Aksi Nekat

390 45 6
                                    

Beomgyu keluar kamar dengan seragam yang bisa di bilang kurang rapi. Belum sempat dia menginjak lantai tangga. Dia berpas-pasan dengan Yerin yang ingin menyusul dirinya. Yerin memberikan senyum kepada Beomgyu seperti biasa dia hanya acuh. Yerin mengamati pakaian Beomgyu, dia melihat dasi yang dikenakan Beomgyu kurang rapi. Dia berkeinginan merapikan dasi anaknya itu.

"Beomgyu itu dasinya belum rapi, sini mama rapihin dulu" belum sempat Yerin memegang dasinya. Sudah keduluan tangan Beomgyu menyentak tangannya.

"Singkirin tangan anda, gausah pegang-pegang saya" katanya dengan suara dingin. Yerin terkejut dengan perlakuan Beomgyu. Tapi selang beberapa menit beliau kembali menampakkan senyumnya.

"Yaudah ayoo sarapan"

"Gak laper" setelah mengatakan itu Beomgyu langsung saja melengos dari hadapan beliau. Yerin ingin sekali sebagai ibu, memberi perhatian kepada anaknya. Tapi Beomgyu selalu saja tidak mau menerima perhatian darinya, keberadaannya saja tidak diterima apalagi perhatiannya. Yerin kemudian beranjak ke bawah menemui suaminya yang sudah menunggu di meja makan.

"Sini pa aku ambilin" Yerin menuangkan nasi ke dalam piring Taehyung.

"Beomgyu mana? Kok gak liat?" Taehyung mengerutkan keningnya heran, tadi kata istrinya dia menyusul anaknya. Tapi yang diliat cuma istrinya saja tidak ada Beomgyu.

"Oh Beomgyu. Dia buru-buru katanya. Jadi dia gak sempet sarapan" kata Yerin memaksakan senyumnya.

"Ini pa" lanjutnya memberikan sepiring makanan kepada Taehyung. Sedangkan suaminya menerimanya dan segera melahapnya tanpa bertanya lagi. Dia sudah tau kalo istrinya ini sedang berbohong, dia tahu kalau Beomgyu tidak buru-buru. Sedangkan Yerin juga mulai fokus pada makanannya.

****

"Hati-hati ma" teriak seorang gadis yang baru saja turun dari mobil, lalu memperhatikan sebentar mobil itu sampai tidak terlihat lagi. Setelah mobil mamanya tidak terlihat lagi dia segera masuk ke sekolahnya.

Tinn tinn tinn. Suara klakson motor dari arah belakang Ryujin membuat dia langsung meminggirkan diri di pinggiran. Di lihatnya seseorang yang menumpangi motor itu, di lihat dari perawakannya dia menyimpulkan kalau itu Beomgyu dan teman-teman. Tersenyum tipis kemudian melanjutkan langkahnya sambil menenteng sebuah bingkisan. Dia terlihat ceria hari ini, bisa dilihat dia berjalan sambil bersenandung dan menyapa balik teman-temannya yang menyapanya. Dia melihat bingkisan yang ditentengnya itu, memberi senyum seolah bingkisan itu adalah orang yang membuat dia ceria hari ini.

"Haii" sapanya kepada Lia dan Chaeryeong yang sibuk mengerjakan sesuatu.

"Eh Ryu udah datang lo" sapa balik Yeji. Ryujin mengangguk. Yeji baru masuk kelas karena dia tadi pergi sebentar di kantin bersama Yuna. Sedangkan yang disapa Ryujin tadi, Lia Chaeryeong tidak menyahuti sapaan Ryujin, mereka sibuk dengan kegiatan mencatat.

"Kalian ngerjain apa sih?" Heran Ryujin tuh melihat kedua temannya itu tergopoh-gopoh mengerjakan sesuatu.

"Tugas sosiologi" sahut Lia singkat. Dia menjawab dengan masih sibuk mencatat tugasnya itu yang ternyata tugas sosiologi. Untung saja Ryujin sudah mengerjakan. Emang rajin Ryujin dabesttt dah.

"Kalian belum ngerjain?" Kali ini Lia dan Chaeryeong menggelengkan kepalanya serempak.

"Diem dulu Ryu. Jangan tanya lagi. Nanti gak selesai-selesai ini" ucap Lia yang melihat Ryujin ingin melontarkan pertanyaan lagi. Ryujin menurut, dia langsung menempati bangkunya yang letaknya didepan bangku Yeji sama Yuna, menyimpan bingkisannya di loker meja. Kemudian menghadap belakang berbincang dengan Yuna dan juga Yeji.

"Huftt akhirnya udah selesai juga nih tugas. Heran gue Pak namjoon kalo ngasih tugas gak pernah tanggung-tanggung" keluh cewek yang memakai pita pink siapa lagi kalo bukan Lia. Disusul Chaeryeong yang juga selesai mengerjakan tugasnya, mengembalikan buku tulis yang dicontoh jawabannya kepada Yuna. Iyah buku tulis yang mereka pinjam itu punya Yuna.

Choi BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang