Jurnal

6 2 1
                                    

Tahun baru aku diberi sebuah note book kecil, aku menulis banyak hal di dalamnya. Aku menulis sebuah jurnal kehidupanku. Aku mulai menulis di dalamnya saat teman lamaku meninggal ketika aku pindah rumah. Aku menulisnya hingga akupun mengeluarkan air mata. Aku merasa lega setelah mengeluarkan isi hatiku. Setiap hari aku menulis di dalam jurnal itu. Buku itu adalah peninggalan dan salah satu petunjuk aku meninggal. Aku sering berpikir, bahwa banyak orang berkata aku sering menulis dibuku itu. Aku tidak peduli tentang kata kata mereka. Setelah aku disapa oleh 3 orang, aku merasa aneh. Tidak ada orang yang pernah menyapaku. Aku selalu sendiri. Mereka menanyakan tentang buku yang sering ku tulisi. Aku tidak menjawab pertanyaan itu. Seketika, salah satu dari mereka mengambil bukuku, dan berkata bahwa tulisanku indah dan mereka kira itu adalah sebuah cerita. Aku mulai penasaran dengan mereka. Mereka menginkutiku kemana aku pergi. Kita juga satu kelas. Aku mulai menanyakan nama mereka. Ternyata mereka bernama Park Willow, Clarissa Kim, dan Xena Khou. Aku menulis data diri mereka. Aku sangat penasaran. Mengapa mereka ingin berteman denganku? Aku ini amat berbeda dengan murid lain. Aku lebih mementingkan nilai daripada teman sejak teman kecilku meninggal. Sebelum aku mendengar nama nama mereka, sepertinya aku pernah lihat mereka. Tetapi aku belum pasti. Akupun menerima mereka sebagai temanku. Aku masih merasa seperti ditinggal
oleh mereka. Tetapi, mereka lebih baik dari apapun yang aku dapat harapkan.

Aku menulis surat untuk teman temanku. Itu berisi ,jika aku sudah tiada aku ingin mereka menaruh sesuatu di makamku.

Halo teman teman,
Aku minta maaf. Karena aku harus pergi. Ini disebabkan
Penyakit yang ku-idap. Tapi..
Yang dapat membunuhku mungkin bukan karena penyakit
Ini.

Apa mungkin karena kecelakaan??

Yang pasti, aku ingin kalian menaruh bunga mawar, melati, dan amarilis di makamku nanti.

Ketika aku ingin memberikan surat itu kepada teman temanku, aku mulai batuk berdarah. Aku segera pergi ke rumah sakit, ternyata aku benar benar sakit yang kritis. Aku tidak dapat jeluar dari rumah sakit. Ketika siang hari,
aku pergi keluar untuk mengan -tar suratnya. Sayang-nya hidupku terhentikan di saat itu. Aku berharap dapat mengabarkan teman temanku. Sebelum aku meninggalpun, aku sudah tahu jika aku memiliki penyakit. Tetapi, aku tidak tahu jika akan pergi sekarang. Yang aku tulis terakhir kali di jurnalku adalah

 Yang aku tulis terakhir kali di jurnalku adalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku tidak dapat merasakan apa apa lagi.. ketika aku menutup mataku.

TBC..

What Will HappendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang