Kita layaknya berdiri dalam labirin rumit yang gelap. Aku yang berusaha mencari jalan dalam gelap untuk sampai padamu. Namun dengan teganya kau semakin masuk kedalam labirin. Membuatku takkan pernah menemukanmu.
Ku semakin terpuruk atas rindu yang selalu menuntut untuk berujung temu. Ku ingin menghapus rasa menyesakan ini. Tapi semakin aku berusaha, aku semakin tersesat dalam labirin gelap ini.
Tuan, bisa kau datang menghampiriku, dan jangan kau semakin menjauh. Tak bisakah kau dengar suara rindu yang memanggilmu. Ku ingin segera bertemu.
Namun labirin ini begitu kejam padaku tuan. Mau sejauh apa aku berjuang untuk menaklukkan ini, aku semakin jatuh dalam labirin semakin jauh.
Aku tersesat tuan. Aku butuh uluran tanganmu untuk membawaku pergi.
Aku butuh kamu dalam setiap langkahku untuk menjadi sandaran atas lelahku.Tuan kembali, aku butuh kamu.
Haluna~ 07 12 19
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajakku untukmu
PoetrySebuah untaian sajak yang tertuang dalam aksara, mewakili rasa yang mulut tak mampu berucap. Ini untuk tempat bertuangan suara hati yang tak mampu kau pahami. Ku tulis lewat aksara, agar kau tahu. Bahwa meski bibir tak bicara, bukan berarti rasa itu...