Adam Asep

9 1 0
                                    

"Abah, umi asep pulang"

Teriakan asep menggema di seluruh ruangan rumah yang tampak mewah itu.

"Kalo baru masuk rumah tuh ucap salam dulu, bukan malah teriak teriak!" kata adam seraya menoyor kepala asep.

Mereka memang baru saja sampai di cimahi, kota kelahirannya sekaligus rumah abah dan uminya.

Setelah bertahun tahun hidup merantau di ibu kota untuk menyelesaikan kuliahnya kini asep dan adam memutuskan untuk pulang kampung.

Bukan menetap, hanya ingin mengunjungi kota asal kelahirannya saja.

"Eh kalian udah nyampe, ya ampun masyallah anak umi udah pada ganteng ganteng".

Umi datang dari arah dapur masih lengkap mengenakan celemeknya, dan seperti yang asep dan adam fikirkan ga ada lagi, pasti umi lagi masakin semur jengkol kesukaan gue.

"Loh, umi kok bilangnya gitu sih?" kata asep

"Bilang yang mana?"

"Kita berdua udah pada ganteng ganteng, emangnya dulu kita ngga ganteng gitu?".

Adam memutar bola matanya dengan malas, sungguh dia paling jengah melihat asep yang kelakuannya masih kaya bocah SD ingusan.

"Bukan gitu atuh, maksudnya mah asep anak umi makin ganteng".

Asep nyengir kuda.

Sedangkan adam sudah duduk di sofa ruang tamu keluarga prawiro.

"Abah mana umi?" tanya adam

"Abah lagi di kebun teh, hari ini panen ceunah".

Adam menegakkan posisi tubuhnya yang sedari tadi dalam posisi rebahan.

"Umi serius?"

"Serius lah masa umi bercanda".

Tanpa fikir panjang adam kini langsung bergegas, menaiki kamarnya yang ada di lantai dua untuk sekedar mengemas barang barangnya yang tadi di bawa dan berganti pakaian.

Setelah beberapa menit adam sudah turun kembali, dengan berganti pakaian yang lebih santai hanya celana jeans selutut berwarna mocha di padu dengan baju polos berwarna abu abu.

"Mau kemana lo?" tanya asep yang masih sibuk rebahan sambil nonton spongebob.

"Mau ke kebon teh"

"Nyusulin abah?"

"Nyari lonte". Jawab adam sekenanya

Asep melotot, terkejut. Sampai dia menghentikan aktivitas mengunyah kripik kentang kesukaannya.

"Ngapain lo nyari lonte di kebon teh? Yang ada ulet teh pucuk noh".

"Nah itu lo tau".

Asep tampak sebal dengan jawaban dari saudara kembarnya itu, memang jika di rumah adam terlihat lebih dewasa daripada asep, adam tipe laki laki yang cuek dan tidak mudah tertarik dengan orang lain.

Dari tadi adam sibuk memilih sandal yang cocok untuk di pakai ke kebun teh milik abah-nya, sampai sampai adam kesal di buat sendiri. Asep yang melihatnya tampak kesal dan kadang menggerutu kecil agar adam tak mendengarnya.

"Lo kenapa sih dam?"

"Kenapa apanya?" adam balik bertanya

"Lo milih sandal aja repot bener, tetep aja ujung ujungnya swalow gue yang lo pake".

Adam menatap asep dengan datar, lalu sedetik kemudian senyumnya tampak mengembang.

"Ide bagus".

GandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang