Gemuruh siswa belum juga usai memenuhi lapangan,mereka yang bertemu setelah sekian lama liburan kenaikan kelas bercerita ria kala momen-momen yang terjadi ketika liburan kemarin. Banyak dari mereka yang menampakkan wajah rindu pada teman-temannya tersebut,ada juga yang menampakkan wajah sendu entah karena apa.
Namun,di pinggir lapangan Vazeah tampak sedang menelpon seseorang dengan raut wajah kesal. Bagaimana tidak,hampir semua orang sudah sampai di sekolah tetapi teman-teman Vazeah malah telat karena kesiangan.
“Buru napa ih,bosen gue di pinggir lapangan kayak gini! Mana sendirian lagi”,kini Vazeah berucap dengan kaki yang dihentakkan kasar.
Terdengar suara usil di sebrang telepon sana yang membuat Vazeah geram,”wkwk,kasian banget temen gue usro disana. Sabar ya sayang,bentar lagi gue nyampe ini,maklumlah jalanan macet kan gue dianter pake mobil,jah.”
“bodo amat,mau lu pake mobil kek,bemo kek,becak kek,yang penting lu buru-buru nyampe sekolah temenin gue!”
“yeuu,abisnya lu semangat banget si pake pagi-pagi lagi berangkatnya. Mau belajar jadi anak rajin lu? Hahaha...”
Vazeah dibuat kesal oleh temannya tersebut. Sontak ia langsung mematikan sambungan telepon setelah mengucapkan 2 kalimat terakhir.
“GRANAT MONYONG!”
Dengan cepat ia mematikan ponselnya,memasukkannya kedalam tas dan melihat ke sekeliling lapangan yang sudah dipenuhi oleh murid baru. Matanya menyapu lapangan untuk mencari keberadaan teman-teman seangkatan yang ia kenal. Sudah hampir 10 menit menunggu,membuat Vazeah panik sendiri. Ia mondar-mandir tak jelas mencari teman kelasannya,karena terlalu sibuk mencari orang yang berada didepannya,Vazeah tak sadar kalau ada seseorang dibelakang yang menjitak keras kepalanya yang membuat Vazeah menoleh ke belakang dan refleks memukul lengan temannya kasar.
“ih lama amat si lu,Grac! Gak tahu apa gue udah lumutan gini kelamaan nungguin lu!” ucap Vazeah dengan wajah yang masih kesal.
“ya maaf, kan lu tahu sendiri kalau gue suka telat melulu,gimana si,” ujar Gracia sambil melihat jam tangan yang melekat di pergelangan tangannya,”lagian kenapa gak nyuruh si Feli sama Dea aja si buat buru-buru kesini,heran gue.” Lanjut Gracia dengan bibir mengerucut.
Vazeah bukannya tidak mau untuk menyuruh Felicia dan Dea untuk cepat sampai kesekolah. Hanya saja,jika Vazeah bertemu duluan dengan Felicia dan Dea,pasti Vazeah akan dikacangi sebab mereka berdua hanya membicarakan soal K-Pop saja. Vazeah mana mengerti soal begitu.
Suara dering LINE menggetarkan ponsel Vazeah,Vazeah lalu mengambil ponsel dari dalam tasnya tersebut dan melihat siapa si-Penelpon. Ternyata Dea yan menelpon,Vazeah menggeser tombol hijau ke atas dan menempelkan ponselnya tepat dipinggir telinga kanan.
“Halo, kenapa Dea?”
“eh ,Jah! Lu dimana si hah?! Ini gue sama Feli nungguin di gerbang sekolah. “ tanya Dea dari sebrang telepon,”jangan bilang kalau ternyata lu udah dilapangan?”Omelan Dea membuat Vazeah terkekeh pelan.”hehe...,gue sama gracia udah dilapangan,Ceu. Yaudah gue nyusul ke gerbang lah ya.” Ucap Vazeah yang berhasil membuat Dea berceloteh disebrang telepon.
“ish,nyebelin lu! Buru dah jemput gue sama Feli digerbang,pegel ini!” lalu Dea mematikan teleponnya sepihak.
Setelah selesai mengangkat telepon dari Dea,Vazeah meraih tangan Gracia lalu berbalik dan berjalan cepat menuju gerbang sekolah. Saking cepatnya,Gracia hampir saja terjatuh karena tersandung akar pohon yang besar saat mereka berdua melewati taman depan sekolah. Hal itu sontak membuat Gracia gemas kepada Vazeah. Gracia melepas tangan Vazeah dan segera membersihkan sepatunya yang sedikit kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zegar
Teen FictionIni tentang cerita yang mengocok pikiran Tentang jalan cinta 2 insan yang berliku-liku tetapi menawan Mereka yang mengalami jatuh cinta di usia yang bukan seharusnya,yang bukan pada dasar keseriusannya... Kisah cinta yang berawal dari mereka yang me...