"Arkan,lo percaya sama yang namanya cinta pandangan pertama?" tanya Natashya.
"Percaya." jawab Arkan singkat.
Mereka berdua merebahkan diri di pinggir danau di sebuah lereng gunung sambil menunggu matahari terbenam. Natashya sangat suka tempat ini,dia bilang ini tempat terbaik untuk berkhayal terbang ke angkasa lalu tenggelam di telan bumi.
"Gue nggak percaya sama teori itu,mana ada orang jatuh cinta hanya dalam pandangan pertama,jatuh cinta itukan proses ,bertahap,dan butuh waktu gabisa langsung muncul tiba-tiba gitu aja." tegas Natashya.
"Jadi maksud lo?" tanya Arkan bingung.
"Maksud gue cuma orang-orang bodoh aja yang percaya sama teori kaya gitu!" jawab Natashya.
"Dan gue juga termasuk?" tanya Arkan
"emm..pikir aja sendiri!" ledek natashya
"Nat.."
"Apa?"
"Coba deh lo liat dunia ini dari kacamata yang berbeda,jangan terus terusan liat dunia ini dari satu sudut pandang,banyak hal-hal baik di dunia ini nat,gue percaya sama cinta pandangan pertama karena gue tau cara kerja hati beda dengan otak nat,otak berpikir sedangkan hati merasakan,apa yang kita pikirkan belum tentu kita rasakan nat,tapi apa yang kita rasakan udah pasti kita pikirkan nat." jawab Arkan berusaha menjelaskan.
"Ga gitu arkan,cuma kan..." belum sempat natashya selesai bicara,arkan memotong perkataannya.
"Dan satu hal lagi nat,gue ngalamin sendiri yang namanya cinta pandangan pertama,sekarang,ditempat ini,detik ini juga dibawah birunya langit sore,gue merasakan apa yang namanya cinta pandangan pertama gue nat..yaitu lo,Natashya Salih Halim!" tukas Arkan dengan tegas dan mata menatap tajam ke arah natashya.
Bagai disambar petir di cerahnya langit sore natashya diam seribu bahasa,masih terpaku dengan kata-kata seorang yang baru dikenalnya 3 hari itu. Pramudio Arkan Gerald,satu satunya pria yang berhasil mendapatkan perhatian cewe super cuek seperti Natashya dalam waktu singkat yaitu 3 hari.
"Apa yang lo suka dari gue?kita baru kenal 3 hari kan?" jawab Natashya memecahkan suasana hening di antara mereka.
"Apa gue perlu alasan buat mencintai lo?" tanya Arkan.
"Jelas perlu lah,gue ini ga cantik,ga hits,antisosial,pendiem,ga ada yang bagus dan bisa dibanggain dari gue kan." jawab Natashya ketus.
"Nat,denger ya,gue ga perlu itu semua,gue mencintai lo itu apa adanya bukan ada apanya nat.Cinta itu seperti hujan tidak pernah butuh alasan untuk jatuh lagi,lagi,dan lagi." jelas Arkan.
"Gue ga tau kan,bisa mencintai lo apa engga,gua pernah mencintai orang dan hati yang gue kasih sepenuhnya buat dia masih dia bawa pergi sekarang,entah kemana." jawab Natashya lirih.
"Gue ga minta lo bales cinta gue nat,gue cuma minta izin lo,buat gue mencintai lo,supaya gue bisa buat lo bahagia,kapanpun,buka hati lo buat dunia nat,tolong" pinta Arkan.
"Gue coba,tapi ga janji jadi jangan pernah berharap." jawab Natashya singkat.
Mentari mulai meredupkan sinarnya,pertanda gelap akan segera datang,mereka pun beranjak pergi dari tempat mereka berbaring dan bergegas pulang meninggalkan sisa cerita yang belum jelas akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMNESIA
RomancePuncak tertinggi dari mencintai itu bukan ketika saling memiliki tapi ketika kita bisa merelakan dan mengikhlaskan sesuatu yang kita cintai untuk pergi. Cerita ini bukan tentang penyakit "Amnesia" tapi tentang seorang pria yang kehilangan rasa perca...