Pedih Yang Terungkap

14 0 0
                                    

Detik berirama namun tidak  berdetak
Waktu seakan diam bagai patung yang membisu
Seolah menghentikan ku dikisah yang begitu pilu

Ketika arunika menjelma menjadi rembulan
Keheningan malam..
Datang menyambut dengan sepi
Tawaku yang berderai di pagi hari
Kini berubah menjadi tangis yang bergema di dalam hati
Menerkam batin menerjang silih berganti

Haruskah kujalani langkah hidupku dengan sepi?
Haruskah pipi ini berderai air mata setiap hari?

Aku lelah menahan rasa sesak di dadaku
Lalu kubuang dengan juntaian air mata
Aku lelah menjadi sosok yang bahagia
Lalu berbalik mengukir senyum tak berdaya

Tuhan..
Sembari ku bersimpuh
Duduk mengeluh mengadahkan tangan
Engkau yang maha Tahu dari segala resah hati ku
Hanya padamu semua ku serahkan
Hati ku yang luluh lantak              Akibat pertengkaran bisu...


#coretan_tinta_remaja

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Puisi SedihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang