Jyuto Ending (Part 2)

608 74 18
                                    

Author POV

Tubuh pria itu terdorong.

Bukan karena peluru.

Peluru tersebut tidak mengenalmu sama sekali.

Namun mengenai perempuan yang ia cintai.

Tubuh keduanya menghantam dinginnya air laut yang membantang luas di bumi.

Terjatuh ke lautan samudra yang dingin.

Hujan peluru berjatuhan ke laut.

Untuk membunuh keduanya.

Lagi-lagi, dengan punggung rapuh itu pria tersebut di lindungi oleh gadis bermata emerald itu.

Tangan mungilnya menangkup muka khawatir sang pria.

Bibir mereka bertemu karena [Name] menarik kepala Jyuto.

Tangan itu terlepas.

Tubuh gadis itu perlahan naik kembali ke permukaan.

Laut tersebut sedikit merah karena darahnya.

Mengundang mahluk laut yang peka terhadap bau anyir darah.

Satu tarikkan membuat tubuh gadis itu berada di dekapan sang pria sekali lagi.

Bertahanlah, [Name]!, yang ada dipikirannya hanyalah permukaan.

Pantai.

Dan obat untuk luka [Name].

Raut mukanya mengeras sama seperti kawannya yang ketua yakuza.

Kakinya mengayuh terus berenang.

Terus berenang.

Terus berenang.

EHEM!

Author kebawa suasana buat nyanyi :'v//digebukin reader.

Dirasa sudah jauh ia menuju ke permukaan untuk mengambil oksigen yang ada.

Ketika kepalanya tertoleh ke belakang karena warna langitnya berbeda di belakangnya.

Kapal itu meledak dan terbakar.

"Apa?", herannya.

Ia tidak ingat membawa bom di sana.

Ia tidak yakin kalau gadisnya membawa senjata.

Di sana, dari balik kobaran api berdiri tiga orang yang ia yakini dua diantaranya adalah orang tua [Name].

Ia tidak bisa lihat jelas karena kacamatanya hanyut terbawa arus.

Ia tidak bisa lihat jelas karena kacamatanya hanyut terbawa arus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Penampakan doi glasses off kang sadboy :v)

Lalu ia tiba-tiba terangkat dari air laut dan dibanting ke dalam perahu boat.

"Kau merepotkan sampai akhir, Jyuto sialan"

"Kau hutang pada kami"

Pandangan matanya memang buram namun ia tersenyum ketika tahu kedua orang yang kesal dengannya.

Copy Cat Mic || Yokohama DivisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang