Sekelas lagi?!!!

14 2 0
                                    

Masih dalam keadaan mematung,Vazeah terlihat begitu terkejut akan apa yang didengarnya barusan. Pasalnya,sesuatu mungkin akan terjadi setelah ini.

Gerald sekelas lagi sama lu,Zeah.

Bisikan Gracia membuat Vazeah benar-benar membeku. Ia bingung harus menanggapi ucapan Gracia dengan apa. Gracia yang melihat Vazeah melamun,lantas membuyarkan lamunannya itu dan menyadarkan Vazeah secepatnya.

“woy,sadar,Jah,sadar! Nyawa lu gak lagi di Venus kan? Ini jiwa sama raga lu ada di Bumi apa di Indonesia si?” Gracia mencoba menyadarkan Vazeah dengan cara melambai-lambaikan tangan didepan muka Vazeah,namun tak mempan.

Hingga akhirnya Feli berteriak sambil mengguncang-guncang tubuh Vazeah. “Zeah!!! Sadar,ocis! Lu diem kayak patung gini serem tau gak! Kayak abis disihir jadi es batu sama Elsa Frozen aja!”

Seketika Vazeah sadar,ia menghembuskan nafasnya kasar lalu melayangkan pandangan menyelidik kepada tiga temannya bergantian,ia mengusap wajahnya frustasi.

“gue masih gak percaya,gue harus liat dengan mata gue sendiri ”. Vazeah lalu berlari keluar kantin, meninggalkan teman-temannya dan pergi ke koridor kelas.

*****
“Wess,Bro! Sini!” teriak Fathan memanggil teman-temannya sumringah dengan tangan yang menunjuk-nunjuk ke papan daftar nama yang tertempel didaun pintu sebuah kelas.

Mendengar dipanggil seperti itu oleh Fathan,Bintang dan Erfand pun menghampiri dengan alis bertaut dan wajah bertanya-tanya.

“kenapa Tan? Lu nemu kelas lu sendiri atau kelas si Essie?” tanya Bintang dengan tangan terlipat didepan dada. Bicara soal Essie,ia adalah perempuan yang Fathan sukai.

“yeuu,bukan lah Bro,ini liat. Kita berempat sekelas lagi,Yuhuuuu.....” jawab Fathan dengan wajah berseri-seri sambil memainkan kedua alisnya. “ tapi ada satu lagi ni Bro, mau tau gak apa?” tambahnya.kali ini ia memamerkan gigi putihnya.

“apaan tu? Kasih tau coba,gue males baca daftar nama disitu.” Bintang menaikkan dagunya mengarah ke daftar nama tersebut.

“eumm,ada kaitannya sama sohib kita si, jadii...” ujar Fathan setengah berbisik. “Vazeah sekelas lagi sama kita,Broo! Uuuu....,makin seru aja nih kelas kayaknya. Hahahaaa..........” seru Fathan diiringi tawa yang tak begitu besar.

Mungkin suara Fathan tak begitu besar,namun mampu membuat seorang lelaki yang tengah bermain game di selasar kelas menoleh dengan cepat. Ia dengan sigap bangun dari duduknya,setengah berlari menghampiri Fathan,Bintang dan Erfand.

“tadi gue samar-samar denger nama Vazeah,kenapa dia?” tanya lelaki tersebut yang bernama Gerald.

Mendengar Gerald bertanya seperti itu,membuat Fathan terkekeh pelan. “ gak usah basa-basi lu,Ger,gue tau bener lu kayak gimana. Gue yakin tadi lu denger gue barusan ngomong apa.”

Gerald,Fathan,Bintang dan Erfand. Mereka menjalin persahabatan sejak pertengahan semester dua saat kelas tujuh SMP,jadi wajar saja bila Fathan tahu benar akan sifat Gerald yang notabenenya suka basa-basi.

“Dih,siapa juga yang basa-basi. Orang gue nanya doang elah.” Bantah  Gerald

“ah,masa iyaa siii” ujar Fathan meledek.

“udah,woy! Adu mulut aja terus!” seru Bintang dengan suara seraknya.

“tau ni bocah dua, ribut mulu dah,baru hari pertama sekolah juga,gimana si!” Erfand memalingkan wajahnya,ia menguap. Lalu bersender di tembok, “gini,Ger, si cewek tengil itu sekelas lagi sama kita.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZegarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang