bagian 2

315 37 0
                                    

"Jin Gongzhi, maafkan atas ke tidak sopanan kami. Tetapi, apakah anda sangat percaya dengan pria muda tadi? Dia terlihat eper pria yang kasar walau dia masih sangat muda." MengYao tersenyum.
"Anda tidak salah tuan pendekar tetapi. Tidak benar juga. Ia memang terlihat kasar di luar nya. Tetapi jika kau sudah jauh mengenal nya. Dia adalah anak yang baik." Song Lan tampak menaikan sebelah alis nya.
"Bagaimana kami bisa memahami itu?". MengYao tampak berfikir sejenak lalu memandangi kedua laki laki itu untuk sesaat.
"Apa kalian adalah penggembara?". Xingchen tersenyum
"Itu benar Jin Gongzhi". MengYao tersenyum lebar.
"Kebetulan yang sangat bangus". Ia tersenyum sampai kedua mata nya tertutup. Song Lan dan Xingchen melihat nya bingung.
"Mohon ikuti aku kalian akan tau apa yang aku maksud kan". Mereka bertiga pun menyusul Xue Yang.

# Kedai Teh #

Pemandangan pertama yang ketiga orang itu lihat adalah Xue Yang sedang bermain dengan beberapa anak terlantar di salah satu meja di sana. Mereka tampak asik bermain dengan anak kecil tadi duduk dengan nyaman di pangkuan Xue Yang. Mereka tertawa bersama bahkan kadang Xue Yang menjahili mereka.
"Benar benar masih terlihat seperti seumuran mereka". Song Lan berkomentar
"Mereka terlihat sangat bersenang senang bukan. Mari lewat sini" Xingchen dan Song Lan mengikuti MengYao masuk kedalam salah satu ruangan yang cukup tertutup.
"Baiklah, maksud ku menggundang kalian adalah. Aku ingin kalian membawa Xue Yang ikut bersama kalian. Bukan tanpa alasan, Xue Yang sangat ingin mengembara. Tetapi aku tidak akan memberi nya izin jika ia pergi sendiri. Walau kemampuan nya cukup bagus tetap saja, Xue Yang masih terlalu muda untuk mengembara seorang diri". Xingchen dan Song Lan mendengarkan dengan sangat baik.
"Apa kalian mengizinkan nya ikut bersama kalian?". Xingcheng dan Song Lan untuk sesaat berpandangan satu sama lain. Lalu tersenyum tipis.
"Kurasa jika ia bisa berkerja sama dengan baik itu tidak akan masalah". Song Lan
"Apa maksud mu pria baju hitam". Tiga orang dalam ruangan itu terkejut tiba tiba saja Xue Yang memasuki ruangan.
"Kau menguping?" MengYao
"Tidak aku sejak kalian masuk mengikuti kalian. Mendengarkan percakapan kalian dari luar ruangan". Xue Yang
"Itu menguping nama nya". Song Lan menjawab dengan datar. Xue Yang hanya membuang pandangan nya acuh.
"Ayo duduk di sini mau sampai kapan kau berdiri di sana". Dengan kesal Xue Yang mendekati Mengyao lalu duduk di sisi kanan nya.
"Xue Yang kau ingin mengembara kan? Kalo begitu ikut lah bersama mereka. Mereka sudah setuju". Xue Yang sedikit terkejut.
"MengYao apa kau sedang meremehkan aku? Aku cukup kuat untuk mengembara sendiri". Jawab nya dengan sedikit kesal.
Dan MengYao hanya tersenyum kecil.
"Baik, kalo begitu lupakan saja tentang impian mu untuk mengembara". Ancam nya
"Baiklah baik aku pergi dengan mereka." jawab nya kemudian.

Setelah bersiap mereka pun pergi setelah Xue Yang berpamitan dengan beberapa anak yang masih tinggal di kedai itu. Song Lan dan Xingchen berjalan seiringan sedangkan Xue Yang berjalan beberapa langkah di belakang mereka.
"Xue Yang kau mengapa berjalan di belakang seperti itu". Xingchen melirik nya.
"Tidak papa, lanjut kan saja jalan kalian aku mengikuti". Jawab Xue Yang
"Seperti ekor saja".
Apa aku bilang?!" Xue Yang tampak kesal mendengar ucapan Song Lan.
"Kalian ini sejak awal bertemu selalu cekcok". Lerai Xingchen
"Teman itu yang memulai" Bela Xue Yang dan Song Lan hanya memutar bola mata nya malas.

"Bagaimana... Apa kita akan bermalam di sungai ini?". Kini Xue Yang, Xingchen dan Song Lan sedang berada di tepi sebuah sungai. Mereka sedang melihat lihat tempat yang memungkin kan untuk mereka gunakan sebagai tempat beristirahat.
"Kau menemukan sesuatu?" Xingchen menggeleng sebagai jawaban. Song Lan hanya mengangukan kepala nya.
"Hei! Aku melihat sebuah gua dangkal. Ruang di dalam nya cukup luas dan juga kering". Tiba tiba saja Xue Yang muncul.
"Bagus sekali, malam seperti nya akan hujan". Xingchen.
"Kita akan membagi tugas, Xingchen bertugas menyiapkan tempat untuk tidur kau dan aku mencari kayu juga makanan".  Xue Yang dan Xingchen menganggukkan kepala nya setuju.
Mereka pun segera melakukan tugas mereka sebelum hujan turun membasahi bumi.
"Xue Yang apa yang kau dapatkan?". Setelah cukup lama mencari-cari kayu juga makanan akhir nya Song Lan dan Xue Yang bertemu di titik yang sama kembali.
"Tidak banyak, sedikit buah dan aku melihat ada air dangkal di sana air nya jernih sekali sampai aku bisa melihat ikan di dalam nya. Ayo kita tangkap". Xue Yang
"Kedengaran nya bagus". Mereka pun kembali mendatangi tempat itu dan menangkap beberapa ekor ikan.

"Kalian sudah kembali?" Xingchen tampak merapikan alas tidur untuk mereka. Lalu Song Lan dan Xue Yang membuat api bersama. Dengan Xingchen yang sedang menyiapkan ikan yang akan mereka bakar. Tak lama kemudian hujan turun cukup deras.
"Hm ?? Di luar sungguh hujan? Untunglah masuk tempat waktu". Xue Yang tampak mengeluarkan sesuatu dari balik baju nya
"Apa itu?" Song Lan
"Permen, kau mau?". Song Lan menaikan sebelah alis nya.
"Sudah besar masih saja menyukai permen". Xue Yang tampak tidak terima
"Apa salah nya Tuan Song? Permen itu enak manis juga". Jawab nya dengan nada kesal. Xingchen yang melihat itu hanya tertawa. Sontak Xue Yang dan Song Lan melihat kearah nya.
"Apa yang lucu?" Tanya mereka secara bersamaan. Lagi lagi Xingchen tertawa.
"Aku rasa kalian akan cepat menjadi akrab.. " untuk sesaat Song Lan dan Xue Yang saling melihat satu sama lain lalu sama sama mengalih kan pandangan mereka.
"Aku tidak sudi akrab dengan mu". Xue Yang
"Aku yang harus nya mengatakan hal itu" Song Lan. Dan Tawa Xingchen semakin terdengar jelas.

Tbc!!

We Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang