pak ahmad

36 1 0
                                    

" lik besok anterin aku bertemu dengan ibu ya?" kataku pada malik yang sedang menata kitab-kitab di rak.
" kamu yakin sudah siap ma?"
" insyaallah lik."
" perlu bawa tisu tidak?hahaha"
" ihhhh kamu apa-apaan sih."
" loh aku kan hanya tanya, sebab setahu aku putri kecilku itu orangnya gampang banget nangis,hehehe."
" ya apa gunanya kamu di sampingku coba?"
" iya deh iya nanti kalau kamu nangis aku yang jadi tisu deh."
" aku tidak nyuruh ya."
" iya aku yang peka kok, hahaha
Memang mau berangkat jam berapa?"
" jam 10 gimana?"
" ok nanti aku tak bilang mas ahkam suruh gantiin jaga tokonya."
" eh tapi jangan bilang mas ahkam kalau mau pergi sama aku ya."
" loh memang kenapa ma?"
" aku tidak enak saja sebab kemarin mas ahkam sudah nawarin untuk pergi bersama dia."
" lah terus kenapa kamu minta pergi sama aku?"
" supaya tidak ada salah paham dan cemburu lagi."
" hmmm siapa juga yang cemburu."
" yakin kamu tidak cemburu jika aku pergi dengan mas ahkam?"
" pergi saja sana."
" tuh kan dari jawabanmu saja sudah bisa di baca jika kamu itu cemburu tahu."
" memang ya wanita sukanya menerjemah bahasa pakai pikirannya sendiri."
" hahaha tapi benerkan?"
" iyain saja deh biar seneng."
" terserah kamu saja dah, udah ya aku mau lanjut tugas, sampai bertemu besok pangeran jelek hahaha," akupun langsung pergi meninggalkan malik yang sedang melaksanakan tugasnya.
Pada saat aku berjalan menuju asrama aku melihat di ruangan umi sedang ada tamu, tanpa sengaja aku mendengar suara lelaki yang tidak begitu asing di telingaku, dan suara itu membuat aku begitu penasaran sehingga ahirnya aku berusaha melihat siapa tamunya umi itu dari balik jendela, mungkin memang tidak begitu jelas tapi hatiku sangat yakin jika dia adalah pak ahmad orang yang waktu malam itu akan bermain denganku,namun karena aku sudah lelah ahirnya aku kabur dengan cara memberinya dia obat tidur, ya allah mau apa dia ke sini? Apa dia suruhan mami? Apa mami tahu jika aku di sini?bukan kah mami sudah di penjara? Lantas jika bukan suruhan mami mau apa lelaki bejat itu ada di sini? Pada saat aku sedang sibuk dengan pikiranku, umi dan biadab itu keluar dari ruangan.
" ah...kebetulan kamu di situ ma," kata umi menyadarkan ku.
" i...i...iya mi, tadi alma sedang mencari malik, aku kira malik yang sedang berbicara dengan umi."
" malik kalau tidak salah sudah di toko ma, ehh tapi sebelum kamu ke tempat malik kenalkan dulu ini pak ahmad, dia orang yang akan memberikan sumbangan pada yayasan kita, dia orangnya sangat baik loh ma," kata umi mengenalkan bajingan itu.
" alma," kataku singkat sambil menujukan salamannya seorang muslimah dengan lelaki yang bukan mahromnya.
" dia adalah anak yang selalu membantu saya untuk mengurus yayasan ini," kata umi mengenalkan aku pada pak ahmad.
" sepertinya saya baru liat dia sekarang?" kata pak ahmad.
" iya dia memang baru beberapa bulan di sini pak."
" mi alma mohon diri mau ke asrma dulu, ada yang harus di ambil," kataku undur diri.
" silahkan ma," setelah umi mengizinkan akupun langsung berlalu pergi.

💋 💋 💋 💋 💋 💋 💋 💋 💋 💋

" hai cantik, ternyata Tuhan maha baik ya, mau mempertemukan kita kembali setelah kejadian malam itu."
" bagai mana anda bisa masuk ke sini?"
" hai kamu tidak tahu ya? Aku ini donatur terbesar di sini jadi mudah saja bagi aku buat masuk ke kamarmu cantik, hahahaha."
" mau apa anda masuk ke dalam kamarku?"
" aku hanya ingin mengajakmu bercinta untuk mengganti malam itu yang sempat tertunda selama bertahun-tahun," kata pak ahmad sambil mendekatkan dirinya pada tubuhku.
" cuuuihh aku sudah tidak sudi melayani lelaki bajingan seperti anda."
" kamu tidak usah sok alim ya ma, kamu lupa dulu kamu siapa, ahh meski tanpa make up bibirmu tetap menggoda untuk di kecup ya," katanya sambil memegang pipiku.
" lepaskan aku, atau aku akan berteriak."
" hahaha sebelum kau berteriak izinkan aku untuk menyumpal bibirmu yang seksi itu dengan ciuman terindahku sayang," ya allah tolong aku, lepaskan aku dari mahluk biadab ini, tiba-tiba dari belakang muncul malik.
" haiii mahluk tua, berani-beraninya kau berlaku biadab pada penghuni sini ya."
" oh..oh...ternyata ada anak ingusan yang mau jadi pahlawan, haiii kau anak ingusan jangan coba-coba ikut campur urusanku dengan pelacur itu ya."
" jaga mulutmu ya."
" jaga mulutmu ya..jaga mulutmu ya hahahaha aku suka drama seperti ini, hai anak bayi kamu pasti belum tahu ya siapa dia yang sebenarnya, sehingga kau bela pelacur ini mati-matian.aku katakan padamu ya,dia dulunya itu wanita malam di rumahnya, jadi untuk apa kau bela wanita hina macam dia?" malikpun terpancing emosi dan hampir memukul pak ahmad, namun karena ada umi yang hadir dan meredamkan suasana itu, sehingga emosi malik bisa terkontor lagi.
" hentikan lik!!ada apa ini? Kenapa kalian ribut-ribut di kamar alma?"
" tanyakan saja pada pelacur ini jika ibu ingin tahu semuanya, sebab dia lah pemicu semua kekacaun di sini, dan satu lagi karena aku merasa telah di permalukan di sini maka semua yang akan aku sumbangkan di sini saya hentikan, dan yang dulu-dulu sudah saya kirim mohon untuk di kembalikan secepatnya, jika dalam tempo waktu 3 bulan kalian tidak bisa mengembalikan, maka seluruh tanah ini akan aku sita," kata pak ahmad pada umi.
" saya tidak menyangka jika anda tidak ihlas dalam beramal selama ini, dan sekarang silahkan anda keluar," perintah umi.
" baiklah aku akan keluar, tapi sebelum aku keluar bolehkan aku mencium wanita malam ini sekali?" kata pak ahmad sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku.
" keluar sekarang juga!!!" kata umi marah dan pak ahmadpun langsung ke luar.
" kamu tidak apa-apa ma?" kata malik dengan muka penuh ke hawatiran.
" jangan dekati aku lik, aku mohon jangan dekati aku."
" ma aku hawatir denganmu, apa yang telah di lakukan orang itu padamu?" tanya malik dengan ekspresi ke hawatirannya.
" aku mohon jangan dekati aku!!"
" biarkan dia sendiri dulu lik, mungkin dia butuh ketenangan untuk sementara waktu."

Dalam gelap malam...
Dalam dinginnya nuansa hitam..
Aku sang pendosa yang tengah mencari jalan pulang...
Aku sang pendosa yang mencari cahaya Terang...
rintihan hujan yang mulai datang..
tak cukup untuk membersihkan noda dosa yang telah menempel pada tubuh ini...
Ribuan istihfar yang aku ucapkan, serasa tak berfungsi untuk menghapus kenistan jiwa ini...
oh Tuhan yang maha rohman rohim...
masih adakah kata ampun untuk mahluk sepertiku ini??
masih adakah lembaran putih untuk kutulis catatan baru dalam sisa nafasku??
atau...
bisakah lembaran yang terlanjur  menghitam untuk di bersihkan menjadi putih lagi??
tolon jawab segala tanyaku ini ilahi robi...

Catatan usang sang kupu-kupu malam.

l love you hafidz tampan ( Proses Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang