SDN Semper Barat 011 Pagi, sekolah yang paling dekat dengan TK gue. Orang tua gue ngga mau ribet dengan sekolah yang jauh-jauh dari rumah. Disini, dasar dari semua hidup gue mulai yang namanya bergaul dengan teman.
Hari pertama sekolah, gue masuk diantar sama bunda gue. Setelah sampai, bunda gue memarkir motornya dan mengantar gue sampai depan kelas.
Setelah masuk kelas, gue bertemu sama wali kelas gue saat itu, namanya Bu Puji. Lalu, gue spontan melihat sekeliling kelas. Ternyata, ada Rico dan Kelvin temen TK gue yang juga masuk di SD ini juga.
"Kelvin yang dulu lulus duluan, kenapa jadi bareng gue lagi yaa", kata gue dalam hati.
Karena penasaran, gue tanya langsung sama si Kelvin.
"Eh vin, bukan seharusnya lo kelas 2 yaa sekarang?", tanya gue.
"Gue ngga ada temen disini men, jadinya gue nungguin lo biar kita bareng lagi hehe."
bela Kelvin.Mendengar dia ngomong begitu membuat gue kasihan dan terharu juga. Kasihan karena dia sebenarnya bisa naik kelas duluan, dan terharu juga karena dia sengaja ngga naik kelas cuma buat bareng gue lagi.
Lalu, guru pun masuk. Semua wali murid menunggu di samping kelas, termasuk bunda gue. Gue sebangku dengan Rico, karena cuma Rico yang gue kenal saat itu, sementara Kelvin duduk sama siswa lain.
Guru pun menjelaskan sementara gue mengobrol dengan Rico. Melihat gue sekelas lagi sama Kelvin membuat gue cerita sama Rico tentang apa yang terjadi sama Kelvin. Rico yang mendengar cerita gue juga ngga menyangka Kelvin bisa seperti itu.
Ngga lama, bel pulang sekolah pun berbunyi. Pada saat itu, gue cuma sedikit dengerin apa yang Bu Puji jelasin tadi karena gue keasikan mengobrol dengan Rico.
Hari kedua, gue telat sekolah. Dari kelas 1 aja gue udah muncul yang namanya jiwa-jiwa telat. Sebenarnya gue ngga telat, seandainya gue mendengarkan penjelasan dari Bu Puji kemarin, gue ngga akan setelat ini. Jadi, kelas dibagi 2, yakni 1A dan 1B. Kelas 1A masuk pagi jam 06.30 sementara 1B masuk siang jam 09.30. Pada saat itu, Bu Puji sedang membagikan kelas siapa saja yang masuk siang dan masuk pagi, sementara gue sedang asyik mengobrol dengan Rico. Yang gue denger, gue kebagian dapet kelas 1B. Alhasil, gue bangun jam 08.00. Bunda gue yang melihat gue masih tidur langsung kaget lalu membangunkan gue untuk sekolah.
"Dek, kamu kok ngga sekolah?" tanya bunda gue.
"Sekolah kok nda tapi masuk siang jam 09.30" jawab gue masih ngantuk.
"Lho tapi ini si Rico kok masuk pagi de? Bukannya kamu sekelas yaa sama Rico?" tanya bunda.
"Lah emang iya nda si Rico masuk pagi?" jawab gue dengan muka panik.
"Iyaa dek, barusan mamanya Rico kasih tau bunda juga nanya kenapa kamu ngga masuk sekolah. Buruan sana berangkat, siap-siap gih udah terlambat nih" balas bunda gue dengan sabar.
Setelah itu, gue langsung cepat-cepat mandi, pakai baju seragam, dan berangkat ke sekolah. Pada saat sampai disana, gue malu banget karena temen-temen gue lagi pemanasan soalnya pelajarannya pada saat itu sedang pelajaran olahraga. Bunda gue bantuin ngomong ke guru gue karena gue salah denger tentang pembagian kelas kemarin.
Akhirnya, gue dibolehin olahraga sambil menahan malu karena telat. Minggu pertama gue sekolah diisi dengan gue telat. Untungnya gue telat hanya di hari itu saja. Sejak saat itu, bunda gue berpesan sama Emak Wasimah yakni pembantu di rumah gue untuk membangunkan gue lebih awal dari sebelumnya.
Emak Wasimah adalah satu-satunya pembantu di rumah gue yang selain kerjaannya sebagai pembantu rumah tangga juga merawat gue dari kecil. Mulai dari membangunkan gue tidur, memandikan gue, memberi makan gue, sampai menceboki gue pada saat gue BAB.

KAMU SEDANG MEMBACA
Manusia Semut
RandomPRAKATA Dari semua keseharian hidup gue, gue paling senang yang namanya sendiri. Menurut gue, sendiri itu adalah hal yang ngga akan jauh dari seseorang. Seseorang butuh menyendiri pada waktunya nanti. Begitu juga dengan gue, menghadapi hari demi har...