- Yang selalu tersakiti akan menjadi arti - ( Bagian 1 )

146 8 4
                                    

- Yang selalu tersakiti akan menjadi arti -

Ini kisah tentang seseorang,yang cintanya tak pernah dihargai sama sekali,sampai pada akhirnya semua akan menjadi pembelajaran untuk kalian yang membaca cerita ini.
tak selamanya hidup,selalu berada disituasi terpuruk,semua akan berputar seperti roda dan semua akan menjadi arti suatu saat nanti.

1. Cinta yang tak diduga,datang secara tiba-tiba,seperti hujan tanpa awan mendung

" Semua murid mulai memasuki ruang kelas
di hari pertama masuk sekolah,mungkin hari ini hanya perkenalan karena baru saja selesai Masa orientasi siswa ( MOS ) yang berjalan 5 hari kemarin"

Di hari pertama masuk sebagai siswa baru di sekolah ini,aku mulai saling berkenalan dengan teman-teman kelas dan teman sebangku,dia bernama sarah.

"Hai,kita belum kenalan"
sambil mengulurkan tangannya kepadaku untuk berjabat tangan
"Namaku sarah,kamu?"
Aku agak gugup kalau berkenalan dengan wanita,apa lagi sampai berjabat tangan,yah namanya juga pemalu maklum sampai keringat dingin berjabat tangan denganya.
"Hai,sar nama aku han,salam kenal"
"Salam kenal kembali han"

Baru pertama kali aku berani berjabat tangan dengan seorang wanita.

                                      *🌻*

Pada akhirnya kita saling bercengkrama.
dan lagi lagi dia yang memulai semua pembicaraan

"Han kamu asli jakarta?"
"Iya sar aku asli jakarta"
dan aku pun balik menanyakan asal daerah dari mana dia berasal agar lebih akrab dengannya.
"Kalau kamu,asal dari daerah mana sar?"
terkadang aku gugup kalau berbicara dengan wanita
"Aku asal bandung han"?
dalam hati,pantas saja dia begitu anggun,ternyata dia dari bandung,kulitnya begitu terawat dengan rambut di kucir satu,yang pasti banyak orang akan tertarik melihatnya.
"Oh kamu dari bandung"
"kamu tinggal di jakarta dengan siapa"?
aku bertanya kembali kepadanya
"Aku tinggal di jakarta dengan ibu,dan ayah masih bekerja di bandung han"
ternyata dia hanya tinggal dengan ibunya di jakarta
mungkin dia bosan makanya pindah kejakarta (mungkin),berbicara dalam hati
"Sejak kapan kamu kejakarta sar"?
"Hem...1 bulan yang lalu han"
"Kenapa kamu pindah kejakarta sar?"
"Aku bosan dengan suasana disana,ya sekalian mencari suasana baru saja pindah ke jakarta"
ternyata dugaanku benar dia bosan di bandung.

                                     *🌻*

Sore ini jakarta terasa dingin,karena sedang diguyur hujan,nampaknya sunset di sore hari tergantikan oleh rintikan hujan yang membasahi tanah.
Hal yang paling aku suka ketika musim hujan adalah membaca buku di depan teras rumah sambil menulis cerita karangan.
Tak lama hpku berdering,ternyata ada telfon dari sarah.

"Hallo han"
"Iya,hallo sar ada apa?"
"Han nanti malam kamu ada acara gak?"
"Hem....sepertinya tidak ada sar"
"Memang kenapa?"
Entah kenapa,jantung ini berdetak dengan cepat seperti habis lari sangat jauh
"Mau temani aku gak,ke toko buku?"
Semakin gemetar tubuh ini mendengar sarah mengajakku ke toko buku.
"Jam berapa sar?"
"Jam 8 saja han gimana?"
"Oke sar,nanti aku kerumah kamu sekitar jam 7.30"
"Asik......."
"Jangan terlambat yah han"

Iyapun begitu senang mendengar aku bisa menemaninya ke toko buku untuk pertama kalinya.
akupun bersiap siap untuk kerumah sarah,tak lupa aku memakai jaket agak tebal karena diluar sana dingin,maskipun hujan sudah berhenti.

Sesampainya di rumah sarah,akupun bertemu dengan ibunya sarah yang sedang duduk di depan teras

"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam,kamu han yah?"
"Iya bu saya han temen sebangkunya sarah"
"Mari sini masuk han"
Akupun masuk keruang tamu dengan ibunya sarah
yang terlihat mirip sekali dengan sarah
"Kamu mau minum apa han?"
"Gak usah repot-repot bu"
"Udah tidak apa apa sembari menunggu sarah yang sedang bersiap-siap han"
" Sok atuh duduk dulu"
"Iya bu terimakasih"
Akupun duduk di ruang tamu sembari menunggu sarah.
"Sebentar ibu buatkan teh untuk kamu"
Lalu ibu sarah pergi kedapur untuk membuatkan segelas teh hangat.
tak lama dia datang kembali dengan gelas berisi teh hangat dan biskuit di kaleng.
"Silahkan han diminum dulu tehnya mumpung masih hangat"
"Iya bu terima kasih,aku minum yah bu"
lalu aku minum lah teh buatan ibu sarah,karena tidak enak kalau tidak di minum sama saja tidak menghargainya.
"Kamu asli jakarta han?"
"Iya bu,saya asli jakarta"
"Oh,kamu orang jakarta asli"
akupun balik bertanya agar suasana tidak hening.
"Ibu asli orang bandung?"
"Iya han,ibu asli orang bandung"
Tak lama kemudian,sarah pun keluar dari kamarnya,
begitu anggunnya dia ketika dikucir satu rambutnya, membuat jantung ini berdetak tak karuan
"Lama yah han?"
sambil tertawa kecil kepadaku
"Eh,engga kok sar santai aja"
lalu sarahpun pamit kepada ibunya
"Bu,sarah pergi dulu yah"
"Iya,hati hati"
"Iya bu tenang,kan ada han"
"Akh bisa saja kamu sar"
Dan aku pun salam kepada ibunya sarah,agar tidak terlalu malam pulangnya.
"Bu,saya pamit dulu yah"
"Iya silahkan,jangan terlalu malam yah"
"Iya bu, Assalamualaikum"
" Waalaikumsalam"

                                
                                       - 🌻 -
   
Lalu kita pun jalan berdua ketoko buku tersebut.
di tengah perjalanan kita pun saling bercengkrama.
dan mulai lah benih benih cinta itu muncul secara perlahan

"Han,aku mau nanya nih"
"Eh iya,tanya apa sar?"
"Aku jalan berdua sama kamu,apa tidak ada yang marah gitu?"
"Siapa yang mau marah sar?"
"Ya,barang kali pacar kamu"
Aku pun tertawa sambil berbicara dalam hati,mana ada seorang pria pemalu sepertiku memiliki pacar,jalan berdua dengannya saja,jantung ini berdetak tak karuan.
"Heh malah ketawa,ditanyain serius juga ih"
ternyata si sarah terlihat lucu ketika sedang serius
"Engga ada kok sar,aku belum punya pacar"

Sesampainya di toko buku,dia pun mulai mencari buku yang akan di belinya.

"Kamu suka membaca buku juga han?"
"Suka kok sar"
"Suka genre apa?"
"Paling suka sih genre romantis dan sejarah"

setelah mendapatkan buku,kitapun segera pulang karena sudah mau turun hujan.

"Wah sar,sudah mau turun hujan sepertinya"
"Eh iya,ayo kita pulang han mumpung belum turun hujan"

eh benar saja hujan turun membasahi jalanan ketika kita mau berjalan pulang,dan udara pun semakin dingin,lalu kita berdua berlari bersama dan berteduh di warung kopi.

"Ayo sar buruan kita berteduh dulu,hujan semakin deras"
Tanpa tak sengaja akupun menggengam tanganya si sarah untuk berlari bersama,lalu sampai lah di warung kopi untuk berteduh dari derasnya hujan.
Sesampai di warung kopi,aku pun tersadar ternyata kita saling berpegangan tangan.lalu aku pun langsung melepas genggamannya
"Eh,maaf sar"
aku pun minta maaf karena tidak sengaja memegang tangannya sarah.
"Eh,kenapa minta maaf han?
dia pun bingung ketika aku meminta maaf kepadanya
"Eh,sudah lupkan sar hehe"
"Ih.... kebiasaan banget sih kamu han,gak pernah mau jelasin"
hujanpun semakin deras dan udara semakin dingin malam itu.
aku melihat sarah,sepertinya iya kedinginan karena tadi terkena air hujan yang lumayan deras membasahi tubuh.
Tanpa berpikir panjang akupun memberi jaket tebal yang aku kenakan kepadanya.
jaket yang aku kenakan,tidak begitu basah karena bahannya anti air.

"Ini sar pakai jaket ini,kamu terlihat kedinginan"
lalu kitapun saling menatap satu sama lain.
tanpa menolak,dia pun langsung memakai jaket yang aku beri kepadanya
"Eh,iya han terima kasih"
Tak lama akupun memesan teh hangat,untuk menghangatkan tubuh yang dingin ini.
"Pak,pesan teh hangatnya dua"
"Oke,dik"
 
Setelah kita berdua berteduh dan meminum teh,kitapun beranjak meninggalkan warung kopi,karena hujan sudah berhenti membasahi bumi.

                                      - 🌻 -

Sesampainya di depan rumah sarah,akupun pamit untuk pergi pulang.

"Sar,aku pulang yah"
"Iya han,terima kasih udah mau menemani aku untuk pertama kalinya ketoko buku dijakarta"
"Iya sar,sama sama"
"Assalamualaikum"
" Waalaikumsalam,hati hati han di jalan"
Diapun melambaikan tangan sambil tersenyum,yang membuat aku makin suka padanya.

To be continued.......

2.

H A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang