatirkan Alma,sebab Alma akan tetap kuat dan baik-baik saja selama Bapak masih di samping Alma."

" Coba jika dulu Bapak tidak tergoda dengan rayun cintanya Ibu tirimu itu. coba jika dulu Bapak lebih fokus pada masa depanmu bukan malah membuang-buang uang untuk orang yang ternyata hanya mau hartanya Bapak saja. mungkin sekarang kehidupanmu tidak seperti ini Bapak
di kasih stroke seperti ini mungkin  adalah adzab dari Allah karena dulu sudah menyia-nyiakan kamu, dan sekarang Bapak merasa menyesal serta bersalah sekali padamu Nak. Bapak tahu sebenarnya kamu anak baik Ma, kamu tak pantas di perlakukan seperti itu. Bapak tahu sebenarnya kamu juga ingin pergi dari sini, namun kamu berat meninggalkan Bapakmu yang tak tahu malu ini. Nak untuk mengurangi rasa bersalahnya Bapak padamu Bapak mohon kamu pergi saja dari sini. kamu tidak usah hawatirkan Bapakmu ini. Biar bapak di sini sendiri sambil menunggu ajal datang. hidupmu masih panjang, Ma. kamu layak hidup bahagia dan lebih baik lagi. Bapak ada emas yang masih Bapak sembunyikan dari Ibumu di belakang lemari baju  ambilah itu sebagai bekal perjalananmu, Nak," kata Bapak sambil berlinang air mata.

" Tidak, Pak. Alma tidak akan pergi tanpa Bapak. jika Bapak ingin Alma pergi maka Bapak juga harus ikut Alma," kataku pada Bapak.

" Bapak tidak mungkin ikut pergi kamu, Nak. karena Bapak sudah tidak bisa apa-apa lagi. Bapak mohon pergi lah, Nak."

" Tapi jika Alma pergi nanti siapa yang akan menjaga dan merawat Bapak di sini."

"Percaya lah, Nak bahwa Allah akan selalu ada besrta hambanya. Allah yang akan menjaga Bapak, maka dari itu pergilah, Nak."

" tapi, Pak...."

" Bapak tak ingin mati dengan membaw rasa bersalah padamu, Nak pergi lah..suapaya nanti saat Bapak di panggil Allah Bapak sudah merasa tenang untuk meninggalkanmu sebab Bapak sudah tidak melihat penderitaanmu lagi."

Ya Allah apa yang harus aku lakukan?satu sisi aku tedak tega meninggalkan Bapak sendirian di sini. namun satu sisi aku tak ingin Bapak terus di hantui rasa bersalah padaku di ahir hidupnya. aku harus bagai mana ya Allah?

" Sudah lah, Nak kamu tidak perlu ragu untuk pergi meninggalkan Bapak. sebab Bapak akan lebih bahagia jika kamu bisa keluar dari neraka ini. pergilah malam ini. namun kamu jangan pergi lewat gang depan sebab anak buah Mami akan berjaga di sana malam ini. pergilah lewat gang belakang, nanti sesampainya di depan rumah ustadz Sifa kamu sowan lah ke sana. dan minta lah bantuan pada dia. ustadz Sifa adalah orang yang dari dulu selalu menolong Bapak pada saat Bapak terhimpit masalah."

" Baiklah, pak jika memang itu harapan Bapak padaku yang bisa membuat Bapak bahagia dan rido padaku, maka aku akan turuti semua maunya Bapak. Alma mohon doanya ya Pak suapaya Alma bisa hidup normal lagi, dan bapak jaga diri baik-baik di sini. Alma janji Alma akan mencari cara supaya bisa menjenguk bapak 3 hari sekali," akupun mencium kening Bapak. dan setelah itu aku masuk ke kamar untuk membawa beberapa barang penting. aku tidak membawa baju suapaya Ibu tidak curiga.

kebumen
15,12,2019
20.40

l love you hafidz tampan ( Proses Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang