Waktu ku, ku persembahkan untuk kehadiran mu
Walau dirimu tak pernah mengetuk pintu hati ku
Akan ku tunggu walau itu mulai jenuh dan berdebu
Aku senantiasa menyapu kerumunan kotoran itu
Agar dikau melihat keseriusanku
Aku sudah sering memberi mu tawa di kala sedih itu melanda dirimu
Aku sering memberi mu perban di kala luka itu mulai tumbuh
Jika belum ini saatnya, izinkan aku selalu menulis namamu di selip selip lembaran kertas ku
KAMU SEDANG MEMBACA
B U C I N A K U T
PoetryMenjelaskan tentang skema likaliku perasaan yg bergeming dalam diri aku dan kamu, mengutarakan bait aksara yang tertanam melalui pena sehingga membumikan kebucinan penuh makna.... 📍 Natal, Sumatera Utara