📍 Jeno (2)

4.4K 485 34
                                    

"Noona kalau aku bilang suka padamu, bagaimana?"

__________

Semua itu hanya suara yang ada dikepala Jeno saja, bagaimana mungkin dia mampu mengutarakan perasaannya pada (Y/N) noona?

"Noona tidak punya pacar."

Huh, Jeno sedikit lega mendengarnya. Mungkin Jeno akan tidur nyenyak malam ini.

"Ehm Jeno, noona mau tanya sesuatu boleh?"

"Apa?"

"Kalau mulai semester depan guru yang mengajar kalian diganti mau tidak?" tanya (Y/N) hati-hati sambil menggaruk tengkuknya, bingung.

"Memangnya noona kenapa?" tanya Jeno sambil meremas bungkus makanan yang dipegangnya.

"Noona akan magang tahun depan, jadi sepertinya tidak akan sempat lagi mengajar kalian. Bagaimana menurutmu?"

Jeno menatap (Y/N) sambil cemberut, "Aku tidak yakin dengan teman-teman yang lain, mereka biasanya tidak terlalu suka dengan guru-guru sebelumnya" jelas Jeno.

"Ah tenang saja, dia adik tingkat noona, dia baik dan juga cantik plus dia pintar."

"Akan aku pikirkan lagi noona, selamat malam."

(Y/N) sebenarnya juga tidak ingin berhenti, gajinya lumayan dari mengajar mereka, tetapi tahun depan (Y/N) harus magang untuk keperluan skripsi-nya.

Huh (Y/N) jadi bingung. (Y/N) membereskan barang-barangnya untuk segera pulang.

"(Y/N) belum pulang?" tanya Mama Jeno yang baru pulang bersama suaminya.

"Eh tante, belum baru selesai mengajar."

"Kan udah mama bilang panggilnya mama aja, kayak sama siapa aja sih (Y/N)."

Aduh kadang (Y/N) suka canggung dekat dengan mamanya Jeno, Tante Irene. Wanita itu baik sekali kepadanya, apalagi suaminya itu, Om Suho.

"Iya Ma, hehe."

"Gimana kamu udah ada tempat buat magang belum?"

"Eh belum Ma, masih nyari perusahaan yang pas."

"Loh belum dapat? Kenapa gak diperusahaan papa aja?"

"Enggak usah Ma, Mama udah banyak bantu aku."

"Gapapa, kebetulan tadi sekretaris papa baru aja ngajuin cuti hamil, nah kamu aja yang ngisi posisi itu."

"Tapi Ma.."

"Papa itu susah loh percaya sama orang, kalo kamu kan dekat sama kita juga. Lagian kamu bisa tetap ngajar anak-anak dikantor gak ngerepotin kan?"

Niat (Y/N) sebenarnya bukan semata-mata ingin berhenti, ada yang salah dengannya, dengan hatinya. (Y/N) tidak bisa melihat Jeno sebagai anak SMA biasa.

Jeno mengganggu pikiranya, mengganggu hatinya.

"Beneran gapapa Ma, aku magang dikantor papa?"

"Kenapa enggak?"

Dan tanpa mereka sadari Jeno sedari tadi menguping dan bersorak bahagia.

__________

Sesuai dengan kesepakatan (Y/N) dengan tante Irene, (Y/N) resmi bekerja sebagai sekretaris Suho Kim, pemilik Kim Corp. Semester baru telah dimulai.

"Kita belajar diruangan paman Kim?" tanya Chenle sambil menekan tombol lift ke lantai sembilan.

"Bukan, Papa menyediakan ruangan khusus disebelah ruangannya" jelas Jeno.

"Kenapa ada tempat seperti itu dikantor?" tanya Jisung penasaran.

"Tentu saja, itu tempat bermainku ketika kecil dikantor ini."

"Ohh.." beo mereka berdua. Sedangkan Haechan dan Renjun sibuk berpose lucu didepan lift kaca sementara Jaemin menikmati kopinya.

"(Y/N) noona dimana?" tanya Jaemin.

"Diruangan Papa."

Mereka sudah sampai didepan ruangan Papa Jeno, tapi pemandangan tidak mengenakkan yang Jeno dapatkan.

(Y/N) noona sedang tertawa berdua dengan Seungyoun, kakak Jeno.

"Kalian sudah datang?" Seungyoun yang lebih dulu mengetahui kedatangan adiknya dan teman-temannya.

"Menurutmu?"

Suasana berubah menjadi membingungkan. Tadi Jeno masih tersenyum dan sekarang dia menjadi badmood, teman-temannya saling melempar pandangan bingung.

"Lebih baik kita segera belajar, oke?" ajak (Y/N).

Jeno hanya diam dan melewati (Y/N). Membuat semua semakin bingung.


✨✨✨✨✨
.
.
.
.
.
Tbc.


Jarak umur (Y/N) sama Jeno itu 3 tahun yaaa buat yg masih bingung;)

Dan jangan lupa dukung aku terus loh, aku suka kalo ada yang komen hehehehe..

Love u guys❤

-ST


NCT AsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang