Selamat tinggal

21 3 2
                                    

Koe ojk tresno tresno karo doi, menowo iku duk jodone wakdewe Piye?,-Mila

Udah seminggu ini pacar gue gak pernah ngasih kabar, terus gimana sama gue? Ya biarin lahh, kan namanya masih pacaran gak berhak larang larang.

Sekarang gue lagi ada di jalan mau ke warung nya budhe juma'ani, iya gue di suruh beli gula sama kacang tanah.

"Budhe kula tumbas gula ne situk pun sing satu kilogram, sami kacang tanah pun budhe." yaa gue masih sopan lah ke orang tua, jadi pake bahasa yang sopan jawane, ya maklum masih belum faseh.

(Budhe gue beli gula nya satu aja, yang satu kilogram sama kacang tanah aja budhe).

"Oh iyo mil, sek enteni yok nduk." sambil berlalu berkata begitu, yaa walau pun kurang jelas, maklum udah tua.

Sambil menunggu gula nya dateng, gue main hp yaa gitu lha kids jaman now sekarang apa apa hp gk di mana mana hp no satu yang harus di bawa.

Tiba tiba ada yang menepuk pundak gue dari belakang.

"Hai dek." sapaan sesingkat itu bisa bikin gue langsung respon.

"Hai juga." jawab gue, setelah mengontrol diri.

"Lagi nungguin siapa di sini? Pasti nungguin gue lewat ya dek." pedenya dia.

"Ya gak lah kak, gue disini lagi nungguin gula." jawab gue dengan sesekali menjawab pesab pesan di Wa maupun line, terutama di grup cecan cantik ya grup siapa lagi kalau bukan grup sahabat gesrek gue.

"Di kira nungguin gue dek, lihat dong hp nya." pintanya, sambil melirik hp gue.

"Nih kan dah lihat kak, gimana sih."

"Karepmu dek." berkata dengan wajah di buat sedih. Emang gue peduli.

"Owh iyo, jeneng ku Dhavit prasetyo, panggil wae dhavit atau sayang juga boleh." gue jijik denger ke pedean nya dia. Mentang mentang kakak kelas, bisa godain adekelas sesukanya.

"Saya weni kak, panggil aja weni." jawab gue dengan membalas jabatan tangan dia, setelah itu terlepas dengan kuat karna tangan gue gak di lepas lepasin.

Tak berselang lama, gula gue udah datang.

"Matur suwun budhe, niki uang ngi pun."

(Makasi banyak budhe, ini uangnya).

Setelah itu gue pergi, tapi gue berasa ada yang ngikutin, gue lihat kebelakang ternyata kakak kelas tadi yang ngajak gue ngomong, gue gak peduli dia mau ngikutin gue kek, gak kek bodoamat.

Di pertengahan jalan menuju rumah, gue ketemu mila sama temen nya kakak kelas di samping gue, iya dia udah di samping gue dari tadi di jalan yang ngikutin. Eh tapi kok mila bisa yah jalan sama temen nya kakak kelas itu, yang terkenal cuek lah terus nanti kalau misalkan mila yang di bilang cuek ketemu yang cuek nanti anaknya jadi apa yaa?.

"Weh... Bro, dari mana lu? Tumbenan sama cewek." sambil melirik mila yang menanpilkan wajah cuek, sementara gue langsung ke mila.

"Mil pulang yok, males gue." ajak gue.

"Ayok" singkatnya.

Setelah itu gue sama mila pergi, tanpa pamit dengan kedua sosok cowok itu. Di jalan gue sedikit ngomong, karna mila terus diem gue gak tau apa sebabnya.

"Ehm... Mil elu kenapa sih dari tadi mukanya gitu terus?" tanya gue dengan menggandeng tangannya.

"Gue lagi BT." dengan gaya biasanya di jawab begitu.

Sementara gue cuma respon mengangguk kan kepala. Setelah nya hening, gue jadi bertanya tanya kok bisa yah mila jalan bareng kakak kelas cuek tadi, apa mereka ada hubungannya.

Gue pengen nanya tapi takut gak si jawab, huh oke baik gue akan bertanya demi masa kepi gue ilang.

"Btw, elu kok bisa jalan bareng sama kakak kelas cuek tadi?" tanya gue sambil menggandeng lengam mila.

"Cuma bareng satu arah doang kok, gak lebih." tuh kan jawabnya cuma gitu santuy banget.

Namun mila balik bertanya
"Terus elu kok bisa bareng tu kakak kelas juga?"

"Owh, iya dia tadi juga ketemu gak sengaja udah gitu doang." jawab gue.

Sementara mila cuma menganggukan kepala sebagai jawaban nya.

Di simpang empat kita berpencar, gue ke kanan sementara mila lurus.

"Bay mila, hati hati di jalan gue duluan dah" dengan melambaikan tangan, yang di balas senyuman juga lambaian dia.

TBC
Owh, maaf para readers ku, publisnya gak sesuaai janji😪
Maafken, soalnya gue lagi bikin laporan magang yang belum selese selese, janji dah setiap jumat update.

Oke sekian bacotan dari gue
Salam manis
Lamila22

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SantuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang