2.

15 1 1
                                    

"Terimakasih Australia, Selamat Malam!" 

Mereka semua langsung lari, tidak ada waktu untuk beristirahat, untuk minum pun tidak ada karena mereka harus cepat-cepat masuk kedalam mobil dan meninggalkan tempat konser sebelum para fans keluar untuk mengejar mereka dan tentu sebelum jalanan menjadi macet karena bubaran konser.

"Apa kalian melihat perempuan disebelah kiri yang paling depan? Dia memakai bando, dia sangat manis." ucap Liam mencairkan suasana

Louis meneguk minumnya lalu mengucapkan "Ya aku melihat, rambutnya blonde 'kan? Ya! dia sangat manis,"

"Huh? Yang mana? Aku tidak melihatnya." tanya Niall bingung

Liam menghembuskan nafasnya "Apa kau melihat perempuan yang kami maksud, Harry?" tanya Liam karena sedari tadi Harry hanya diam dan mengecek ponselnya lalu diam lagi, tidak biasanya.

Selama tour ke-dua ini Harry menjadi sedikit berbeda, biasanya dia selalu ceria, dia selalu membuat member lain ketawa dengan leluconnya yang sebenarnya tidak lucu, yang tidak pernah bisa diam karena tariannya yang sangat aneh. Dan sekarang sangat aneh, karena dia banyak diam, selalu memainkan ponselnya, dia juga jadi jarang memberikan lelucon ataupun menari.

Louis dan Niall langsung melihat ke arah Harry yang sedang diam memandang kedepan dengan tatapan kosong 

"Harry!" ucap Louis sambil menepuk Harry

Harry mengedipkan matanya "Ada apa?" tanya Harry

"Tidak jadi," jawab Louis dengan ketus

"Ada apa Harry? Beberapa bulan ini kau sangat berbeda, mukamu selalu kusut. Kau bisa cerita kepada kami, bro." tanya Liam cemas. 

Harry menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis "I'm good."

Liam hanya bisa diam, mungkin Harry belum mau bercerita, tapi dia yakin nanti Harry pasti akan bercerita.

"Kau tau kan, kau bisa bercerita kepada kami kapan pun." ucap Niall

Harry hanya menganggukan kepalanya, lalu dia memainkan ponselnya lagi

***

Harry PoV

Sesampainya di hotel, aku langsung masuk kedalam kamar. Sedangkan yang lain, sepertinya mereka beristirahat sebentar lalu pergi lagi karena tadi Liam mengajakku untuk pergi ke club.

Aku membersihkan diri sesudah itu aku tiduran dikasur sambil memainkan ponselku. Sedari tadi aku menunggu pesan dari Jules— istriku, tetapi dia sama sekali tidak mengirimkan pesan. Hanya tadi pagi dia mengucapkan "Morning" sesudah itu tidak memberikan pesan lagi. Dia juga tidak pernah menelfonku, setiap aku menelfonnya selalu saja dia matikan. Aneh bukan?

Aku lelah didiamkan oleh Jules selama ini, ingin bertemu dengannya pun tidak bisa karena aku sedang menjalankan Tour, minggu depan aku baru pulang ke LA dan itu pun aku harus konser dulu. Mungkin sebelum konser aku bisa menemuinya dulu.

Aku juga sudah lelah karena hubungan kami belum di expose, karena aku lelah harus pura-pura menjadi 'lajang' padahal aku sudah mempunya istri. Tetapi aku mengerti posisi Jules, dia belum siap dengan semua ini. Dan aku akan tetap menunggu sampai dia siap. 

"Bisa gila!" teriakku, untungnya aku dikamar hanya seorang diri. 

Karena lelah, aku menyimpan ponselku di nakas, menarik selimut lalu tidur.

***

Kring Kring Kring...

"Hmm.." Aku mengerang, siapa yang menelfon pagi-pagi begini? Mengganggu tidurku saja!

Aku mengambil ponselku yang berada di nakas, lalu menjawab telefonnya tanpa melihat nama yang menelfon dan mataku masih tertutup.

"Halo?" sapaku

"Halo? Harry?" seketika mataku langsung terbuka. Suara itu.. Suara yang sangat aku rindukan. Aku langsung bangun dari tidurku dan melihat ponselku dan ternyata benar! Jules menelfonku!

"Juls? Is that you?" tanyaku terkejut. Juls— panggilanku kepadanya 

"Yes, uhm.. Apakah aku mengganggu?" tanyanya

"Tidak, tidak sama sekali. Ada apa?" Oh yang benar saja? Dia sama sekali tidak menggangguku walaupun sekarang masih pukul 6 pagi

"Uh.. kau dimana?" tanyanya dengan canggung. 

Ya memang sedikit canggung, karena kami sudah lama tidak berkomunikasi seperti ini. Aneh rasanya, tetapi aku sangat senang.

"Aku di hotel," jawab Harry

"Maksudku, kau sedang berada di negara apa?"

"Kau tidak tau? Aku sedang di Australia," Ouch, dia tidak tahu aku berada dimana, padahal aku sudah memberikan kabar bahwa aku sedang di Australia. Sepertinya dia tidak membaca pesanku.

"Oh.." jawabnya

"Begini, Savanna bilang minggu depan kau akan konser di LA apa itu benar?" tanyanya

"Ya, minggu depan aku akan konser disana. Sebelum konser aku bisa menemuinmu, kau dirumah 'kan?" Seharusnya dia tinggal dirumah kan? Memang dia akan tinggal dimana selain dirumah kami?

"Aku akan datang ke konsermu." ucapnya

"Kau serius?" tanyaku dengan nada terkejut. Sangat terkejut. Permasalahannya Jules tidak pernah mau datang ke konserku. 

"Ya. Apa aku harus membeli tiketnya ata—"

"Tidak! Aku akan menyiapkan kursi untukmu. Hanya kau dan Savanna?" tanyaku dengan gembira, oh tentu saja aku sangat gembira! Istriku mau menonton konserku!

"Dan Noah, 3 aku butuh 3."

Ah, ya. Noah. Lelaki itu. Sebenarnya aku kurang suka dengannya, tetapi apa boleh buat? Noah teman dekat Jules tidak mungkin juga aku menjauhkan mereka.

"Okey, aku akan beritahu kepada asistenku. Tiketnya akan kukirim lewat email okey?"

"Oke, terimakasih Harry."

"No Problem, if you need something please, just call me." ucapku

"Aku tutup telfonnya ya?"

Ah. Dia menelfonku hanya untuk meminta tiket konser? Tentu saja itu kabar baik, tetapi aku kan masih ingin berbincang dengannya. Aku sangat merindukannya.

Aku menghela nafas, "Okey." Apa boleh buat? Aku tidak bisa memaksanya.

Sebelum Jules mematikannya aku mengecupkan "I Love You, my Wife." 

Aku menunggu jawabannya, ternyata dia tidak menjawab, hanya diam. Pada akhirnya aku yang mematikan telfonnya.

Oh, Tuhan. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa dia menjadi sangat cuek? Apa aku melakukan kesalahan? Jules tidak pernah secuek ini kepadaku. 

Akhirnya pagi itu aku memikirkan apa yang terjadi pada Jules.

***

Author's PoV

Setelah bersiap-siap, Harry langsung keluar kamarnya untuk menemui member yang lain. Mereka sedang sarapan. Pagi ini Harry tampak senang, terlihat dari wajahnya yang selalu tersenyum.

"Morning!" sapa Harry saat melihat para sahabatnya sedang makan. 

"Wow, Harry. Kau terlihat... berbeda?" ucap Liam terkejut karena tidak biasanya Harry ikut sarapan bersama

Harry tersenyum menanggapi ucapan Liam. Ya dia merasa hari ini mood nya bagus, karena dia di telfon oleh istrinya. Walaupun tadi dia memikirkan ada apa dengan Jules, tetapi dia tetap saja senang.

Harry mengambil makanan, dan duduk bersama para sahabatnya. Mereka mengobrol dan sesekali tertawa oleh lelucon Harry.



Hello Again!

Don't forget to vote, okey? Thankyou! :)

all the love. xxx

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Harry'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang