# 1

163 2 0
                                    

Plak…..!

Tamparan itu mendarat dengan mulus di pipi ku , perih ku rasakan . tapi tak ingin sedikitpun aku Mengeluarkan air mata , mungkin aku terlalu sering menerima semua ini, atau airmataku yang sudah kering , entahlah , aku sendiri tak tahu .

“ mau jadi apa kau ini hah, kau ini perempuan Rin, bukan laki _ laki . lihat kakak mu Reno, dia saja kelakuannya gak seperti kamu . Mau sampai kapan kamu mencoreng nama baik keluargamu dengan perbuatan gila mu itu . sekolah berantakan , tiap hari kerjanya keluyuran dengan anak _ anak berandalan . kalau kamu sudah tidak bisa di atur lagi , lebih baik kamu angkat kaki dari rumah ini . mama sudah capek lihat sepak terjang mu di luar .”

Kutatap mama tak percaya , mama mengusirku . aku hanya tersenyum tipis . satu tekad telah menyuluh ego ku .  akan ku buktikan kalau aku bisa tanpa mereka , tidak seperti mbak Sinta dan mas Reno , yang bisanya bersembunyi di balik punggung mama.

“ Baik , Aku akan pergi  jika itu yang mama inginkan . dan satu hal yang harus mama ingat , aku tidak akan pernah kembali sebelum membuktikan bahwa aku bisa hidup tanpa mama .”

“ oh…. Bagus , mama ingin lihat seberapa kuat kau bertahan di luar tanpa campur tangan mama. Sekolah saja berantakan , uang saja masih minta orang tua , mau mencoba melawan . mulai sekarang mama akan menarik semua fasilitas yang mama berikan . “

“ Setidaknya aku masih punya keberanian untuk menentukan hidup ku , tidak seperti mbak sinta dan mas Reno  anak yang mama banggakan selama ini . tapi maaf saja bagiku mereka tak lebih dari boneka mama. Aku tak habis fikir mau _ mau nya mereka menjadi alat mama. Pernahkah mama bertanya dalam hati mama , bahagiakah mereka dengan segala apa yang telah mama lakukan pada mereka . “

“ aku seperti ini bukan tanpa sebab , lihat rumah ini , begitu megah dengan pilar _ pilar penyangga yang begitu kokoh , tapi di dalam nya rapuh . lihat papa dia yang seharus nya menjadi kepala rumah tangga justru bertekuk lutut di kaki mama , dan mas Reno dia laki _ laki , seharusnya dia seperti elang , begitu kuat dengan cakar dan sayap nya , tapi nyatanya dia juga tak lebih dari banci yang masih berlindung di ketiak mama.

“ dan mbak sinta bahagiakah dia dengan perkawinan yang sudah mama rancang sedemikian apik nya , mama tak pernah tahu kan , kalau setiap hari mbak Sinta menangis . alasan nya , karena menantu kesayangan mama punya wanita lain. “

Aku benar _ benar tak bisa menahan apa yang kurasakan selama ini . aku tak perduli lagi jika mama marah , toh sebentar lagi aku akan meninggalkan istana kemunafikan ini .

“ tutup mulut mu …..! kemasi barang mu dan cepat tinggalkan rumah ini juga . mulai sekarang kau bebas mengatur hidup mu . buktikan ucapan mu kalau kau bisa hidup tanpa bantuan orang tua .”

“ oh … ok, mama tak perlu menyuruh ku untuk ke dua kalinya. Aku juga sudah tak betah tinggal di neraka ini .”

Ku kemasi barang _ barang ku dengan cepat , aku tak perlu seragam dan buku pelajaran ku . karena aku tak ingin sekolah lagi , tak perduli sebentar lagi adalah ujian kelulusan ku . aku tidak butuh ijasah pendidikan . yang aku butuh kan sekarang adalah bagaimana bertahan hidup di luar . pendidikan tidak penting , lihat saja banyak  sarjana yang nganggur di luar sana .

“ non… non Rina mau kemana ? ini sudah malam lo non , mintalah maaf pada nyonya , bibi yakin nyonya akan memaafkan non Rina . “

Aku memandang bi Sum dengan teduh , dia adalah pembantu favorite ku , karena dialah yang paling bisa mengerti aku . dari mulai hobby ku , makanan favorite ku dan warna kesukaan ku juga . bagiku dia adalah ibu kedua ku . dulu aku sering berhayal andaikan bi sum adalah mama ku, pasti hidup ku tak akan seperti ini . tapi aku yakin Tuhan punya rencana yang indah di balik semua ini .

AMBISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang