PROLOG

22 1 0
                                    


Aku hanya orang yang bisa mencintai mu dalam diam tak berdaya menggungkapkan segala isi hati,jika hatimu saja bukan milik ku tapi miliknya.

"Lita!!!"
Ia memanggilku,orang yang slalu ku kagumi.

"Ada apa?"
Tanyaku padanya yang tengah tersenyum kecil padaku,sepertinya dia sedang senang,karna Affan adalah tipikal orang yang tidak mudah tersenyum.
"Ngak papa sih,gue cuma mau bilang makasih udah bantu gue buat jalan sama Susan."

"Oh....itu ya sama-sama,lagian kita juga kan temen."
Aku hanya bisa berusaha tersenyum manis walau sebenarnya hati ini sakit.

"Ya udah kalo gitu gue ke kelas dulu ya,bye!!!"
Setelah itu ia pergi menjauh,aku hanya bisa menatap dirinya dengan pandangan yang sulit diartikan.

Affan Anggara Nichole

Orang yang selama ini kukagumi,
aku sayangi dan mungkin aku cintai.
Tapi aku hanyalah teman untuknya,teman yang slalu membantunya untuk mendapatkan orang yang dia cintai.

Jika mungkin orang berkata tidak sakit kah hati ini saat kau mencintainya,tapi kamu membantunya mendapat yang lain.

Tapi bisa apa aku,aku hanyalah sebagian kecil dalam hidupnya.
Aku hanya bisa berharap dia slalu bahagia.Walau itu bukan bersamaku.

***

Tring.....tring....

Bel sekolah berbunyi cukup keras  para siswa tergesa masuk kelas begitu pula dengan Lita,ia segera menuju kelas nya yang berada di lantai dua.

XII IPA 4, itulah nama yang ada dibalik papan pintu kelasnya.Lita segera masuk ia mengambil meja disebelah Susan.

"Hai San!"
Sapa lita dengan ceria

"Hai juga Lit.Gimana kabar lo?
udah lama kita nggak ketemu."

"Gue baik.lo sendiri?"

"Gue juga baik."
Mereka melanjutkan obrolan ringan mereka,sambil menunggu guru datang untuk mengajar.

Lita dan Susan adalah sahabat mereka berteman sejak SMP,saat itu mereka memang satu sekolah dan mulai berteman.

Setelah waktu yang cukup melelahkan, mereka segera menuju ke kantin untuk makan.
Disana Lita dan Susan segera mengambil tempat duduk dan mulai menuggu pesanan.
Saat sedang mengobrol ringan tiba - tiba tiba ada orang yang duduk disebelah Susan.

Affan,orang yang duduk disebeleh Susan adalah Affan.

"Hai."
Sapanya.

"Hai juga Fan!"
Lita dan Susan segera membalas sapaan dari Affan

Lita pov

Aku memperhatikan Affan yang di matanya sangat terlihat ada kekaguman disana terhadap gadis disebelah nya itu.

Susan,siapa lagi?Affan menyukainya dan slalu begitu sampai saat ini.Tuhan......akan suatu saat nanti ia melihat ku juga?

"Ta..."
"Lita..."
"Lita!!"

"Eh,iya ada apa?"
Aku kaget saat Susan berteriak padaku, sepertinya aku melamun terlalu lama.

"Lo kenapa kok ngelamun gitu?"
Tanya Susan padaku,aku hanya bisa menggeleng dan tersenyum kecil padanya.

"Nggak papa kok."

"Oh iya aku sama Affan rencana mau pergi ke toko buku sambil kita makan bareng.Lo mau ikut ngak?"

Saat Susan mengajakku aku sekilas memandang Affan,dari tatapanya sepertinya ia berharap aku untuk menolak ajakan Susan .Yah... seperti yang sudah aku duga ia hanya ingin jalan hanya dengan Susan.

"Maaf ya.Hari ini gue lagi mau ada acara keluarga jadi nggak bisa temenin kalian jalan."

"Oh...gitu ya padahal kan asik kalo kita kesana bertiga."
Susan terlihat kecewa tapi tidak dengan Affan ia kelihatan sedikit senang,itu terlihat dari senyumnya yang tipis dan berbisik trimakasih padaku.

Aku hanya bisa ikut tersenyum kecil,andai senyum itu bukan karna aku yang mengalah tapi senyum tulus untuk ku apa mungkin bisa aku dapat.

"Maaf sekali lagi ya San gue beneran lagi nggak bisa hari ini."
Ucapku.Susan membalas perkataanku dengan senyum manisnya.

"Iya nggak papa kok mungkin lain kali kita bisa jalan bertiga."

"Oh iya udah mau bell mending kita ke kelas aja yuk Ta?"

"Ya udah ayo."

"Kita ke kelas duluan ya Fan,nanti kita ketemu di parkiran aja habis pulang sekolah trus jalan."

"Iya."
Affan menjawab singkat pertanyaan Susan.
Setelah itu kita segera pergi menuju kelas.

Lita end pov

Sacrife of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang