1. Unknow

3 0 0
                                    

Menikmati indahnya senja disertai sendu yang kian menyesakkan hati, aku selalu termenung dengan keadaanku sekarang.
Di saat orang lain sibuk dengan kisah cintanya aku hanya sibuk sebagai orang yang selalu mengamati tingkah dan laku orang lain, bisa menebak keadaan hati seseorang sungguh kelebihan yang sangat melelahkan. Galaksi Alfa Haikal, itulah aku. Usiaku 19 tahun.

Bangku kayu yang usang ditemani handphone tepat di bawah pohon rindang adalah tempat dimana aku sering menghabiskan waktu seharian tanpa mengingat akan hal lain.

“Heyy!! Lagi ngapain?” katanya setengah berteriak sambil menepuk bahuku,

“Biasalaaahhh,” jawabku ringan.

Atlas Frastian Sekto, Ia salah satu sahabatku di kampus. Orangnya ramah, sama semua orang tentunya, dia juga dapat dipercaya oleh karena itu dia punya banyak teman. Ganteng, tentu karena dari kita bertiga, cuman dia yang sudah punya pacar.

Bintang Aji Saputra, dia adalah sahabat baikku, dermawan itu kata yang pantas untuknya.

“Oh iya, ngomong-ngomong Bintang mana?” tanya Atlas.

“Masih di kelas mungkin.” Jawabku sambil memainkan handphoneku.

“Gimana hubungan kalian sekarang?” celetuknya, sontak aku berhenti memainkan handphoneku lalu menoleh ke arahnya,

“Udah baikan?” tanya Atlas sembari mengerutkan dahinya tanda penasaran.

“Udah biasa kok, tapi masih ada jarak sih. Maklumlah semua orang juga pasti ngelakuin itu.” Jawabku ragu, dengan suara pelan

Udah kebayang kan apa yang terjadi antara Bintang dan Galaksi, kalau penasaran apa penyebabnya kuy lanjut baca cerita berikutnya.

SegitigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang