Cara mengakhiri kejombloan yang menahun adalah menjadi kaya raya

7 1 6
                                    

Alkisah seorang lanang kecil yang begitu manis, perawakan tinggi, putih, bibir merekah, rambut tebal sedikit bergelombang, alis seperti daun intaran, hidung mancung, dagu lancip, sorot mata tajam. Mungkin tak akan ada habisnya jika dideskipsikan lagi, ini anak lanang yang terlalu sempurna untuk diceritakan.

Selain perawakan yang begitu sempurna, diimbangi dengan sifatnya yang santun. Saya rasa semua orang tua menginginkan lanang menjadi menantu di saat dia sudah cukup umur.

Benar saja apa yang saya prediksi, setiap ada acara keluarga ataupun pertemuan desa, lanang selalu menjadi primadona, selalu dipuji dan para ibu-ibu mulai menjajakan anak gadisnya untuk dijadikan calon istri bagi lanang. Padahal saat itu usianya masih 5 tahun, betapa antusias dari ibu-ibu itu, yang mencuri start sangat awal sekali. Entah ini bagian gurauan atau harapan yang benar-benar diinginkan dari lubuk hati yang paling dalam.

Waktu terus bergulir, lanang masih menjadi pribadi yang sama, ketampanannya pun semakin dikukuhkan.

Namun apa yang terjadi, tak pernah terdengar sekalipun dia punya teman wanita yang sah dijadikan pasangan. Hingga usianya 17 tahun, orang tuanya semakin resah kenapa dengan modal yang dimiliki tak satupun gadis yang nyangkut dihati lanang.

Di acara keluarga ataupun diacara desa, lanang masih menjadi primadona, bahkan gadis-gadis yang dijajakan dulu oleh ibu-ibu itu sekarang kian aktif mendekati tanpa arahan lagi dari ibu-ibu mereka, bahkan saking lucunya ada beberapa membentuk kubu secara otomatis.

Kubu yang tampangnya pas-pasan pun ada, hanya bermodal mengaku-ngaku akan menjadi gadis yang setia dan rela melakukan apa saja menjadi iming-iming mereka, dan ada satu kelompok borjuis yang tentunya tampilannya bisa didiskripsikan oleh kita, dimana kecantikan berbanding lurus dengan kekayaan yang mereka punya. Dan bahkan mampu berkamuflase dan penyesuaian sifat yang aslinya arogan bisa menjadi sangat manis jika di depan lanang.

Namun tetap tak bergeming, dan ini menjadi pertanyaan besar kenapa ?? apakah taka da rasa suka terhadap lawan jenis ?? itu pertanyaan yang pertama muncul dari benak orang-orang sebagai tim penilai kehidupan. Ya mulai mempertanyakan kejantanan lanang. Dan mereka mulai sibuk mengumpulkan informasi dan juga menggali dimana-mana. Mulai lebih mendetail, mencari informasi seolah sebagai seorang informan. Dan mengumpulkan hasil temuan di forum yang sengaja dibuat hanya untuk membahas Lanang.

Tentunya ini dilakukan oleh 2 kubu juga, kubu pendukung Lanang dan kubu pembenci yang selalu berusaha menggali. Ya begituah kehidupan pada umumnya. Hater dan fans selalu membentuk diri menjadi pengamat.

Namun lanang benar-benar terlihat tenang dengan keadaan ini.

Hingga saatnya gadis-gadis yang mengejar Lanang sudah mulai berguguran dan lebih realistis untuk mencari laki-laki lain yang lebih masuk akal untuk dijadikan pendamping.

Kini posisi fans dan hater sudah sangat menyusut, bahkan mereka bermetamorfosis menjadi teman sejati bagi lanang dan selalu berusaha menjadi penasehat yang tanpa diminta. Yang selalu rajin bertanya kapan kamu nikah Lanang ? saya sudah punya anak ini. Jadi ingat dulu saya tergila-gila sama kamu. Lucu sekali saat itu. Demikian percakapan yang sering muncul jika ada pertemuan dengan lanang.

Dan seperti biasa Lanang tak bergeming hanya tersenyum manis yang dilemparnya.

Ya begitulah kisah lanang, yang menjadi primadona.

Dibalik wajah dan sikap manis yang tetap terjaga diusianya ada luka batin yang dibawanya. Masa kecilnya yang begitu dipenuhi pujian, membuatnya ada diatas angin, walaupun dia memang sudah dibentuk untuk tampil sempurna, dengan menampilkan ini didepan umum, dan ini dilatih, ini bukan hal yang natural. Jadi terbayang bagaimana hari-hari lanang dilalui. Penuh dengan aturan yang harus dilakukan. Dan pembuat aturan adalah orang tuanya.

Nah inilah yang menjadi alasan besar bagi Lanang masih mempertahankan posisinya. Untuk tetap sendiri. Hingga kini usianya hamper menginjak usia 50 tahun. Ya sudah sebesar itu, dia cemas untuk memiliki pasangan yang memiliki kekurangan karena doktrin yang dikepalanya wanita yang mendampinginya adalah wanita yang sempurna, selayaknya dirinya yang Nampak begitu sempurna.

Dan orang tuanya pun sudah mulai menurunkan standart yang telah mereka atur terdahulu, di usia lanang 35 tahun namun hal ini tak bisa membantu merubah doktrin yang telah mendarah daging. Dan tak membuat semua membaik.

Dan inilah kenyataan yang terjadi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 17, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

JombloWhere stories live. Discover now